✍ masa lalu

36 3 1
                                    

"Deaa" tiba-tiba suara berat seorang laki-laki yang memanggil Dea

Libra berlari menghampiri Dea yang berdiri di halte sembari memeluk tasnya. Dilihatnya dari atas kepala sampai kaki, Dea terlihat sedikit basah. Libra langsung melepaskan jaket parasutnya, ia pakaikan ke badan Dea, Dea yang diberikan perlakuan seperti itu oleh libra hanya diam mematung dan menatap libra.

"Ikut gue yu" libra membuka suaranya sambil menarik lembut tangan Dea

Dea langsung melirik lengannya yang ditarik oleh libra "eh eh apaan sih, mau ngapain lo?" Libra yang menyadari kalau Dea melirik tangannya dan terlihat ketakutan pun berbicara
"Ikut gue ke warung mang maman lah dari pada disini Lo kedinginan, nanti Lo bisa sakit. Gak usah takut gitu sama gue, temen-temen gue juga gak gigit kok" ucapnya sambil membawa Dea lari menuju warung mang Maman yang berada di samping sekolah

Entah kenapa kali ini Dea menurut saja apa yang dikatakan libra,itupun karena terpaksa dengan keadaan karena biasanya ia selalu mengelak apa yang libra katakan bahkan Dea sering menolak apapun yang libra katakan secara terang-terangan

✏✏✏

*Warung mang Maman*

Dea berada diantara teman-temannya libra, Dea merasa risih karena banyak asap rokok dari teman-temannya libra yang menghampirinya.

Salah satu anak buah libra yang Dea ketahui bernama panca  mendekati Dea dengan rokok yang masih menyala di tangannya "Dea, Lo udah mulai suka belum ke si bos libra?" Dengan nada yang sedikit menggoda, panca bertanya

"Gak" jawab Dea seadanya

"Wah masaaaa? Masa Lo gak ada rasa sedikitpun ke libra sih? Si bos kan bandel-bandel gitu orangnya pinter loh de, kurang ganteng apa coba si bos dia juga orang kaya. Masa Lo gak kepincut sama dia"

Panca memberi jeda pada ucapannya "Ataaaauuuu"

"ATAU APA MAKSUD LO?" Sentak Dea kepada panca

"Wess santai dong de, gue cuma mau bilang kalau Lo itu cuma takut aja kan jatuh cinta sama laki-laki?, Takut kejadian masa lalu Lo ke ulang lagi?" Jawab panca dengan santai sembari menghisap kembali rokok nya

Degh

Tiba-tiba jantung Dea berdetak lebih kencang, otaknya memutar pada kejadian 2 tahun lalu yang sudah ia kubur dalam-dalam. Namun sekarang memori itu kembali terbayang, dan satu pertanyaan yang Dea sangat penasaran, kenapa panca tau itu?

Braakkk

Dea memukul meja dengan kedua tangannya, matanya merah dan berair.

"TAU APA LO TENTANG MASA LALU GUE HAH?" pertahanan dea runtuh dan air matanya pun lolos dari mata bulatnya. Semua orang yang berada di warung mang Maman pun hanya berniat menyaksikan kemarahan Dea termasuk libra.
Libra berdiri di ambang pintu dengan melipat kedua tangannya di dada dan menyenderkan badannya di kusen pintu.

Dea memajukan sedikit wajahnya "Gue gak tau siapa lo, gue gak tau asal-usul lo. Dan.. dan anehnya Lo dengan santai bilang kalau gue takut kejadian masa lalu gue ke ulang lagi? So tau banget lo, satu lagi gue harap omongan Lo tadi gak ada satupun temen-temen Lo yang tau termasuk BOS Lo si Libra!!" Panca mematung dengan perkataan Dea yang penuh penekanan tadi

"Sorry de maksud gue bukan kayak gitu" panca berdiri dan membuang sembarangan rokoknya
"Maafin gue dea, gak ada niatan buat bikin Lo kayak gini, gue cuma bercanda kok"

Mendengar omongan panca yang berniat cuma bercanda, emosi Dea semakin naik. Keadaan di warung mang Maman pun terasa sangat panas padahal cuaca sedang hujan.
Dea membulatkan matanya sembari menatap sinis ke arah panca

Libra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang