Berikan Aku Alasan Tha...

22 3 0
                                    


Ada hal yang kurang aku sukai dari Natha. Tapi, ini tidak mengganggu pertemananku dengannya. Natha merupakan orang yang hoby vape. Ya, rokok elektrik. Namun, aku tak pernah mempermasalahkannya. Bagaimanapun itu kehidupannya. Aku tak punya hak untuk semua itu. Terkadang ada rasa ingin menasihatinya agar berhenti. Tapi, aku masih sungkan. Aku takut ia mengira aku terlalu ngatur dia. Padahal aku hanya temannya. Jadi, mau tidak mau aku harus bisa mengondisikan diriku. Alasanku tidak suka cowo vape karena aku memang tidak suka dan tidak bisa terkena kepulan asap yang banyak. Mungkin sebagian orang mengira cowo vape itu gaul. Tapi, aku rasa cowo seperti itu justru cowo yang tidak bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Menurutku, ia dengan senangnya membakar paru-parunya tanpa memikirkan efeknya.

Aku berpikir seperti itu juga terhadapnya. Namun, aku ini siapa? Aku tiada hak untuk melarangnya dan menyuruhnya berhenti nge-vape. Sebagai teman aku hanya bisa berdoa agar ia sadar dikemudian hari. Bukan hanya itu, aku juga harus terbiasa dengan kehadirannya yang hampir setiap saat menggunakan benda tersebut. Bahkan tak jarang, ketika aku dan dia videocall, ia menunjukan trick-trick vapenya kepadaku. Kadang aku berpikir, aku begitu tak berdayanya sampai tak bisa mengingatkan ia akan hal itu. Tapi, disisi lain aku ini siapa?? Pacar bukan, orang tua bukan, keluarga bukan. Apa hakku? Aku hanya bisa berharap ia akan menyadarinya kelak.

Aku harus mencoba menerimanya. Memposisikan diri agar tidak terlihat seperti terganggu dengan kehadirannya. Aku tidak mau Natha merasa tidak enak bahkan merasa bersalah jika ia tau bahwa aku kurang suka dengan vapenya. Aku ingin ia berubah dengan sendirinya tanpa perasaan tidak enak kepadaku.

Aku tau, Natha begitu suka dengan vapenya itu. Bahkan event-event besar sering ia ikuti. Yang aku tau, itu semua berawal dari berpisahnya ia dengan mantan pacarnya. Orang yang paling ia sayang. Mungkin vape menjadi pelariannya akan kegalauannya.  Terlihat miris. Namun, mungkin menurutnya itu adalah satu-satunya cara agar dia bisa lupa terhadap mantannya. Tentunya berawal dari coba-coba untuk menjadi seperti saat ini yang begitu gemar dengan vape. Bahkan, banyak trick-trick yang telah ia kuasai. Namun, ketahuilah sejatinya itu tidak baik bagi kesehatan. Bukan hanya dari vapenya tetapi juga dengan itu ia sering keluar malam untuk bermain dengan teman-temannya yang berakibat buruk pada kesehatannya. Mungkin dalam diam aku bisa mengungkapkan seribu kata tanpa ucap. Namun, didepannya aku seakan bungkam tak berkutik dan hanya mengikuti alur.

Malam ini seperti ada yang aneh. Natha begitu banyak bertanya akan hal-hal yang kurang aku sukai. Ya, termasuk vape.

Ya tuhan, apakah ini mimpi? Aku begitu kaget dengan jawaban Natha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya tuhan, apakah ini mimpi? Aku begitu kaget dengan jawaban Natha. Mungkin saat itu juga aku harus jujur kepadanya. Akan kurang sukanya aku terhadap asap. Cepat atau lambat Natha akan tau tentag hal ini. Aku senang aku sudah bisa jujur kepadanya. Tapi, disisi lain aku seperti mulai menyita kebebasannya. Aku mulai berpikir apakah itu karenaku ia berhenti vape.

Rasa penasaranku kian membumbung. Aku tak habis pikir. Seniat itu ia sampai meninggalkan kesukaannya. Aku rasa kehadiranku dikehidupannya sekarang semakin membuatnya makin banyak berubah. Aku memang senang, tapi aku rasa aku sudah berlebihan kepadanya. Secara tidak langsung ia seperti nerubah dirinya menjadi orang yang aku inginkan. Natha yang aku kenal semakin berubah semakin hampir aku tak mengenali jika itu adalah dia. Ternyata dugaanku benar. Niatannya berhenti dari kebiasaanya itu adalah karenaku. Rasa semakin bersalah dalam diriku semakin membuatku terpukul dan bingung harus bagaimana. Aku memang ingin Natha berubah pada awalnya. Tapi, setelah aku melihatnya begini. Aku justru kasihan kepadanya. Sepertinya  dengan berat hati ia harus meninggalkan apa yang ia sukai. Apalagi aku melihat jawabannya ketika aku tanya di chat.

 Apalagi aku melihat jawabannya ketika aku tanya di chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tha... Please. Jangan bikin aku merasa bersalah. Sekarang aku jadi merasa ditinggikan dan diistimewakan padahal aku hanya temannya. Aku bingung terhadap jalan pikirannya. Perubahan-perubahan yang ia lakukan memang baik. Tapi apakah niatnya sudah baik?? Jika niatnya karenaku itu akan menjadi hal-hal yang sia-sia. Alasannya ia berubah itu yang membuat aku khawatir. Jika aku sudah bukan temannya lagi. Apakah ia akan kembali menjadi Natha yang dulu. Disisi lain muncul sebuah pertanyaan. Sekarang Natha menganggapku sebagai apa dimatanya?? Kenapa semua-semua ia lakukan kebanyakan untukku.

Banyak kebiasaannya di skolah yang kini berubah darinya. Mulai dari rajin mengerjakan tugas sampai hal-hal lain yang awalnya menjadi momok termalas baginya. Tapi, di setial perubahan itu aku selalu menaruh banyak tanda tanya. Bagaimanapun berubah tak semudah membalikkan telapak tangan. Semua butuh proses dan motivasi. Dan apa motivasi Natha hingga ia berubah menjadi seperti sekarang. Untuk sekedar kata demi aku menurutku itu tidak cukup. Menurutku ada hal yang benar-benar membuatnya termotivasi dan bangkit untuk berubah. Tapi apa?? Setiap aku menanyakan hal itu ia hanya menjawab "kamu". Apakah kehadiranku ini salah?  Aku merasa telah meracuni otak manusia yang satu ini. Alasan yang ia berikan menurutku belum cukup masuk akal. Buat apa seseorang berubah hanya demi cewek?.

Bahkan tak jarang banyak teman-temanku bertanya kepadaku.
"lis, kamu hebat bisa ngerubah natha menjadi kaya sekarang. Kamu kasih apa dia, ko bisa jadi kaya sekarang? Wkwkw"  kadang menjadi bahan tawa. Tapi, aku juga merasa disitu aku yang merubah Natha. Padahal kenyataannya aku sama sekali tak ikut campur dengan kondisinya yang sekarang.

Bukan hanya sikapnya. Sekarang ia juga berubah di segala perlakuan kepadaku. Yang kadang membuatku risih kepada teman-temanku. Padahal posisiku sama dengan yang lain. Yaitu sebagai teman.

Tha.. Kasih aku alasan yang masuk akal bagiku. Untuk berubah dengan alasan aku itu tidak cukup bagiku. Masih banyak cewek yang lebih perfect dariku tapi kenapa kamu malah mau berubah demi aku. Ya, aku seorang yang jauh daru kata gaul. Aku hanya takut suatu saat nanti kamu akan menyesal dengan semua perbuatanmu itu. Menyesal berhenti vape dan semua yang kini sudah kamu rubah karenaku. Tolong kasih aku alasan yang benar-benar dapat kuterima untuk sekarang tha..
Dan satu lagi. Kamu anggap aku sebenarnya sebagai apa? Aku sahabatmu tapi kesannya aku lebih dari sahabatmu dari caramu memperlakukanku..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First & Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang