chapter 2

6 0 0
                                    

Happy reading.
 

Chapter sebelummnya

"Kalau begitu ayah ingin kau mencari pangeran karena ulang tahun kerajaan ini akan banyak sekali kerajaan yang mempunyai putra kerajaan...aku harap kau mengerti putriku " jelas ayah

Uhuuukkk....
.
.
.

Rena pov

" WHAT yah cmon aku sudah bilang berapa kali aku nggak mau menikah dulu. Kenapa kau selalu menyuruhku cepat menikah...menyebalkan !" Kelah ku sambil melempar roti ke piring ku.

"KARENA AYAH INGIN ADA YANG MENERUSKAN KERAJAAN INI. AYAH DAN IBUMU INI SEMAKIN TUA. MENGERTILAH RENA !" Bentak ayah kepada kepadaku.

"Sudah lah Clause, mungkin Rena masih belum siap..." ibu mengelus punggung ayahku, meredakan emosinya.

"Kau bilang apa sayang, Rena ini telah menunda terus selama 3 tahun berarti dia telah tidak menurutiku untuk mencari kekasih di acara kerajaan ulang tahun kita selama 3 tahun ditambah tahun kemarin dia kabur ke hutan hanya hobinya yang bodoh" jelas ayah panjang lebar masih dengan emosi.

*Bruk*

Aku pun menggebrak meja makan karena ayahku bilang bahwa hobiku adalah hobi yang bodoh.

"Dengar ya yah, memanah bukanlah hobi yang bodoh. Justru memanah membuat kita lebih berkonsentrasi dan fokus. Dan  karena kau bilang memanah adalah hobi yang bodoh, tak salah perang 25 tahun lalu kalah karena serangan udara kerajaan steven "

Memang itulah kenyataannya, 25 tahun lalu saat aku berumur 7 tahun.

kerajaan ku kalah memperebutkan wilayah sebelah barat dari kerajaan steven karena serangan memanah dari udara.

Sejak itulah juga aku mengangap panahan itu keren dan menjadikannya hobiku.

Di kerajaanku berlaki aturan yang tidak menentang wanita berkarier.

Sebab itulah aku relax saja bermain hobiku toh, itu positif.

"Permisi raja dan ratu, putri telah ditunggu di ball room oleh alex untuk mengikuti latihan dansa " panggil robert.

"permisi " ucapku pergi.

.

Aku berjalan menuju ball room dan disana aku menemukan seorang pemuda berumur 26 tahun tengah mengobrol dengan alex. Aku pun medekati alex dan pemuda itu.

" putri Rena, senang bertemu dengan anda kembali dan lihatlah cantikmu bertambah setiap harinya." alex menunduk hormat dan memujiku.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman dan segera menoleh ke pemuda disebelah alex. Alex pun peka apa yang kumaksud.

"ahh...putri, pemuda disebelahku adalah Daniel. Dia adalah keponakanku. Daniel tinggal di sebelah timur kerajaan ini, lebih tepatnya Green Village."

"Senang bertemu dengan anda yang mulia." Daniel menunduk hormat

"Senang juga bertemu denganmu Daniel."

Kalau aku lihat lihat, Daniel adalah sosok yang tampan, but not my tipe.
Aku suka yang berotot dan memiliki ABS tapi menurutku Daniel itu berlebihan, otot lengannya terlalu besar dan dada nya...ugh dia terlihat memiliki payudara yang...entahlah

"Yang mulia bolehkah hamba berdansa dengan anda ?" Tanya Daniel menghentikan pikiranku.

Alex pun memutar lagu dansa yaitu Trumpet voluntary. Tanpa menjawab aku pun tersenyum menyambut uluran tangan Daniel hhmmm...sedikit kasar ternyata.

Aku dan Daniel berdansa layaknya putri dan pangeran. Aku sengaja membaguskan gerakan ku agar latihan ini cepat selesai. Karena biasanya Alex akan mengulangi mengajariku berdansa jika aku melakukan kesalahan dalam gerakanku dan itu membuatku sangat badmood.
.
.
.
.
.

Sorry reader gua lagi stuck otaknya gegara tugas dan latihan. Huffttt sorry kalau belum ada konflik dan kalian kurang greget tapi gua janji bakal fast update dan ceritanya bakal panjang...see ya

6/6/2018





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEEP INSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang