"mau curhat apa sih Lo?,tumben malem malem lagi"
"em sebenernya bonyok gue juga lagi keluar dan gue nggak punya makanan, jadi gue mau minta makan disini:v"
gubrak vio kejungkel "kampret lu til kebiasaan,emang Lo gak di kasih uang jajan apa?"
"hehehe di kasih sih tapi Lo tau kan gue mau nabung buat beli kamera vlog impian gue sejak orok" sambil ketawa ketawa nggak jelas seperti biasa
"haduh yaudah deh sana ke dapur ambil makan terus kesini lagi, gue juga mau ngomong sesuatu sama Lo"
"wew makasih Vi Lo emang baik banget deh sama gue, jadi sayang" sambil merangkak turun ke tempat tidur dan berlari ke dapur
vio ngomong pelan "pengen banget gue buang Lo tal ke tempat sampah, jijik gue sama semua kata alay lo"
"tada aku kembali"sambil kegirangan bawa cemilan milik vio
"buset banyak banget cemilan gue semua Lo embat, gue makan apa?" sambil kaya sedih campur pengen nabok
"makan sampah:v wkwkwk"sambil ketawa dengan mulut penuh makanan
"oh ya Lo mau curhat apa Vi?" keadaanpun mulai serius
"sebenernya tadi gue di chat sama kakak kelas"
"terus" potong talita
"hih Lo tu dengerin dulu Napa" bete, lanjut cerita sambil duduk memeluk boneka anak ayam kesayangannya
"gini dan yang ngechat gue tuh si Devan anak kelas XII E yang hitz and ganteng abis itu"
Talita sontak kaget dan nyembur vio dengan cemilan yang ada di mulutnya "Lo yakin Vi?"
"ihhh jijik banget bersihin nggak" sambil marah marah dan jengkel pada Talita
"maap Vi?, tapi Lo yakin nggak kalo itu bener bener Devan?"
"gue yakin banget soalnya dia juga yang bilang sendiri" sambil ngelap mukannya yang kesembur Talita
"terus dia bilang apa aja ke Lo?" mulai kepo
"dia tanya tanya siapa gue dan yang paling parah dia mau Dateng ke kelas cari gue"
"hah?, terus gimana dong?, bisa bisa Lo jadi bahan labrakan kakak kelas" cemas Talita
"nah itu yang gue pikirin tal, gimana caranya buat dia nggak bisa ketemu sama gue"
"waduh bingung juga kalau situasinya kaya gini gue juga nggak bisa bantu banyak" sambil mikir
"kalo gue di kamar mandi gimana ya?" ngomong dengan wajah yang udah sayup sayup ngantuk
" ya kali Lo mau sepanjang hari di kamar mandi, pokoknya besok kita pikirin bareng temen temen yang lain" Talita pun turun dan beranjak menuju pintu
"Lo mau kemana tal?"
"gue mau bab abis kebelet banget gue, abis bab gue juga mau langsung pulang soalnya udah malem" sambil megang perutnya nahan pengen boker
"yaudah sana, mana udah kentut lagi" jengkel vio sambil menutup hidungnya
pagi hari di parkiran. Mimpi apa vio semalem sampe pagi harinya ketemu Devan saat vio lagi jalan sendiri.
Devan yang lagi sama temennya rela ninggalin mereka buat ngejar dan nyapa vio
"eh guys bentar ya gue tinggal dulu ada urusan" ngejar vio yang udah cukup jauh di depannya
tangan Devan yang memegang pundak vio sontak membuatnya kaget
"hai akhirnya gue tau lo yang mana" sambil terengah engah karena berlari
vio hanya terpaku dengan jantung yang berdebar debar, eottoke gue harus gimana nih gue nggak bisa ngomong, apa lagi gerak, gumam dalam hati
"woy Lo denger gw kan, Lo nggak tuli kan "sambil lihat wajahnya vio dengan senyuman
"enggak Lo salah orang" vio lari karena takut jantungnya copot karena senyum mempesona Devan
di kelas vio kelas XII D sudah ada temennya yang siap untuk meng introgasi dia
"inget napas vi, Lo kenapa?" tanya zui nama panjang zuita ristyaningsih, "tadi gue....gue...bentar gue napas dulu, tadi gue di kejar kak Devan"
Thalita yang asik ngerjain PR langsung beranjak dari tempat duduknya "what what?, beneran Vi?"
"ya iyalah masa gue ngarang sih ya kali" dengan jengkel emang bawaannya itu bete kalo ngomong sama Talita
"emang ada apa sampe Lo bisa di kejar gitu sama si Devan?, Lo ngutang sama dia?" tanya konyol zui
"ngutang pala lo, gini gue ceritain"
vio pun cerita panjang lebar soal chat semalem sampe bel masuk jam pertama berbunyi
ting ting ting ting tung tung "ceritanya lanjut nanti ya udah masuk nih"
"ok vi, btw Lo beruntung bisa di chat sama si doi" ucap zui
"emang kenapa?" tanya Talita
"nanti lah gue ceritain"
pada saat jam pelajaran ke 4 guru guru sedang rapat sehingga seluruh kelas di SMA Bina Tunas Bangsa tidak ada KBM
sementara di kelasnya Devan kelas XIII E, beberapa temannya sedang ngumpul sambil main kartu di kelas
Alfareno arzka palenzi teman dekat sekaligus saudara Devan, Abraham andreo Saputra dan Feno Rizkiansyah Dewantara mereka semua adalah teman seperjuangan Devan
"eh kuy lah jalan jalan keliling sekolah abis itu ke kantin" ajak Rizki, reno ngomong sambil berdiri "nah bener tuh kuy lah daripada boring kaya gini?", "yaudah ayok" sahut andre.
"Lo pada laper nggak?" gelagat zui kaya mau nraktir, "emang kalo laper mau Lo traktir?" banyolan Talita kaya biasanya
"eit...Lo kira gue gak mampu traktir kalian?" ucap zui dengan senyum miring, "alah nggak usah banyak omong deh ayok lah ke kantin dengerin kalian debat lebih enakan dengerin kucing gue ngomong"
Dan hal yang nggak di duga oleh vio dan kedua temannya itu terjadi, mereka nggak sengaja bertemu dengan Reno,Devan,Andre,dan Rizki dan ternyata Andre itu pacarnya zui.
"wah kebetulan ya kita ketemu di sini" menyapa zui dan kedua temannya seraya menyuruh mereka bergabung satu meja
"hahaha kebetulan banget nih" zui ngomong dengan senyum termanisnya "oh ya kenalin ini temen temen aku yang cantik putih tinggi itu namanya vio "hai semua" vio terlihat canggung apa lagi di lihat oleh Devan, "nah yang item pendek tapi manis itu namanya Talita"
"gue nggak item kali zu, gue sawo matang" sambil melambai ke semua
"eh pesen aja nanti kalian semua aku yang bayar" semua menatap Andre saat Andre ngomong kaya gitu "mentang mentang ada pacarnya ya, coba kalo nggak ada, boro boro mau nraktir jajan aja masih ngutang" Reno ngejek Andre dan semuanya langsung ketawa
"eh eh udah ndre gak usah kita bisa jajan sendiri kok" sok jaim sama pacarnya, "yah zu Napa sok jaim sih lu, rezeki itu jangan di tolak gue juga tahu uang jajan Lo hari ini sedikit, makasih ya ndre" Talita pun langsung memesan bakso dan es teh favoritnya
"Lo nggak makan Vi?" tanya Devan ke vio, di dalam hati cewek itu dia ngomong "gila ni cowok gue kira dia ice prince tapi ternyata malah sebaliknya, eh eh ngomong apa sih lo, Lo nggak boleh suka ya sama dia inget Vi inget"
KAMU SEDANG MEMBACA
First And Last
RomanceBerawal dari sebuah pin BB tak di kenal dan kepo berkepanjangan, mulai dari banyak penolakan hingga pada suatu saat dia menyadari sesuatu dalam dirinya...