Bagian 1

107 9 13
                                    

Di saat itu...
Siang itu juga, dengan cuaca yang begitu hangat, Agnes sampai ke rumahnya dengan senyum mengembang. Namun, senyum itu perlahan memudar akibat mendengar suara seperti sedang terjadi pertengkaran.

Agnes mengintip dan mendengar percakapan itu.

"Sudah kukatakan padamu, aku sudah tidak ingin dia berada dirumah ini lagi," ucap wanita yang bernama Ros.

"jadi kamu ingin mengusirnya? kamu ini gila atau apa?" ucap pria yang bernama Jack.

"Gila? hei, bukankah perjanjiannya setelah dia menyelesaikan sekolahnya, kita tidak akan mengurusnya lagi?" ucap Ros.

"tapi bukan berarti kita mengusirnya sekarang, dia akan tinggal dimana? dia sendiri."

"aku tidak peduli dia akan tinggal dimana, pengeluaran kita sudah terlalu banyak Jack, aku tidak akan mengeluarkan sedikitpun untuk dia lagi," ucap Ros yang kemudian pergi dari hadapan Jack dengan wajah kesalnya.

Saat itu juga Agnes hampir menjatuhkan air matanya.

Ia melihat surat yang dipegangnya dengan senyum getir.

Agnes melihat Jack yang memijat pelipisnya. Ia berjalan mendekati Jack dengan senyum paksanya.

Jack menyadari kedatangan Agnes lalu tersenyum.

Agnes duduk disamping Jack lalu memberikan surat itu kepada Jack.

Jack menerimanya dan membaca isinya.

Saat itu juga Jack tersenyum kearah Agnes lalu memeluk Agnes.

"Selamat ya sayang, kamu sudah lulus, kamu memang anak yang hebat, jadilah anak yang membanggakan," ucap Jack lalu melepaskan pelukannya dan tersenyum kearah Agnes.

"makasih ya paman, ini semua karna paman dan bibi. Kalau tidak ada kalian, Agnes ga akan seperti ini,"
Ucap Agnes tersenyum tulus lalu kembali memeluk Jack.

*****

"Agnes." Suara teriakan itu membuat Agnes langsung berlari ke arah teriakan itu.

sesampainya, Agnes melihat Ros dan Jack dari atas dan kembali lagi keatas. Agnes mengernyit heran, ada apa sebenarnya? kenapa mereka berdua memakai baju rapi malam-malam seperti ini?

"Ganti bajumu sekarang, pakai dress ini," ucap Ros sambil melemparkan dress tepat kearah wajah Agnes.

Agnes dengan hati yang sedih, mengambil dress yang menutupi matanya.

"pakai dress itu, dan dandan secantik mungkin," sambung Ros.

"kita akan kemana?" tanya Agnes polos.

"lakukan apa yang kuperintahkan, waktu kita tidak banyak," ucap Ros.

Agnes mengangguk dan berlalu dari hadapan Jack dan Ros.

*****

Agnes, Ros dan Jack sudah duduk disebuah restoran yang menurut Agnes restoran yanh sangat mahal.

Saat ini, Agnes berdandan seadanya, seperti keliatan natural. Memakai dress selutut berwarna biru laut dengan heels 5 cm warna hitam. Dan rambut tergerai panjang.

Banyak pria-pria yang mengambil kesempatan melirik Agnes, membuat Agnes sangat risih.

"Bibi, apa kita bisa keluar dari restoran ini sekarang, kita sudah menunggu lama," ucap Agnes pada Ros pasalnya sudah setengah jam menunggu.

Honey WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang