Halloha maaf baru muncul lagi :D abisnya baru beli modem lagi #ViviAlesan #ViviCurhat #ditabokReaders #kebanyakanhastag
“hai ! kita ketemu lagi! Kangen ga sama gw ? tunggu! Ga usah dijawab karena gw juga udah tau jawabannya !! pasti lu kangen berat kan sama gw, ya jelas lah secara g—“
“berisik.”
Kayla langsung menutup mulutnya rapat-rapat sambil memajukan bibirnya maju kedepan saat mendengar kata-kata yang keluar dari Sean
“sama kaya dulu” ketus Kayla sambil tetep memajukan bibirnya
“lu juga sama kaya dulu” saut Sean cuek
“beneran ? sama kaya gimana ??” Tanya Kayla yang sekarang udah kembali heboh mendengar kalau Sean masih inget sama dia
“sama berisiknya” acuh Sean. Kali ini bukan hanya memajukan bibir tapi Kayla membuka mulutnya dengan lebarnya
“ati-ati entar lalat masuk, terus keselek, te—“
“Sean jahaatt !!! kenapa ingetnya ga yang baik-baik aja sih ! malah inget yang jeleknya ! terus ngeledek lagi” teriak Kayla yang ngebuat seluruh isi kelas nengok kearah mereka, ya walaupun cuman anak-anak cupu yang ada di kelas, secara sekarang lagi istirahat pasti kelas kosong karna siswa siswi sibuk berebut makanan di kantin.
“berisik banget sih ? ga malu apa sama anak-anak ? oh iya gw lupa, urat malu lu kan udah putus” ucap Sean dengan acuh. Sungguh hanya dengan Kayla lah dia bisa banyak ngobrol dan ga sedingin biasanya.
“ahh.. udah ah males ngomong sama gunung es tripleks kaya lu.”
“emang ada gunung es tripleks ?” Tanya Sean sambil tersenyum menggoda dan menaik turunkan alisnya. melihat sahabat kecilnya yang mungkin udah ga waras, Kayla menggedik ngeri.
“nih ya tuan Sean biar saya jelaskan, gunung es itu mencerminkan sikap lu yang sangat dingin dan tripleks itu mencerminkan muka lu yang amat datar. Tapi, kenapa lu sekarang jadi idiot dan menggoda gitu ya ?” merasa bahwa dia salah ngomong Kayla langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya
“kalau digabung jadi ‘Gunung Es Tripleks Menggoda’ dong yah ?” melihat muka Kayla yang udah seperti udang rebus membuat Sean terkekeh kecil.
“shut up !” balas Kayla sambil menonjok tangan Sean.
------
Gadis itu terus aja melirik ke jam yang dengan cantik melilit di tangannya yang mungil.
16.30.
Melihat angka yang tertera jam digitalnya gadis itu makin mengumpat. Sudah sekitar 1 jam dari bubarnya kelas hari ini dia menunggu tapi Vano belum saja menjempunya, Vano sudah berjanji akan mengajak Kayla mengunjungi mall di sekitar Jakarta sebelum dia kembali ke Texas lagi. Kata Vano dia akan berangkat ke Texas jam 21.30, itu berarti waktu bersamanya dengan Vano yang berstatus sebagai kakak laki-lakinya itu tinggal sekitar 5 jam lagi, dan itu waktu yang sangat singkat. Lagipula Sean udah pulang lagi.
Senyuman Kayla tak bisa ditahan lagi saat melihat mobil ferrari hitam berhenti di depannya, tanpa disuruh naik Kayla sudah menempelkan pantatnya pada jok itu sambil melipat tangannya di dada dan menampilkan wajah cemberutnya.
“kenapa ditekuk gitu sih mukanya dek ?”
Kayla hanya mengeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak apa-apa, tanpa memundurkan bibirnya ke tempat semula.
“yee~~ mending gw masih mau nanya keadaan lu, dek. Bentar lagi gw pisah loh sama lu.” Kata Vano masih menatap lurus ke jalan.
“ahhh~~ kak Vano nyebelin bangett! Aku itu nunggu kak Vano di sekolah tadi sekitar 1 jam dan ka Vano dengan santainya nanya aku kenapa ??” semua curahan hatinya Kayla dia semprotkan ke Vano
“yee, kalem aja kali dek. Tadi gw packing dulu biar gw langsung gitu perginya ga usah packing lagi” jawab Vano sambil mengus—mengacak rambut adiknya itu
“tapi ka Vano yang amat cakep karena ketularan adiknya ini, 5 jam kurang itu ga akan cukup buat kita okay ?” dengan perlahan tapi pasti Kayla menjelaskan ke kakak tercintanya itu.
“iya gw ngerti adekku yang tercinta, tapi mau gimana lagi kan gw berangkat jam setengah sepuluh, ya masa gw ketinggalan pesawat ? kan ga lucu. Pokonya lu diem aja ga usah berisik sampe nyampe di mall, entar gantinya gw traktir lu shopping, oke? Oke.” Jelas Vano dengan greget. Mendengar kata-kata traktir apalagi shopping, mata Kayla membinar. Liat aja nanti gw kerjain lu Van, suruh siapa ngomong kaya gitu padahal lu tau gw shopaholic batin Kayla sambil ketawa jahat.
----
“hmm.. kemana lagi ya ?” kata Kayla sambil memainkan jari telunjuknya di dagu dan matanya mengintari isi mall yang dia tapakin. Udah sekitar 3 jam mereka di mall itu.
“Kaylaa~~” saut Vano dengan memelas. Kayla hanya menaikkan sebelah alis seakan berkata ‘apa?’
“lu selain morotin gw , lu juga membuat gw kaya pembantu lu dengan membawa barang-barang belanjaan lu tau!” sebal Vano sambil menunjukkan kantong kertas besar bertuliskan Zara, Victoria Secret, Nike, Mango, Forever 21, Top Shop, Pierre Hardy, Gucci, Stradivarius.
“lu iklas ga sih traktir gw ? diem ah belum juga 10 kantong! Tinggal satu lagi nihh, gw pingin Zipper Detail Backpack yang di Bershka ! hayu buruan waktu kita tinggal 2 jam lagi !! abis itu kita makan bentar lalu boleh deh kita makan es krim lalu game master lalu b—“
“Mikayla Anderson Kingsley kalau lu ngomong terus, lu hanya buang waktu kita aja oke ? oke. Sekarang buruan kita ke bershka sebelum ATM gw angus.” Cibir Vano kelas sekaligus menyesali janjinya di mobil, Vano melupakan satu hal dari adiknya itu … shopaholic.
“kali-kali liat gw bahagia napa sih Van.” Sebal Kayla tapi tetap melangkah masuk ke dalam toko. Vano hanya mengeleng-gelengkan kepalanya melihat adik perempuannya yang sangat shopaholic.
-----
“udah dong dek, jangan nangis gitu napa sih ? kan gw jadi ga tega ninggalin lunya.” Ujar Vano sambil memeluk adik semata wayangnya itu.
“Huuaa~~ lu kenapa ga ikut pindah ke indo aja sih ? kan ga ada yang nemenin gw shopping lagi dong !!” tangisan Kayla makin memenuhi bandara itu
“aduh dek, itu namanya bukan nemenin lu shopping tapi lu morotin gw.” Saut Vano tapi malah menambah keras tangisan Kayla.
“ka Vano jahat !!” umpan Kayla sambil memukul pundak Vano
“aduuhh.. sakit kali dek, udah ga usah nangis lagipula gw sebulan sekali gw ke sini. Lagipula juga ka nada Sean disini.” Hibur Vano sambil melepaskan pelukannya saat tangisan Kayla mereda.
“udah Kay kamu kan bisa hubungi Vano kalau kangen.” Tambah Mama
“Sean, gw titip adik gw ke lu ya. Awas aja kalo adek gw sakit ataupun kenapa-napa secuil pun, gw kasih ini.” Kata Vano yang terdengar bercanda namun tegas sambil menjulurkan kepalan tangannya ke arah muka Sean.
Tadi pas di sekolah emang Sean dikasih tau Kayla kalau Vano ga ikut pindah ke indo dan akan pulang ke Texas malam ini jadi Sean ikut mengantar Vano sampai ke bandara.
“kamu hati-hati di sana jangan macem-macem selama mama dam papa ga ada di sana.” Tegas papa
“iya pa. tenang aja” jawab Vano
“yaudah Vano masuk dulu ya, pesawatnya udah dipanggil.”
Untuk selanjutnya Vano berpelukan dengan Sean, mama, papa, dan yang terakhir dan paling lama dengan Kayla.
“bye-bye bro, take care.” Kata Kayla pelan, belum merelakan kakaknya itu kembali ke Texas
“take care too, lilsist” balas Vano sambil mencium kening Kayla.
Ha! Sampai disini dulu ya, ini gw relain nulis malem-malem lohh ;;) oke ini mulai curhat. Pokonya enjoy ceritanya ya, jangan lupa vote dan commentnya yoo. maaf kalo banyak typo yupss. Love you much readers :*
10.50,
Friday 20 June, 2014.