Suara cipratan air terdengar dari sebuah ruangan yang berada diujung bangunan yang bernuansa putih gading itu.
Tak berapa lama kemudian, seorang gadis kecil yang kita kenal sebagai Anna keluar dari ruangan itu dengan sebuah handuk membalut tubuh mungilnya.
Matanya kemudian diedarkannya ke sekelilingnya mencari benda bundar yang tergantung di dinding. Kakinya melangkah pelan saat matanya terpaku pada sebuah jam dengan jarum panjang menunjukkan angka 6.
Segera saja ia berdiri disebuah pintu berhiaskan gambar bunga dan bintang. Ia kemudian memakai sebuah rok selutut berwarna hitam dengan sebuah kaos lengan panjang berwarna biru langit.
Ia segera pergi menuju halaman belakang panti. Tempat ia menyendiri ditemani dengan buku favoritnya, rainbow.
Tak heran jika anak introvert seperti Anna menyukai halaman belakang. Tempat itu begitu sejuk dan dipenuhi banyak tanaman. Beraneka macam bunga tersebar di sekeliling gazebo kecil yang berada di pinggiran taman bunga mini itu.
Anna segera saja mendudukkan dirinya di gazebo kecil itu sambil membaca buku Rainbow miliknya.
Entah mengapa buku ini benar-benar menarik perhatian Anna saat ia pertama kali melihatnya. Padahal buku itu hanyalah berisi gambar seorang gadis kecil yang berjalan mencari pelangi sambil bertemu orang-orang baru.
Tak lama kemudian, Anna mendengar suara pemilik panti asuhan tempat ia bernaung, Bunda Laila dengan suara seorang wanita dan pria yang terdengar begitu asing ditelinganya.
"Benarkah disini anak itu berada?"
"Iya. Dia sering membaca buku dihalaman belakang"
"Yah, sepertinya anak yang ini begitu cerdas"
"Iya Bu, menurut kamu bagaimana, Glenn?"
Segera saja pintu menuju halaman belakang terbuka setelah pertanyaan itu keluar entah dari mulut siapa.
Anna yang melihat sosok bundanya menjadi tenang dan mengelus dadanya untuk menenangkan detak jantungnya yang tidak teratur.
"Ini adalah anak terakhir yang belum saya perlihatkan. Dia memang sedikit pendiam tapi dia sebenarnya adalah anak yang pandai. Anna, kenalkan mereka adalah orang tua yang berkunjung untuk mengadopsi anak yaitu tuan dan nyonya Laksamana serta putra tunggal mereka, Glenn."
Ucap bunda memperkenalkan wajah asing yang sekarang sedang menilai dirinya. Dilayangkannya pandangannya sampai netra jatuh pada sosok kecil yang berada tak jauh darinya, berdiri di belakang ibunya.
"Halo, nama saya Anna. Salam kenal" Kata Anna pelan sambil menundukkan kepalanya sedikit.
"Wah! Anak yang pintar. Nama saya Gabriella Fransheska Rockbell. Ini suami dan putra saya namanya Samuel Edward Geneardo dan Glenn Efrando Geneardo. Saya datang berkunjung untuk mengadopsi anak." Jelas Gabriella dengan penuh semangat
Melihat wanita di depan berapi-api membawa senyum kecil diwajah porselennya. Glenn yang melihat senyum mungil Anna, terpana akan keindahannya.
Setelah Glenn tersadar dari lamunannya, ia menarik ujung rok ibunya untuk menarik perhatiannya. Ibunya, Gabriella, kemudian memfokuskan pandangannya ke arah anak semata wayangnya dengan tanda tanya di pikirannya.
Glenn kemudian mengibaskan tangannya membuat ibunya mau tak mau berjongkok untuk mensejajarkan tinggi mereka. Glenn mendekatkan bibirnya ke dekat telinga ibunya seraya membisikkan sesuatu yang menyenangkan sehingga senyum lebar mengembang di wajah Gabriella.
Plakk!
Kedua tangan Gabriella menyatu dengan sinar kebahagiaan disekelilingnya. Diturunkannya badannya untuk menyamakan tinggi Gabriella dengan Anna.
"Anna, mau gak kalau tinggal sama keluarga Tante?" Tanya Gabriella sambil meletakkan kedua tangannya di bahu Anna
Anna yang tidak tahu menahu harus menjawab apa melirik kearah bundanya tercinta.
Laila yang menangkap pandangan Anna tersenyum paksa untuk meyakinkan anak asuh favorit.
Melihat senyuman Laila, akhirnya Anna mengangguk dengan penuh antusiasme.
"Kalau begitu mulai hari ini, panggil Tante mama ya."
Perkataan Gabriella membuat perasaan hangat menjalar dihati Anna. Ia akan mempunyai keluarga. Ia tidak akan sendiri lagi.
Saking bahagianya, air mata Anna tak dapat lagi dibendung. Membasahi pipi chubby nya seperti tiada hari esok.
Glenn yang tersentuh saat melihat air mata Anna, mengusap air matanya dengan ibu jarinya.
"Jangan nangis. Wajahmu jelek kalau menangis." Ejek Glenn saat Glenn menatap langsung kedalam mata Anna.
Hati Anna bergetar saat dunianya menjadi lebih berwarna seperti pelangi kesukaannya ketika Glenn menatap matanya.
Laila sudah memahami apa yang akan terjadi saat ia melihat apa yang terjadi di depan mata. Jujur, ia masih ingin lebih lama lagi dengan Anna tetapi Anna juga memiliki hak untuk mempunyai keluarga yang utuh.
***
"Aku akan merindukan bunda" air mata tak dapat dibendung Anna saat waktunya tiba untuk dirinya dan Bunda Laila berpisah.
"Jangan sedih. Perpisahan pasti akan datang saat pertemuan tiba." Perkataan itu Laila ucapkan seolah-olah ditujukan untuk dirinya.
"Mulai sekarang Anna akan bertemu banyak orang. Orang yang baik, hiks..orang yang jahat, orang hiks... yang aneh, dan lain-lainnya. Hiks...Tetapi ingatlah tempat ini akan selalu terbuka untuk Anna" pesan Laila seraya sesenggukan. Ia tak kuat menahan kesedihannya. Pipinya yang tirus sudah dibanjiri oleh cairan asin.
"Bunda jaga diri ya. Anna pergi dulu. Dah bunda."
Ucapan perpisahan Anna adalah akhir dari percakapan mereka. Pasangan suami istri yang menunggu di gerbang menjadi saksi dari adegan hari yang menyayat hati.
Seakan ikut merasakan kesedihan mereka, Gabriella pun ikut menangis diperlukan sang suami. Samuel yang mengerti perasaan istrinya hanya mampu mendekap dan mengelus pundak sang istri.
Setelah mengucapkan salam perpisahan, Anna kemudian masuk kedalam mobil BMW milik Samuel.
Anna duduk didekat jendela sebelah kanan, masih menatap sosok wanita yang merawatnya selama ini. Bahkan sampai bangunan panti asuhan itu menghilang, Anna masih menatap keluar jendela.
Tak tega melihat keadaan Anna yang terpuruk, akhirnya wanita yang sekarang berstatus menjadi wali Anna membuka mulutnya
"Anna jangan sedih lagi ya. Anna kan udah punya mama, papa dan Glenn sebagai keluarga kamu. Kesedihan kamu adalah kesedihan kami. Kalau begini terus mama juga jadi sedih"
Anna yang sebelumnya hanya mempunyai Laila sebagai keluarga terharu dengan perkataan wanita yang sekarang akan menjadi ibunya.
"Hm!!"
Untuk pertama kalinya setelah keluar dari panti asuhan, sebuah senyuman terbit diwajah Anna.
"Kalau begitu nama kamu mulai sekarang adalah Anna Allusia Geneardo. Selamat datang di keluarga Geneardo, Anna!"
KAMU SEDANG MEMBACA
rainbow
Romance"aku suka sama pelangi." "kenapa?" "kenapa? karena untuk menemukan pelangi perlu usaha yang besar dan perjuangan yang hebat. walau begitu hasil yang kita tidaklah mengecewakan hati. sebab ujung pelangi itu indah dan dapat menyenangkan hati siapa s...