BAB 1

36 6 0
                                    

Kaylana Vevanesha

Masih kamu ingat pertemuan kita yang pertama kalinya? Ah, bahkan rasanya hanya seperti sebuah kebetulan saja. Kita bertabrakan di Depan auditorium kampus saat kamu lari terbirit-birit seperti dikejar hantu. Lalu kamu terjatuh menabrakku yang sedang memegang teh manis yang sekarang apa masih menjadi kesukaanmu?

Sejak kejadian itu, kamu selalu saja memohon minta maaf padaku padahal aku selalu berkata,
“Aku tidak akan mau memaafkanmu anak kecil. Karena kau sudah membuatku malu dihadapan teman-temanku” . Andai kamu tahu Kay, itu hanyalah akal-akalan ku saja agar aku bisa bertemu denganmu terus-menerus hehehe. Karena yang aku tahu kan seorang junior sangat takut dengan seniornya dan kamu satu-satunya junior yang berhasil kukerjai, Kay.

Dari pertemuan yang tak sengaja itu akhirnya, aku mulai penasaran denganmu. Tak perlu waktu yang lama untuk mengetahui tentang siapa kamu. Lambat laun aku mulai menyukaimu. Tak ingin tergesa-gesa untuk memilikimu, hingga ku biarkan perasaan ini mengalir begitu saja mengikuti alur yang telah ditentukan oleh Tuhan. Begitu juga denganmu, ku biarkan kamu agar menikmati setiap langkahku dalam usaha memilikimu, Kay.

Ternyata Tuhan begitu baik memihak padaku, hanya dalam kurun waktu sekitar dua bulan aku telah sukses membuatmu jatuh hati dan nyaman padaku. Lega rasanya karena tak lama setelah itu aku menyatakan perasaanku padamu. Dan lebih leganya ternyata kamu mau menerimaku sebagai kekasihmu, Kay.

Aku sangat berterima kasih pada Tuhan, karena Tuhan telah mempercayai diriku untuk senantiasa selalu menjagamu dalam setiap derap langkahku. Perlu kamu tahu Kay, belum pernah ada anak kecil yang mampu merebut lalu memenjarakan hatiku. Dan kini selamat! Kamu sukses membuat hatiku betah dalam penjara abadi yang bernamakan
‘ Hati ‘ dengan tuan rumahnya adalah KAMU KAYLA.

Kekasihmu,

Obi Axsarvian

“Lagi baca apa Kay? Kok sedih gitu?”  Levi mengusiknya.

Kayla megalihkan pandangannya dari selembar surat itu. Lalu menoleh pada sahabatnya.

“Sebuah surat ,“ Jawabnya sambil tersenyum nanar.

“Surat? Dari siapa? Kok sampai sedih gitu?” Tanya Leta dengan dahi berkerut yang tercetak jelas diwajahnya.

Dengan lemas Kay menunjukkan surat itu pada sahabatnya.

“Astagaa, ini surat pertama yang pernah Obi kasih ke kamu Kay. Yaampun,  Mau sampai kapan kamu terus sedih kayak gini? Ga tega aku liat kamu gini terus, Kay.”

“Aku gatau Vi sampai kapan harus begini. Aku ga bisa ngelupain Obi seutuhnya Vi. Ga bisa.” Levi bergerak cepat memeluk Kayla yang tiba-tiba saja menangis sesenggukkan.

Ya Tuhan, sedih sekali rasanya melihat Kay sedih seperti ini. Sudah dua tahun lebih Kay seperti ini. Namun masih saja ia tak bisa melupakan sosok Obi, mantan kekasihnya. Terlebih lagi disaat seperti ini hanya aku yang dapat menenanginya. Huuhh..  andai saja kalian berlima ada disini pasti kita semua akan nenangin Kay bersama. Tapi jarak yang luar biasa jauhnya mampu memisahkan kita sampai sekarang, gumamku seraya menepuk pundak Kay agar ia tenang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STILL INTO YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang