"Raf, Lan, buruan yuk ke kantin, perut gue daritadi berisik amat nih, nanti gue pesenin deh makanan kalian, baik gimana lagi gue coba" bangga Daniel yang sedang berdiri di depan meja kedua cowok ini.
Arlan mendengar itu mendengus, "Heleh, ini mah pasti karena lo udah resmi pacaran sama Selly, kan? Kalo gak mah mana mau lo"
"Hehe, lo kok tau sih, jangan-jangan lo cenayang, ya? Hayo, ngaku lo"
"Cenayang nenek lo, kan tadi elo yang ngasih tau gue, nyet"
"Eh, iya yah, kok gue lupa, ya?" Ucap Daniel sambil menerawang
"Udahlah sekarang lo cepat ke kantin pesenin makanan kita, biar pas tiba di kantin kita tinggal makan gak harus nunggu, karena nunggu tanpa kepastian itu sakit nyelekit woi" ucap Arlan dengan gaya sok pedihnya sambil memegang dadanya
"Baper amat, kayak cewek aja lo" sahut Rafa yang sedang mengetik sesuatu di hp-nya.
"Oo, lo ngeraguin kejantanan gue? Perlu gue buktiin, hah?" Ucap Arlan yang tidak terima dengan perkataan Rafa barusan.
"Woii, kalian malah debat, cepetan apa aja makanan kalian, biar gue pesen nih, perut gue gak tahan lagi" sela Daniel
"Gue mie ayam aja deh" ucap Arlan.
"Gue bakso dua" ucap Rafa yang masih memainkan hp-nya.
"Duitnya mana? Masa iya lo pesen tapi kagak ada duit, yakali bayarnya pake daun" Daniel mengadahkan kedua tangannya kepada mereka berdua bak seseorang yang sedang menagih utang.
Arlan yang melihat tangan Daniel di depannya langsung menepisnya, "Pakai duit lo lah, lo kan udah jadian sama si Selly, jadi anggap aja lo ngasih PJ ke kita"
Daniel pun hanya menyengir," Hehe, lain kali aja deh ya, dompet gue lagi kering nih"
"Kering ya? Biar gue siram aja biar basahh" ucap Arlan yang berancang ancang ingin menyiramkan botol air miliknya ke Daniel
Rafa yang jengah melihat kedua temannya yang sudah tidak waras ini langsung saja menyodorkan selembar uang seratus ribu ke Daniel, "Nih, pesen cepat, banyak bacot kalian berdua,"
***
Saat ini Rafa dan Arlan sedang berjalan menuju meja kantin yang biasa mereka tempati selama 2 tahun ini. Mereka langsung ke kantin ketika Daniel nge-chat bahwa pesenan mereka sudah tersedia di meja kantin, alias pesanan mereka sudah di beli.
Seperti biasanya, mereka -Rafa dan Arlan- menjadi pusat perhatian saat memasuki kantin, banyak murid Ananta menatap kagum kepada kedua cowok itu, terlebih bagi yang kelas X, karena mereka baru pertama kali melihat duo cogan ini.
Bagi Rafa, ia acuh tak acuh saja dengan keadaan seperti itu karena ini sudah hal yang biasa ia hadapi, ditatap dengan penuh kagum oleh para kaum hawa.
Berbeda dengan Rafa, Arlan malah menanggapi tatapan dan sapaan dari para murid cewek itu, sehingga mereka yang ditanggapi itu ada yang blushing lah, teriak teriak gaje lah, atau juga ada yang sampai mukul mukul meja sehingga teman di sebelahnya yang ingin memakan bakso malah kembali jatuh ke mangkuknya, dan itu semua tidak luput dari perhatian Arlan, sehingga membuatnya tetawa kecil, Dasar cewek baperan amat.
Tak lama kemudian mereka pun sampai ke meja yang mereka tuju, yang disana sudah ada Daniel menunggu mereka.
"Buruan makan, udah pada dingin tuh makanannya, lama amat nyampenya, liat nih punya gue aja udah habis saking lamanya" ucap Daniel kesal, gimana gak kesal coba, kelasnya mereka itu bisa dikatakan dekat banget dari kantin, tapi karena mereka nya tp-tp an dulu pas masuk kantin malah jadi lama nunggunya, kan jadi jelas banget jomblonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not 'P.H.O'
Teen FictionEvelyn Arsyifa Kirana, seorang gadis biasa yang berhasil mengambil hati seorang Alvariel Danendra Rafael, pacar dari Kiara Hanindya, sehingga ia disebut sebagai 'P.H.O' oleh semua murid SMA Ananta, karena bagi mereka, ia telah merusak hubungan pasan...