Pagi ini sekolah itu riuh dengan kedatangan sekelompok laki laki dengan gaya yang cukup membuat para siswi jejeritan.
Siapa yang tidak kenal NCT? Grup rookie yang baru baru ini mengeluarkan senjata mereka. Ya.. mereka baru saja pindah sekolah, International School. Sebentar.. Sekolah ini satu bangunan langsung dri TK hingga Universitas.
8 org dri mereka akan masuk SMA, sisanya meneruskan kuliah.
Tidak ada kegiatan belajar pagi ini. Karena dosen dan guru sedang mengadakan rapat besar. Alhasil, mereka akan menghabiskan waktunya di cafetaria.
Anisa Kim, Choi Hyojin dan Eina Byun sedang berada disana. Siapa mereka? Mereka adalah emas permata dan berliannya sekolah. Cantik dan multitalent.
Tidak apa apa.. hanya sekedar minum saja. Hingga..
kyaaaaaaaaa... dia tampan
Suamiku. I love you all
Teriakan demi teriakan oleh para siswi saat melihay ke 18 laki laki masuk dengan langkah keren mereka.
"Bisakah mereka tidak berteriak?" Kesal Hyojin.
"Kurasa tidak." Ucap Anisa dengan santai. Sedangkan Eina, masa bodo untuknya, karna telinganya sudah bersumpal dengan earphone.
"Ccuiihhh... Seperti mereka yang kalian kagumi?!" Teriak seorang namja.
Eina melepas earphonenya, ikut menyaksikan adegan itu dengan seksama.
"Dia lagi" gumam Hyojin.
Namja itu bersama antek anteknya. Sebenarnya, mereka hanya ber.. anggap lah berlima. Ketuanya bernama Kim Seung Ri.
"Kalian berani berkuasa disini huh?" Ucapnya nyaring.
Tapi sepertinya para namja tamvan itu sedikit aneh dengan dia.
Bagaimana tidak aneh. Rambut bergaya berdiri ala zaman dulu. Bajunya sedikit terbuka beberapa kancing di atas dengan kerah yang didirakan. Sisir yang selalu di tangannya.
"Kenapa kau tidak melawan taeyon?"
"TAEYONG!!!!"
Dia mendapat sorakan karena salah menyebut nama.
"Yaa apalah itu"
Mendekay kearah mereka. Mencengkram kerah Taeyong. Tapi Taeyong tetap tenang.
"Oowhh.. berani ternyata"
Ia mengangkat tangannya.. Dan...
*bbraaakkk
"YAK!!! KIM SEUNG RI!! "
Suara Eina menggelegar disitu. Semua terkaget.
"Eina cantik, diam disitu. Aku harus berurusan dengan orang ini. Yaa?"
Bodoh memang!
Ia hendak menampar Taeyong dengan tangan kanannya, tapi tangan itu juga yang memegang sisir. Alhasil sisir itu terpental ke arah meja para gadis itu, gelas Eina tumpah dan bajunya basah.
Eina bangkit dari duduknya. Anisa dan Hyojin mulai panik jika Eina sudah begini.
*sreettt
Ia melepas paksa cengkraman itu.
"Ganti rugi minuman dan bajuku" ucapnya dengan penekanan.
"Nanti. Setelah aku berurusan dengan dia"
Eina memejam matanya.
"Ei.. ayo kita pergi saja ya?" Anisa mencoba memegangnya. Tapi mata setajam elang itu menusuk tatapannya.