chapther 1

14.4K 498 12
                                    

Bruukk






Pukulan keras melayang di pipi seorang pria dan pria itu sampai ambruk, terlihat darah mengalir keluar dari bibirnya.entah sampai kapan amarah itu akan mereda, meskipun pukulan sudah diberikan, nasi telah menjadi bubur kini semuanya sudah terlanjur terjadi bayi itu sudah tumbuh dalam perut min-hae dan pamannya tidak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya.

"Paman sudahlah jangan memukulnya lagi, berhenti paman"teriak seorang gadis yang sedari tadi melindungi pria itu dari amarah sang paman.

"Suami ku, sudahlah lagi pula dia mau bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan"timpal bibiku yang memegang tangan pamanku.

"Kkauu ini pria yang berpendidikan,kaya,dan bermoral tapi kau menghamili seorang perempuan tanpa harus menikahinya?apa orangtuamu tahu apa yang kau lakukan ini huh?"tanya pamanku yang menceramahi pria yang dipukulnya tadi.

"Maaf aku telah berbuat kesalahan dan aku akan bertanggung jawab,aku akan menikahi lee min-hae paman,orangtuaku sudah mengetauhinya dan dia ingin menemui anda"ucapnya tegas tanpa ada rasa takut.

Itulah dia pacarku kim doyoung kami sudah pacaran selama setahun lebih, karena malam itu doyoung sedang mabuk berat dan stress karena pekerjaan jadi dia menyuruhku untuk datang ke apartementnya tapi hal diluar dugaan, kami melakukan apa yang harusnya dilakukan oleh sepasang kekasih yang sudah menikah. ini juga bukan salah doyoung sepenuhnya karena min-hae pun tidak sepenuhnya menolak karena dia mencintai doyoung.

"Hmmmm katakan pada orangtuamu besok aku ingin menemui mereka untuk membicarakan pernikahan kalian berdua"kata pamanku lalu pergi meninggalkan kami berdua.

"Baik paman, maafkan aku"

Paman tidak menjawab doyoung dia hanya pergi dengan wajah kesal dan penuh amarah yang belum reda.

"Min-hae obati luka doyoung, bibi akan bicara pada pamanmu"kata bibi lalu pergi menyusul paman.

"Ya ampun pasti sakit, sini aku obati, kenapa kau begitu nekad untuk memberi tahu keluargaku, kau bisa memberi tahu kalau waktunya sudah tepatkan"ucapku sambil mengobati luka dibibirnya.

"Hmm ini karena aku mencintaimu dan ini waktu yang tepat,ini juga kesalahanku karna malam itu aku sangat mabuk jadi tidak bisa berfikir jernih, maaf ya"

"Kenapa minta maaf doyoung-ahh hiks...hiks aku takut disaat kau dipukul seperti itu"ucap min-hae yang menangis.

"Jangan menangis sayang, kau bahagia aku juga bahagia, kau sedih aku juga sedih tapi kini ada makhluk hidup lain yang akan bersedih jika kau sedih"kata doyoung yang memegang perutku lalu mengusapnya pelan.

"Hai anak appa, kau baik-baik sajakan disana maaf ya tadi ada sedikit keributan disini,apa kau merasa terganggu huh?apa kau bosan, haruskah kita jalan-jalan?"

"Hahaha doyoung dia ini masih kecil bahkan belum menjadi daging dia tidak akan mendengar perkataanmu"

"dia ini anakku pasti dia akan mendengar perkataan appanya"

"Hahaha iya-iya dia juga anakku,aku mengerti"ucap min-hae seraya mengusap pucak rambut doyoung.

"Dia anak kita berdua"timpal doyoung lalu mencium kening min-hae.













To be continue...

Annyeong....

Dont forget to vomment

Gimana menurut kalian haruskah
Author lanjut???

Hehehe butuh dukungan untuk ngelanjutin

Kadang suka buntu fikirannya....

MY HAPPY FAMILY(Sedang DiRevisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang