Deep #24

960 109 74
                                    


Gue diam di depan jinyoung yang lagi fokus menggambar sesuatu di sketsa gambar nya.

"Young. "

Tapi ga di hirauin.

"Jin. "

Jujur, gue paling gak suka di kacangin.

"Bae. "

Berasa bicara sama batu.

"Ejin. "

Gue liat pergerakan tangan dia yang lagi gambar berhenti. Dan dia mendongak ke arah gue yang senyum kaku dengan muka datar nya.

Gue liat lagi dia nulis sesuatu di note yang ada di samping nya.

Srek

Suara kertas sobek yang nyaring buat gue sedikit kaget, dan kertas sobek nya di tunjukin ke arah gue.

Gue baca tulisan nya gini

"Ish lo tu punya mulut jin, pake coba gak guna banget mulut lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ish lo tu punya mulut jin, pake coba gak guna banget mulut lo. "

"..." Dia malah mengedikkan bahunya gak peduli ga dan lanjut menggambar.

"Young, Gak usah ngegambar mulu ish. " Gue tarik kertas yang di pake buat dia menggambar.

Dia cuma natap gue datar. Gue liat bibir nya kayak mau ngomong sesuatu tapi dia malah tutup lagi mulut nya.

"Apa? Lo mau ngomong apa?. "

"..." Dia cuma diam sambil liat kearah lain. Gue nyari cara gimana cara jinyoung mau ngomong.

Gue liat sketsa yang gue pegang terus gue liat gambar nya. Gambar nya menurut gue bagus.

Tiba-tiba ada satu ide yang muncul di kepala gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba ada satu ide yang muncul di kepala gue. Dan gue yakin kali ini jinyoung bakal ngomong.

"Young liat ini. " Gue tunjukin gambar yang dia gambar tadi ke wajah nya. Tangan gue tergerak buat ngerobek gambaran yang dia buat. Bukan nya apa gue cuma pengen dia bicara dan gak diam mulu.

"Gue hitung sampai 3, kali lo masih ngacangin gue. Lo tau sendiri kan gimana. "

"..." Masih milih diam ternyata

"1"

Srek

Suara ujung kertas yang robek buat kepala mungil jinyoung noleh buat liag apa yang gue lakuin. Tapi dia tetap diam sambil natap gue tajam.

"Ck, Dua. "

Srekkk

Udah setengah kertas yang gue sobek di hadapan jinyoung.

Jinyoung tiba-tiba berdiri dan gue kaget. Dia mau ngambil kertas yang gue sobek baru setengah.

"Eits, lo kalo mau ini bicara dulu. "

Jinyoung menghela napas kasar dan itu kedengaran banget di telinga gue.

"Kem.ba.likan. " Itu ucapan jinyoung yang penuh penekanan yang sedari tadi gue mau dengar. Suara nya pelan tapi dingin banget dan berasa kayak suara pengen makan orang.

"Oke ini gue kem-" Belum sempat selesai gue ngomong jinyoung malah narik kasar kertas yang gue pegang dan kertas yang tadi malah kesobek sempurna.

Gue liat jelas ekspresi jinyoung marah banget. Tapi inikan bukan sepenuh nya salah gue. Toh gue tadi juga mau kembalikan tapi dia malah narik.

Brakk


Suara gebrakan meja yang buat kaget. Aslian gue kaget banget. Ternyata orang pendiam kalo lagi marah melebihin orang yang suka marah.

"Gue benci penganggu. "

"Gue benci perusak. "

"Gue benci lo. "

3 kalimat tajam yang berturut-turut dari orang yang gue suka buat mulut gue terkunci rapat.

Gue cuma diam dan mata gue gak pernah berkedip ngeliat mata merah jinyoung yang natap gue penuh amarah.

Segitu berharganya kertas itu.

Jinyoung menggumpal kertas yang tadi barusan sobek. Gue liat tangan nya menuju ke wajah gue dengan gerakan cepat.

Plak













Bukan tamparan tapi gumpalan kertas yang dia gumpal terus dengan kasar dia lempar ke wajah gue lalu pergi dari hadapan gue gitu aja tanpa liat wajah gue.

Dan tanpa jinyoung sadarin gumpalan kertas tadi kena mata gue.

Dan sial nya, Berdarah







Btw, Thnks for 1k
Thnks yang udah baca cerita tijel kek gini. :")

Hapibesday bapak lele cuuu

Hapibesday bapak lele cuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deep -  Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang