Pagi ini pagi yang dingin setelah semalaman hujan lebat. Laki laki itu tidak bergeming dari tempat tidurnya. Memeluk wanita yang sedang tidur membelakanginya.
"Renjun! Singkirkan tanganmu!" Ucapnya saat Renjun terus mengusap perutnya yang mulai tidak rata lagi.
"Hyojin-ah?"
"Hmm?" Hyojin membalik badannya menghadap laki laki yang nakalnya semakin bertambah.
"Aku hanya tidak sabar dengan kehadirannya" ucapnya sambil merendahkan badannya, memeluk perut yang sudah berisi itu.
"Jangan dirimu. Aku juga tidak sabar"
"Besok lusa pernikahan Eina dan Jeno."
"Ahh.. Benar.. Anisa juga sedang hamil muda juga. Harus menemui mereka."
"Iya iya.. Sebaiknya kau bangun dan mandi" tukas Renjun dan mulai duduk. Tapi sepertinya Hyojin tidak menghiraukannnya.
"Huang Hyojin?!"
"Aku ingin coklat" gumamnya pelan.
Renjun menutup matanya perlahan. Ia lupa, bahwa ia berurusan dengan ibu hamil yang sedang dalam masa mengidam.
"Baiklah baiklah.. aku mengerti" Renjun berggegas ke kamar mandi sebelum mendapatkan celotehan dari sang istri.
Hyojin tersenyum senang melihatnya. Selagi sang suami mandi, ia selalu melakukan hal yang paling ia sukai. Menyiapkan baju untuk Renjun. Selalu, dan itu sudah berlangsung sejak mereka pacaran jika Renjun sedang bingung ingin baju seperti apa. Cocoknya lagi, Hyojin punya style yang simple namun enak dipandang.
Keluar dari kamar mandi, Renjun tersenyum saat mendapati layaknya seorang wanita polos duduk dipinggiran ranjang dengan senyum hangatnya.
"Cepat mandi" ucap Renjun.
"Siap boss"
Ia bergegas seperti anak kecil kekamar mandi. Itu sudah cukup membuat Renjun tertawa.
--
Berakhir di toko khusus menjualkan berbagai jenis coklat. Awalnya Renjun ingin pergi sendiri dan membelikan untuknya. Tapi Hyojin sudah merengek ikut sekaligus jalan jalan. Dan, tidak jadi masalah untuk Renjun asal ia masih mau mendengarkan perkataannya.
"Kau tidak mau beli coklat?" Tanya Renjun.
"Entahlah. Tadi aku memikirkan coklat. Saat sampai disini, aku jadi bingung"
Renjun hanya mengulum senyum. Itulah Hyojin jika mengidam. Lebih baik ia membawanya berjalan jalan seperti ini, itu akan menyegarkan penglihatannya. Daripada ia membelikan untuknya, tapi ujung ujungnya tidak Hyojin makan.
"Renjun-ah? Aku mau es coklat"
"Baiklah. Lewat sini"
Renjun mengenggam tangan itu menuju penjual es. Berbagai minuman dengan bahan dasar coklat.
"Mau apa?" Tanya Renjun.
"Susu coklat saja. Satu" Hyojin memesan sendiri.
"Kekasihmu?" Tanya penjual pada Hyojin menunjuk Renjun yang sedang menunggu.
"Bukan. Dia suamiku"
"Wahh.. Sudah punya anak?"
"Belum bi. Aku baru saja hamil anak pertama. Baru 3 bulan"
"Jadi kau sedang mengidam?"
"Hehehehe.. Benar"
"Semoga anakmu nanti sehat selalu ya. Susu coklat ini kuberikan gratis"