Aku duduk dibangku ku, samping Salsha, tapi salsha entah sedang dimana sekarang, aku sudah sampai dikelas.
"Ris, boleh gua jadi sahabat lo? " tawar seseorang yang membuat ku kaget
"Eh, ha? "Ryan? " kataku kaget
"Ya ris, aku ingin menjadi sahabat mu, bolehkah itu? " lanjutnya lagi
Aku kaget,kaget sekali, dia sosok yang dingin, tapi berubah setelah beberapa hari aku ikut pembinaan kemaren, mungkin aku belum mengenalinya, waittt, ryan yang pertama ngomong pake gua elu, sekarang jadi aku kamu? Aneh.
"Iya ryan, boleh, semoga persahabatan kita terjaga" ucapku kepada ryan, aku menerima persahabatan dari nya, karna aku mendapatkan keseriusan di bola matanya yang coklat itu.
"Senang bersahabat denganmu" balasnya
"Nanti pulang, bareng aku ya? " tawarnya kepadaku"Boleh-boleh saja, kembali ke tempat duduk mu sana, Salsha sudah datang" kata ku kepadanya, memang sadari tadi dia menduduki tempat Salsha, tepat disampingku, aku yang melihat Salsha datangpun segera menyuruh dia untuk kembali ketempatnya.
Dia pun kembali ke tempat duduknya.Oke, disini lah semua berawal, persahabatan ku dengan Andryan dimulai, singkat sekali.
Aku membuka hp ku,banyak pesan yang sudah kudapati
"Ris.. "
"Gila lu"
"Kabari gua kek"
"L"
"O"
"B"
"O"
"D"
"O"
Dll
Oke perlu ku kenalkan kepada kalian, namanya Satyan Wandra, aku biasa memanggilnya Iyan, dia seseorang yang menaruh perasaan dengan ku sejak beberapa tahun yang lalu, kira-kira sejak aku kelas 2 SMP seingatku.
Aku tak pernah memberikan dia kepastian,tapi yang jelas,kami dekat,aku hanya menganggap dia sebagai kakak ku,tidak lebih.
"Iya? "
Ada apa yan? " kira kira begitulah balasanku, setelah aku membalas, aku menutup hp ku.
Memasang earphone, lalu membaca novel, itulah kebiasaan ku.Jangan menganggap aku selingkuh dari devon, tidak, aku tidak berpaling darinya selama aku masih dengannya. Hanya saja iyan selalu menjadi teman curhat ku, dia mengetahui semuanya, dia pun mengenali kedua orang tua ku, dia kelas 3SMA sama seperti kakak ku, Hanswins.satu kelas mungkin.
Status ku dan iyan tidak dapat ku pasti kan, kami layaknya orang pacaran, tapi kami tidak pacaran, aku selalu menolaknya saat dia menyatakan perasaan, tapi aku juga sebetulnya sangat berharap dia menjadi pacarku, sampai suatu hari, aku menjanjikan nya, "tunggu aku 5 tahun kedepan" dia siap menungguku.Teetttt... Teettt..
Bel tanda pulang pun berbunyi, sesuai janji, aku pulang dengan ryan"Yan,singgah mall yokk, gua mau beli novel" kataku saat mau menaiki motor ryan
"Mau ngapain?" tanya ryan kepadaku
Belum sempat aku menjawab, devon and the gengs lewat di depan kami
Dan.."Oh, jadi dia alasan lo mau putus sama gua?" kata devon sedikit meneriaki ku
"Eh sorry, gua sma rista cmn sahabatan doang, galebih" balas ryan
"Terserah deh von,terserah lo mau nganggep gua kek gmna" kataku kepada devon , ingin rasanya aku menangis, tapi aku berusaha menahannya.
Devon pun langsung pergi, tanpa melihat ke arah ku sedikit pun, tapi yang jelas, dia tetap menggepalkan tangannya."Sabar ya ris, gua selalu di samping lo" kata ryan menenangkan ku
"Selaw kali yan, yok buruan" kata ku sok strong sambil menaiki motornya
Ni cewe kok bisa strong banget ya astaga, beruntung banget gua bisa sahabatan sama dia, gua sayang sama dia sebagai sahabat. - batin Andryan
KAMU SEDANG MEMBACA
antara benci cinta dan sayang
Romanceaku tidak membenci mu tapi aku juga bingung, apa aku mencintaimu? atau bahkan menyayangimu? kenapa disaat hubungan kita baik" saja, aku ingin melepaskan semua perasaan yang ada,dan meninggalkan mu begitu saja? apa aku membencimu? kenapa disaat kamu...