Chapter 1

5.5K 111 3
                                        

CHAPTER 1

Sekolah Menengah Atas



Selamat pagi Indonesia! Pagi yang lumayan sejuk dan segar buat Jakarta yang penuh polusi ini. Sekarang jam empat pagi, ya emang kebiasaan aku buat bangun terlalu pagi, padahal jarak antara sekolah dan rumahku sangat dekat, hanya membutuhkan waktu 5 menit saja untuk sampai di sekolah. Oh iya aku lupa, aku Nadhira Syafira Abraham. Cukup panggil aku Dhira, aku 15 tahun dan sekarang aku kelas 11 SMA (2 SMA). Jangan sangka dengan Nama belakangku Abraham jadi kalian menganggap aku blasteran, aku asli Indonesia. Mungkin nama keluarga papaku yang terlalu keren.


Aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah balkon kamarku. Balkon kamarku memang tempat favorite ku dari kecil, apalagi saat suasana hatiku sedang tidak enak atau kacau pasti aku duduk dikursi yang memang sengaja disiapkan untuk bersantai di balkon kamarku. "Dhira!!! Charger hp gue mana?!?!" Suara teriakan tiba-tiba menggelegar dari seberang kamarku. Ya, dia kakakku. Kakak kembarku. Aku dan dia hanya berbeda 45 menit, tetapi tetap saja dia kakakku. Aku yang mendengar kakakku berteriak seperti itu, berinisiatif untuk menghampiri kakakku yang kamarnya ada disebrang kamarku persis. "Apaan sih? Gak usah pake teriak juga bisa kali!" Kakakku pun menengok ke arah aku, yang tadinya dia sedang sibuk mencari sesuatu. "Charger handphone gue mana? Semalem lo pinjem kan?" Tanya kakakku dengan nada tinggi, "Dihh! Ngapain juga gue minjem charger lo, gak modal amet. Lo taro di laci nakas kali..." Jawabku santai. "Nah iya! Kayaknya disitu!" dia pun langsung berlari kearah nakas disebelah kanan kasurnya, "Oh iya bener dek! Thanks yow..." sahutnya dari sisi tempat tidur. "Makanya di cari dulu lain kali, jangan main nuduh orang..." jawabku setengah berbisik. Aku pun memutuskan untuk keluar dari kamarnya.


Kakak kembarku yang tadi itu namanya Nazhura Syekhan Abraham. Panggil aja Zhura. Dia salah satu The Most Wanted Boy  dan masuk kedalam grup kumpulan Popular Boys di sekolahku. Berbeda sekali dengan sifatku yang cenderung diam dan tidak banyak bergaul, walaupun kami kembar namun sifat kami berbeda 180 derajat. Aku merupakan seorang yang cenderung pendiam, dingin dan to the point serta kutu buku. For me, book is everything. Sedangkan kakakku cenderung bawel, supel, dan suka sekali pergi keluar rumah hanya untuk hangout dengan teman-temannya. Beda kan? Banget. Also one more thing! Dia itu playboy tingkat akut! Padahal dia itu suka banget gonta-ganti cewek, tapi tetep aja dia protective banget sama aku. Dia bilang 'Aku boleh mainin hati cewek-cewek, tapi hati kamu gak boleh ada yang mainin.' Biasanya emang playboy begitu.


"Zhura! Dhira! Sarapan udah siap ya, papa sama mama tunggu di bawah!" Huh, panggilan disetiap pagi hari. Mama setiap pagi selalu maksa aku sama kakak aku makan sebelum kita berangkat ke sekolah. Katanya sihh 'Nanti kalo kalian gak konsen belajar gimana?' Padahal, kalo aku gak sarapan tidak ada apa-apa yang terjadi denganku tuh dan aku paling gak suka sama yang namanya sarapan. Jadi setiap pagi aku hanya minum satu gelas susu aja. Walaupun mama ngomel-ngomel terus sama aku karena cuman minum susu saja saat sarapan. 


Aku menatap diriku dicermin besar yang berada di Closet, merapikan baju seragamku dan juga mengenakan sedikit bedak, dan lip gloss. Sudah Hampir 30 menit aku di sini, aku memang lama dalam marapihkan pakaian dan juga memilih sepatu apa yang akan aku gunakan hari ini. Pilihanku jatuh pada sepatu Nike berwarna hijau tosca yang pada saat itu papa berikan sepulangnya dari Amerika. Aku pun berjalan keluar kamar dan memakai tasku yang senada dengan warna sepatuku. Jangan pikir kalau tas yang aku bawa adalah tas besar yang biasa anak anak sekolah gunakan, aku hanya membawa tas selempang kecil yang berisikan powebank beserta kabel data, satu buah note kecil, dua buah pensil dan pulpen tidak lupa dengan correction tape dan penghapus, serta tidak lupa sisir lipat, bedak dan lip gloss. Saat aku membukanya pintu kamarku, Zhura juga membukanya pintu kamarnya dan kita pun berjalan  menuju ke bawah secara bersamaan.

You (Under Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang