7. Gak peka!

39 3 0
                                    

Jangan jadi manusia kalau gak peka!

"Derren! Kenapa lo lempar tas gue, hah?!" Teriak Aura kesal saat tas-nya di lempar sembarangan oleh Derren.

"Disamping Nadara itu udah gue cap jadi tempat duduk gue. Lo minggat aja sana," Usir Derren dan langsung menaruh tasnya di atas meja lalu duduk di samping Nadara.

"Ih, gak mau! Hari ini gue duduk disini!" Aura menarik paksa tangan Derren agar berdiri dan pindah tempat. "Minggir!"

"Ogah!"

"Minggir, Derren!"

Derren menggeleng dan terus menahan dirinya agar tidak dapat ditarik oleh Aura.

Nadara hanya menggeleng melihat kelakuan kedua temannya itu. Bukan hal yang jarang lagi jika mereka sering berebut tempat duduk. Nadara juga tidak mengerti kenapa kedua makhluk itu selalu ngotot duduk sebangku dengannya.

"Nada, ih! Atulah, bantuin." Aura memperlihatkan tampang melasnya.

Nadara menoleh pada Derren lalu mengedikkan dagunya, seakan menyuruh Derren mengalah dan membiarkan Aura duduk dengannya hari ini.

"Gak mau. Gue udah nawaitu duduk disini." Kekeuh Derren.

"Ish! Gak mau ngalah banget sama cewek!" Kesal Aura. "Atau lo beneran suka sama Nadara ya? Maunya kok deket-deket terus."

Refleks Nadara dan Derren langsung menoleh pada Aura. Derren sudah melotot pada Aura, sedangkan Nadara langsung mengerutkan keningnya.

"Kalau emang iya gue suka Nada, kenapa?" Tantang Derren.

Nadara langsung membelalakkan matanya menatap Derren yang seakan biasa-biasa saja saat mengatakan kalimat itu. Tidak tahu saja cowok itu jika hati Nadara sudah hampir kejang-kejang.

"IH, REISA REI!!" teriak Aura memanggil Reisa yang tengah bergurau dengan Novan.

"Paan?" Sahut Reisa mengedikkan dagunya.

"MASAK DERREN TADI BILANG DIA SUKA SAMA NADARA!"

jleb!!

Semua pasang mata di kelas itu langsung mengalihkan pandangannya pada Derren dan Nadara saat mendengar teriakan yang sangat keras dari Aura, bahkan bisa jadi suara gadis itu terdengar di kelas sebelah.

1 detik... 2 detik... 3 detik...

"Ciee... Ciee..."

"Ohok! Ohok!"

"Ngaku juga dia,"

"Ciee Nada Ciee..."

Menyesal sudah Nadara karena mempunyai sahabat ceblak super blak-blakan seperti Aura.

Seruan teman-teman kelasnya semakin nyaring terdengar, terlebih Novan yang sangat antusias menyoraki mereka.

Nadara dan Derren bertatapan beberapa detik.

"Cieee...." keduanya saling menyoraki diri sendiri dan tertawa setelahnya.

Jadilah satu kelas itu heboh meneriaki kata "ciee" tanpa tahu siapa yang dimaksud.

Bukan karena Nadara dan Derren tidak sadar diri karena telah ikut menyoraki diri sendiri, itu hanya alibi mereka untuk menutupi rasa aneh yang sudah menghampiri keduanya.

Derren berdiri lalu menghimpit leher Aura dengan lengannya. Cowok itu mengacak-acak rambut Aura dengan kasar, "Ceblak banget nih cewek, lo sebenernya anaknya siapa sih?"

Derren terus mengacak-acak rambut Aura dengan lengan yang masih mengehimpit leher gadis itu.

"Ampun, Ren! Ampun! Gue khilap tadi, serius." Aura mengikat jari kelingking dan jari tengahnya membentuk huruf 'V'.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman Kelas Rasa Pacar?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang