2

18 5 0
                                    

Taehyung : Mau kemana? Pulang?

Minji : Lepaskan tanganku, apa urusannya denganmu?

Setelah perdebatan kecil di antara mereka berlalu, Taehyung menatap punggung gadis yang telah menjauh itu. Tapi tunggu! Astaga! Roknya penuh darah. Ternyata itu yang membuat musuh bebuyutannya diam sedari tadi.

Saat ingin melangkah, Taehyung melihat tas kecil yang sebelumnya Minji bawa. Taehyung reflek membukanya, ternyata benda itu. Ia segera berlari ke arah Minji dan kembali menghentikan langkah gadis itu.

Minji heran, hobi sekali Taehyung menghentikannya. Sebelum Minji mengumpat, Taehyung lebih dulu melepas dan memakaikan jaketnya pada pinggang Minji. Sedangkan Minji hanya diam.

Taehyung : Ceroboh sekali (Sambil mengusap surai Minji)

Kemudian Taehyung memberikan tas kecil yang sebelumnya Minji jatuhkan. Ia sekarang berlari meninggalkan gadis yang tengah kebingungan itu.

Taehyung : Tidak apa-apa tidak kamu kembalikan. Jika itu sangat buruk, pulanglah.

Minji diam mematung menunggu selesainya kalimat Taehyung. Lalu ia berjalan untuk pulang. Di jalan ia pusing, bukan karena sedang kedatangan tamu tapi karena sikap Taehyung hari ini. Ia memikirkan itu sambil terus memegang erat lengan jaket milik Taehyung.

Berbenah sudah. Sekarang Minji berbaring malas pada single bed di kamarnya. Melanjutkan berpikir tentang Taehyung. Aneh.

Sedangkan sisi Taehyung, sekarang ia tengah menatap kosong bangku di sebelahnya. Sangat sepi menurutnya karena tidak ada yang bisa diajak adu mulut.

Sore harinya, Minji pergi ke sebuah toko baju guna mengganti jaket Taehyung yang terkena noda darahnya. Dipilihnya yang tidak terlalu aneh untuk dipakai ke sekolah, tapi juga tidak terlalu jelek untuk dilihat.

Esok harinya Taehyung berangkat sambil bersiul-siul menuju tempat duduknya. Taehyung tersenyum cerah tidak tampak seperti biasanya di hadapan sang musuh.

Minji sudah meletakkan bingkisan pada kursi Taehyung. Laki-laki itu melihatnya dengan berkata melalui isyarat 'apa itu?'. Sementara Minji menatapnya dengan wajah datar. Taehyung membuka bingkisan itu.

Taehyung : Wuaaaa, apa kamu tidak ingin mengembalikan itu padaku?

Minji : Apa? Kamu mau itu kembali dengan sesuatu yang seharusnya tidak kamu lihat? Lalu kenapa kemarin kamu meminjamkannya? (Hendak memukul Taehyung)

Taehyung : (Mencegah Minji) Kupikir kamu semakin menarik saat kita bertengkar, tapi aku tidak ingin terus seperti ini denganmu. (Menurunkan lengan Minji dan tersenyum)

Minji : Terima kasih.

Taehyung : Apa? Aku tidak dengar.

Minji : Kubilang terima kasih, bolot!

Taehyung : Kamu berterima kasih atau menghina?

Minji : Itu kamu yang memulai. Btw kalau kamu tidak suka berikan saja pada yang lebih membutuhkan, jangan dibuang.

Taehyung : Terima kasih kembali, nona.

Mereka berdua kembali duduk dengan hening hingga teman sekelasnya berdatangan. Jangan salah, mereka adalah tipe anak rajin yang selalu datang pagi buta.

Apasih || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang