Prolog

15 1 0
                                    

Akankah kita sanggup bertahan ditengah terjangan badai, goda, dan masa? Dentuman atom amarah di antara kita seringkali menguasai diri kita. Keabadian kian nihil. Aku hanyalah seonggok daging yang gemar engkau duakan. Biarlah aku pergi tanpa dendam. Berbahagialah dengan kekasih barumu sebagaimana kita pernah saling membahagiakan. Tiap detik. Terhaturkan terima kasih atas luka pedih yang begitu pandai engkau ukir direlungku. Terima kasih, Bas.

Kita Beraksara Dalam Mahligai CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang