Salah Orang

31 1 0
                                    



"Nani, ke ruang Osis yuk!"

Resya sontak menoleh ke belakang reflek karena pundaknya ditepuk seseorang yang tadi menyebut nama Nani.

"Astaga! Gue kira Nani. Maaf ya"

Bismi Trianka. Resya membaca papan nama di dada kanannya.

Bismi belari pelan meninggalkan Resya yang tersenyum geli. Maklum, ini adalah bulan pertama anak-anak SMK Bhineka menginjakkan kaki di sekolah menengah. Teman-teman baru dan suasana yang masih asing. Wajar saja jika salah orang. Tetapi Nani dan Resya sudah berkali-kali menjadi sebab 'salah orang'.

Resya dan Nani sama-sama memiliki postur tubuh yang tinggi semampai dan berambut pendek. Mereka sering jalan berdua pula, maklumlah biasanya anak baru mainnya sama teman yang sudah mereka kenal sebelumnya. Resya dan Nani bertetangga. Bedanya, Resya tidak terlalu senang kegiatan di luar lingkup akademik, ia cenderung tertarik dengan olimpiade. Berbanding terbalik dengan Nani, ia senang berorganisasi.

Sesampai di kelas, Resya duduk di bangkunya dan (yang pasti) bersebelahan dengan Nani. Resya meletekkan tasnya lalu memposisikan duduk menghadap Nani. Belum Resya menyelesaikan kalimatnya, Nani sudah menyodorkan jari telunjukknya di bibir Resya. Ia tertawa jahat dan membuka Blackberry Tourchnya.

Dahi Resya mengerenyit membaca pesan dalam BBM Nani dengan seseorang dengan nama kontak Bismi 3anka

"Bismi anaknya pemalu banget, dia mau masuk osis mau belajar sosialisasi katanya. Dan lu tau Res? Cuma sama gue dia banyak ngomongnya selama kami test osis kemaren!" Sorotan mata Nani antusias sembari ia mengutak ngatik display picture Bismi.

"Dia malu banget ya? sampe ga mau ketemu gue lagi gitu?"

Nani mengangkat kedua bahunya, bertepatan dengan masuknya Bu Purwasih dan membuka pelajaran Pendidikan dasar Kewarganegaraan dengan menagih tugas.

As Long As I Can Be Close To YouWhere stories live. Discover now