Prolog

28 9 0
                                    

~~~

Antariksa Dewi Lestari, ya nama itu. Aku akan memberikan nama itu kepada anakku nantinya, ucap Seno Sembari menunjuk kelangit gelap.

Kini Seno memang menjadi buruh di petanian kelapa sawit Malaysia, istrinya ditinggal di Indonesia dengan keadaan hamil dan rencananya nanti saat cuti akan kembali bertemu keluarganya.

"Kamu mikirin apaan si no? Kopi kamu sampai dingin gitu gak disentuh kamu," tanya Joni teman buruhnya.

"Aku bingung, nanti anakku malu atau enggak kalo aku kerja serabutan sebagai petani kelapa sawit dinegara lain begini,"

Joni yang sedari tadi menyeruput kopinya pun mulai membuka suara.

"Kamu tuh harusnya bersyukur masih diberi kesehatan dan juga pekerjaan, dan juga pekerjaan kita ini halal,"

Seno mengangguk, Joni kembali membuka suara.

"Yaa aku juga belum menikah, tapi insyaallah anak kamu bangga dengan ayah seperti kamu! Ayah yang pekerja keras untuk keluarga," ucap Joni berusaha meyakinkan Seno.

Seno tersenyum, "Terima kasih Jon,"
Ucap Seno singkat.

Semoga Antariksa menjadi nama yang memberi rezeki untukmu, semoga kamu dapat meraih impian-mu setinggi langit dan seluas Antariksa.

~~~

Riksa sedang memakai pakaian luar angkasa untuk latihan bersama para astronot lainnya.

"Hey Rigza, cepatlah" ucap perempuan dengan rambut pirangnya.

"Yaa wait a minute," Ucap Riksa.

Dia memakai helm bulat ciri khas astronot. Ckrekk.. suara flash kamera yang membuat Riksa mencari-cari asal suara itu.

"Hendra! Gak usah foto-foto deh,"

"Buat dokumentasi negara," ucapnya sambil memeriksa hasil jepretannya.

Riksa berjalan keluar ruangan dan berkumpul bersama yang lainnya. Persiapan latihan sedang disiapkan sematang mungkin, pemerintah telah membuat Kawasan Bebas gangguan.

Dikarenakan Indonesia memiliki banyak pulau yang tidak berpenghuni, sehingga dengan usul Bapak Presiden Indonesia menjadikan Pulau Morotai sebagai pusat latihan LAPAN termasuk mempelajari Ilmu Sains Dalam Bidang Penerbangan dan Sumber Daya Alam.

"Sesuai perintah Bapak Presiden, ketiga negara yang akan mengirim astronot terbaiknya untuk dikirim keluar angkasa akan berlatih bersama dipulau ini," jelas Bapak Direktur LAPAN.

Pemerintah membangun kerjasama dengan Jepang dalam pembangunan di Pulau Morotai, kini bukan hutan lagi yang memenuhi Pulau itu melainkan gedung-gedung besar dan juga parabola besar yang berjejer rapih. Layaknya kota modern, Pulau Morotai memiliki protokol keamanan yang sangat tinggi.

Para Nelayan dan Pesawat terbang komersil dilarang melewati atau berada disekitar Pulau. Maka dari itu demi keamanan Sekitar, Jenderal Tertinggi indonesia memerintahkan untuk Tentara angakatan Udara, Laut, Dan juga Darat ikut serta menjaga keamanan Pulau itu. Tidak aneh jika melihat Pulau itu selalu dijaga oleh banyak tentara.

"Oke, sekarang kita akan melakukan latihan, di kolam Neutral Buoyancy "

Riksa dan kawannya mulai terjun kedalam kolam itu, kolam sebesar lapangan sepak bola dan mungkin pertama di Indonesia. Didalamnya ada sebuah replika kapal luar angkasa, latihan ini berguna untuk membiasakan para astronot dengan tidak adanya gravitasi diluar sana.

~~~

Dengan tidak adanya gravitasi diluar sana, maka para astronot pastinya akan kesulitan dalam menyeimbangkan tubuhnya. Diluar angkasa tidak ada namanya garis Horizontal atau Vertikal seperti dibumi.

Namun berbagai penelitian telah dilakukan, sehingga stasiun luar angkasa sekarang sudah memiliki alat untuk membuat gravitasi buatan. Alat itu sekarang juga sedang ingin dibuat oleh indonesia, namun berbagai kalangan menolak projek ini karna diduga ada permainan uang dan politik didalamnya.

Setelah melalui beberapa tahap paripurna DPR dengan beberapa ahli Astronom, akhirnya keputusan akhir membuahkan hasil yang membahagiakan bagi para ahli Astronom. Pemerintah bersedia membiayai proyek PseudoGravity atau yang disebut gravitasi buatan.

Bukan hanya melihat dari film fiksi luar angkasa Hollywood, namun indonesia akan melihatnya secara langsung dan dapat digunakan oleh para astronot nantinya. Tentu kebanggan tersendiri nantinya, terlebih lagi proyek ini akan mendukung proyek besar SpaceElevator.

"Kita telah menyetujui Anggaran untuk proyek Baru yang diusulkan Lapan kepada pemerintah," ucap salah satu anggota DPR.

"Bagaimana tanggapan bapak mengenai beberapa organisasi non pemerintah yang menolak proyek ini?" Tanya seorang wartawan perempuan.

"Yang pasti ini demi kemajuan ilmu sains dan juga membantu proyek luar angkasa lainnya, kita lihat saja kedepannya." Ujarnya sambil memasuki mobil sedan hitam.

Suara-suara flash kamera terdengar riuh, para kameraman pun sibuk berebut mengambil gambar. Suasana gedung DPR cukup ramai, bahkan membutuhkan pengaman dua kali lipat dari biasanya.

~~~

Disisi lain, sebelum rapat paripurna selesai. Seorang perempuan berambut panjang mengenakan seragam salah satu stasiun TV swasta, sedang berbicara didepan kamera.

"Yaa seperti kita lihat, rapat DPR belum sepenuhnya selesai dan sebentar lagi kita akan mendapat kabar tentang hasil akhir rapat." Ucapnya sembari memegang Mic.

Tidak lama salah satu anggota DPR baru saja keluar, dan memberi tahu akan hasil rapat.

Kini para wartawan telah mendapatkan info terbaru dari pihak DPR, perempuan itu bersama kameraman mencoba untuk mendekati anggota DPR itu namun terlambat karena dia telah memasuki mobil pribadinya.

Setelah mendapat info terbaru itu, para wartawan dengan segera melaporkan secara langsung didepan gedung DPR.

Perempuan dengan bet di dada kanannya tertulis "Nur Indah Sari" pergi kearah mobil kantornya dan masuk kedalamnya yang didalamnya telah ada orang broadcast dari pihak kantornya.

"Gimana udah dibroadcast kan?"

"Udah, sekarang kita pergi ke Universitas Indonesia," ucap laki didepan komputer.

"Sekarang? Ada kejadian apa disana??"

"Kita bakalan wawancara ahli astronom dari UI,"

Dengan segera mobil itu pergi ke Depok.

Sesampainya di UI, mobil yang dipakai Indah berhenti didepan Perpustakaan UI. Perpustakaan dengan standar Internasional, bahkan didalamnya ada kebun apple.

Bukan kebun apple sungguhan, itu sebutan para mahasiswa untuk fasilitas komputer perpus yang berjejer rapih. Disebut apple dikarenakan menggunakan komputer terbaru dari perusahaan besar elektronik yaitu apple inc.

Indah masuk kedalam perpus, bukan ahli astronom yang dilihatnya, tetapi banner dukungan untuk astronot perempuan indonesia.

Langkahnya terhenti, dia melihat Riksa. Teman kecilnya dahulu, kini dia memakai seragam astronot seperti yang dia cita-citakan dahulu.

"Indah! Ayo jangan berdiri situ aja,"

Lamunan Indah pecah, kini dia mengejar teman kerjanya yang telah mendahuluinya.

"Cita-citamu tercapaikan Riksa, selamat yaa" batin Indah.

~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

⛧project : space elevator [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang