namaku Rahmi, kelak aku akan memiliki 8 orang anak yang aku besarkan dengan penuh pengorbanan dan penuh rintangan ,aku berjuang menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak anak ku, mungkin jalan hidup yang aku tempuh tidak sesuai dengan apa yg aku bayangkan, tapi aku berusaha menjalan kan hidup ini dengan sebaik mungkin, demi 8 permata hati ku...
Rangau 1968, aku sampai di sebuah desa bernama rangau, disinilah aku pertama kali bertemu mantan suami ku, hari itu kami pergi berangkat dari kota pekanbaru menuju rangau, bersama sahabat baik ku, Iros namanya, aku menemaninya mengambil uang kursus les menjahit yg telah kami ikuti selama 2 bulan terakhir, bukan perkara mudah pada saat itu untuk mengirim uang, apalagi lokasinya sangat terpencil seperti Rangau.
Kami tiba tepat jam 12.00 siang di rumah iros, kulihat lelaki paruh baya sudah menunggu tepat di depan rumah, didepan rumah ada plang yang sudah usang, bertuliskan "Tukang jahit" , yah iros juga sering bercerita tentang ayahnya yang seorang tukang jahit, karna itulah iros dikursuskan jauh jauh ke pekanbaru, bukan karna pak Man tidak bisa mengajarkan iros sendiri, tapi karna pak Man ingin iros mempunyai pengalaman baru di pekanbaru, iros memang tidak mengecap pendidikan tinggi, hanya tamatan SD di rangau, ibunya meninggal sejak dia SD, karna dia anak tunggal pak man sangat ingin dia meneruskan jejaknya menjadi tukang jahit,
"mi ini ayah ku"
"iyaaaa ros, rahmi paak"
"melamun ajaa kamu celetuk iros, ayo masuk mi"
"yuuuk"
untuk masuk ke rumah aku menaiki tangga kecil yang sudah berlumut, yaa hampir semua rumah disana merupakan rumah panggung, karna dibelakang rumah terdapat sebuah sungai besar, tepat sekali ,sungai "RANGAU" tentunya, ketika musim hujan melanda amukan sungai merendam rumah rumah yang tidak meninggikan rumahnya, maka dari itu semua rumah merupakan rumah panggung, dan bahkan setiap 5 tahun sekali air tetap merendam rumah meski sudah berumah panggung.
"Kamu istirahat dulu yaa mi,
aku ingin berbincang bincang dengan bapak, sudah dua bulan tidak bertemu, kangen hehe ,yuk aku antar ke kamar"
di dalam kamar ku lihat banyak sekali poster titiek puspa, tidak heran, karna dia merupakan penggemar berat dari artis cantik tersebut,
"aku istirahat dulu yaaa ros"
"okedeeeh mii"
kurebahkan badan ku di atas kasur, kucoba menutup kedua kelopak mata ku, aku masuk ke alam mimpii
Cahaya masuk dari selah selah rumah papan tersebut, menggelitik wajah ku, menjemputku dari alam mimpi, aku bergegas bangun, kulihat jam dinding di kamar iros, sudah menunjukkan pukul 16,08 , tidak ku dengar adanya suara dari luar, kucoba memanggil iros dari kamar,
"Ros" "Ros"
"iyaaa mii, aku didapur, ayo sini bantu aku"
aku bergegas menuju arah suara , kulihat iros sedang memasak sebuah udang yang sama besarnya dengan pangkal lengan ku,
"wah enak sekali"
"iyaaa dong kan ada tamu spesial"
"siapa tamu spesial nya ros?"
"ya kamulaah siapa lagii hehe"
"aku istimewa yaaa?"
YOU ARE READING
STRONG MOM
Non-Fictionsebuah cerita tentang perjuangan seorang ibu dalam membesarkan 8 orang anak, berpisah dari suami yg kaya raya tetapi berlaku sesuka hatinya, memilih untuk pergi dan meninggalkan semua nya, dan berjuang tanpa sepeser uang pun demi menyekolahkan dan m...