SATU

20 2 0
                                    

Withered Dreams


Musim semi di tahun ke empat belas.

Pertemuan yang tak direncanakan,

menjalin takdir yang tak pernah bersinggungan.

Musim semi di tahun ke empat belas.

Kita belum tahu apa-apa,

tetapi benang merah sudah terjalin erat dan jauh,

membawa kita ke masa depan bersama.

SATU

01

Musim semi, tahun keempat belas Kekaisaran Wen.

"Xiao Long!"

Di taman pavilion Jinhai, laki-laki tampan yang mengenakan pakaian hitam dilapisi ukiran emas itu berlari kesana-kemari. Mulutnya terus bergerak memanggil nama adik kecilnya yang entah sembunyi dimana.

Di belakang laki-laki tampan itu, sekelompok dayang dan kasim istana ikut sibuk mencari. Kecemasan tak terlepas dari wajah mereka, sebagian sudah menahan tangis karena takut akan kemarahan sang kaisar apabila tahu putra keduanya menghilang saat akan ada perjamuan kerajaan.

"Pangeran Long! Pangeran..."

Saat ini, di taman pavilion Jinhai yang merupakan taman khusus kediaman pangeran kedua, dipenuhi teriakan dan panggilan yang memanggil orang yang sama. Tetapi, pemilik kediaman dan nama yang dipanggil tak muncul juga. Seolah-olah menghilang ditelan bumi.

"Kasim Huang, periksa kediaman Permaisuri, perpustakaan umum istana dan gudang penyimpan kain dan upeti tempat Xiao Long biasa bersembunyi." Perintah laki-laki berwajah tampan itu kepada salah seorang kasim dibelakangnya.

"Lapor Putra Mahkota, ketiga tempat itu sudah kami periksa dan tidak ada pangeran Long disana." Kasim Huang menjawab dengan suara rendah, takut mengusik kemarahan Putra Mahkota.

Mendengar jawabannya, laki-laki tampan yang berstatus sebagai Putra Mahkota Dinasti Huo ini hanya bisa menghela nafas. Ia kembali memerintahkan setiap dayang dan kasim yang ada untuk mencari dimana keberadaan adik satu-satunya itu. Harus ditemukan sebelum perjamuan dimulai atau kaisar akan marah besar!

Disisi lain, di kediaman Permaisuri Song.

Kediaman megah itu sedang dipenuhi oleh keluarga dari sang permaisuri. Mereka sibuk berbincang-bincang sebelum kemudian salah seorang dayang menginstrupsi perbincangan dan membisikan sesuatu kepada permaisuri, membuat wajah rupawan permaisuri pucat seketika.

"Ada apa Yang Mulia?" Perdana Menteri Yun yang merupakan kakak dari sang permaisuri itu menatap cemas sang adik. Meskipun berbeda ibu, wajah keduanya yang memiliki darah keluarga Yun tetap memiliki aura yang sama-sama rupawan.

Mendengar pertanyaan sang kakak, Permaisuri Song tersenyum getir sambil menghela nafas, "Xiao Long menghilang lagi, kak." Jawab permaisuri sambil menyeruput tehnya, mencoba menghilang kepanikannya.

Anggota keluarga Yun yang lain hanya tertawa kecil sebagai responnya, seolah-olah hilangnya Pangeran Long bukan masalah besar.

"Dia pasti tertidur di suatu tempat yang tersembunyi, seperti biasanya." Putra pertama dari keluarga Yun, Yun Shaoqing membuka suara, usianya baru 13 tahun, tetapi gaya berbicaranya sudah seperti orang dewasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Withered DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang