2📖

27 8 1
                                    

                       *SMA NEGRI 102*

"Aduh udah Bu titin sudah masuk lagi. Seharusnya tadi gue bisa bangunin pak ahmad dengan cepat tapi gara gara cowo satu itu gua jadi kehilangan waktu dasar nyebelin" gumah enya tepat di depan pintu kelas dengan perasaa yang jengkel terhadap leo

Krek...
Enya pun kaget tiba tiba pintunya tebuka dari dalam lalu badannya hampir ingin jatuh kelantai.

"Loh..loh! Saenya Nur Firda ngapain kamu masih di depan pintu?! Sudah tau telat bukanya langsung masuk malah bengong saja depan pintu kelas" bu Titin yang berbicara sedikit tegas kepada eyna yang munduk.

"Saya masih diizinkan masuk ga bu?" Enya dengan nada melasnya.

"Tidak! Kamu akan mengikutin ujian susulan rabu sekarang tugas mu. Ambil ember dan gayung lalu kamu menyirami bunga yang ada di koordinat lantai 2 ini paham?" Perintah bu titin kepada enya.

"Tapi bu, saya sudah siap ujian ekonomi hari ini bu" Enya yang bener bener menunjukan muka ingin di kasihan-in

Bu titine menutup pintu kelas kembali seolah tidak memperdulikan omongan enya tadi

"Hah percuma saja gua minta di kasihan-in sama bu titin dia orang nya telalu punya pendirian sampe sampe seperti tidak punya hati"  gerutu Enya lontarkan sepanjang jalan menuju kamar mandi.
"Aduh berat banget lagi ember ini, bakal mandi keringet nih gua pagi pagi tau gitu gausah mandi aja sekalian" Enya berdiri di sebelah ember dengan gerutuan yang terus terlontarkan dan sedikit dikit melakukan tugasnya guna mempersingkat waktu.

Leo memperhatikan enya dari kejauhan kelas XII IPS3

"Dasar cewe aneh ngapain dia ngomong ngomong sendiri" Leo kembali mengerjakan soal dan melontarkan senyum tipis mengingat tingkat Enya yang seperti orang gila.
" Oke anak siswa/i rabu depan kita ujian ekonomi, selamat beristirahat"

Teeeet..tettttt
Segerubulan siswa/i meninggalkan ruangan kelas dan sengera beranjak ke kantin

" Aduh kelar juga nih, tuhkan basah keringet badan gua, gara gara cowo itu tuh ngeselin banget, eh tapi ini juga gara gara gua semalem movie marathon sih" Enya yang masih menyiprat nyipratkan air sisan yang ada di dalam ember sekalian ber gerutu sendiri.

"Nih.. lap nanti bedak lu luntur hahaha" Leo menyodorkan selampe biru yang leo punya kepada Eyna.  Balas Enya " Emang gua pake bedak setebel apa sampe bisa luntur" belom sempat mengambil selampe pemberian Leo  Enya langsung megusap ngusap wajah dengan spontan takut kalo memang bedak yang enya pakai pagi tadi luntur. Dengan sigap Leo mengambil tangan enya sedang mengusap ngusap wajah mungil nya itu

"Eh jangan taro di muka bloon tangan lu kotor nanti jadi jerawat di muka lu"
Kata leo yang membuat Enya kaget ada seseorang yang peduli terhadap dia.
"Ayo ke kantin lu capek kan habis di hukum?gua traktir deh karna tadi pagi bukannya bantuin lo manjat atau bangunin pak ahmad malah buang buang waktu ngobrol sama lo" Ucap Leo lalu menarik tangannya Enya untuk ke kantin.

"Tunggu, gua gabisa hari ini gua harus ngerjain makalah yang deadline-nya sehabis pulang sekolah. Gue duluan ya" enya melepas tangan dari Leo dan menuju ke XII IPS1

"Dasar cewe aneh sudah 2 kali ketemu tapi dia ga kepo sama sekali sama gua gitu?hm" Ucapnya leo, yang melanjutkan langkahnya menuju kantin.

"Oiyaa" enya menepuk jidatnya "Gua lupa nanya nama dia tuh siapa, enya enya bodoh sekali sih" Ucap enya.

" ah sudah lah nanti juga ketemu lagi" lalu enya melanjutkan lankahnya menuju kelas.

Leo Brastama Putra

Anak laki laki yang mandiri, peduli sekitar dan salah satu anak paling jenius di SMA leo dulu, leo hanya memiliki ibu dan ayahnya pergi meninggalkan Leo sewaktu beumur 6 tahun akibat perceraian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak laki laki yang mandiri, peduli sekitar dan salah satu anak paling jenius di SMA leo dulu, leo hanya memiliki ibu dan ayahnya pergi meninggalkan Leo sewaktu beumur 6 tahun akibat perceraian. Leo pindah ke jakarta karna di usir oleh bapaknya jadi leo dan ibunya memutuskan untuk tinggal di kota yang baru.. ya jakarta
Sikap leo yang berbanding terbaik dengan enya, Leo seseorang yang sangat peduli kepada lingkungannya dan jangan heran kalo leo selalu jd perhatian orang oranf karna sikap dewasa dan dermawan yang di miliki Leo.

Siang itu semua siswa/i SMA 102 NEGRI sudah sekitar 2 jam yang lalu meninggalkan sekolah ini namu Enya baru ingin berenjak melangkahkan kakinya untuk pulang karna hari ini Enya mendapa tugas tambahan dari Bu darmi selaku walikelas Enya.

Saenya duduk di halte sekolah sembari menunggu metro mini melintas di depannya

17:20 Am

"Aduh lama banget dah ini metro mini, mana sudah sore sekali" saenya yang melihat jam tangan berwarna tosca milik nya ternyata jam itu pemeberian terakhir mantan pacarnya. Ryo Adikusuma Bukan karna saenya masih berharap ryo (mantan saenya) untuk kembali tapi saenya berpikir bawaha ryo telah melakukan yang terbaik di akhir hidupnya. Jadi saenya selalu memakai jam pemberian terakhir Ryo. Ya Enya memang di tinggalkan Ryo.  bukan karna Ryo selingkuh atau konfik percintaan yang membuat ryo meninggalkan Enya. Setahun yang lalu tepat seminggu setelah ulangtahun Enya. Ryo Adikusuma menghembuskan nafas terakhir. Ryo mengidap sakit Kanker darah atau leukemia adalah kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Sel darah putih ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang. Selama 3 tahun belakangan ini Ryo telah berjuang melawan peyakitnya tapi benar Tuhan lebih sayang terhadap ryo dan meminta untuk tinggal dan menetap bersama Tuhan dibanding harus bersama enya dan terus merasakan sakit ketika sehabis kemoterapi. Dan saat ini enya sudah menerima "bahwa sesuatu yang datang pasti akan pergi".

" Ryo, kala ini senja mengingat kan ku terhadap wajah mu." Gema Enya dalam hatinya yang seketika mengingat kenangan Ryo. "Aduh Enya.. enya kesambet nanti kalo bengong sore sore gini" Enya yang menepuk jidatnya sendiri. Dan tidak lama kemuadian metro mini datang menghampirinya.

Di dalam metro mini Enya melihat dua pasang kekasih yang sedang duduk berdampingan mengenakan seragam sekolah juga. Entah dari sekolah mana. Lalu dalam hati Enya langsung mengingat muka Leo yang entah sampai sekarang Enya belom tau nama lelaki yang akhir akhir ini sering iya temui. "Loh ko jadi inget si mata empat itu ya" Enya berusaha memejamkan matanya supaya terfokus untuk tidak memikirkan Leo. " Si mata empat? Heheh lucu juga berhubung gue belom tau nama dia siapa jadi kasih aja nama julukan itu" kata Enya dalam hati dengan wajah yang mengeluarkan senyum manis karena menurut Enya julukan yang diberi kepada cowo itu lucu.

❣️Thank you for reading guysss
Nantikan chapter berikutnya yaaa❣️

Salam manis dari
Geena❣️👩🏻

S A E N Y A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang