Cahaya mentari pagi menusuk tirai kamarku. Kubuka perlahan mata ini, dan kucoba untuk beranjak dari tempat tidur favoritku ini. Namun, semua terhenti ketika aku merasakan sebuah tangan kokoh memeluk pinggangku dengan kuat. Kulihat siapa pemilik tangan itu, dan seketika membuatku tersenyum malu.
Aku, Keysa Aurora Anjani. Seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah butik milikku sendiri. Seorang putri dari papi dan mamiku. Juga seorang adik dari kakak laki" yang selalu melindungiku. Yang sekarang menjadi seorang istri dari lelaki yang berada di sampingku saat ini.
Rakhadian Alvero. Ya, lelaki tampan, senyum menawan dengan dinaungi sepasang alis tebal yang indah. Namun juga memiliki sepasang mata sedingin es dan sikap sekeras batu. Sepertinya Tuhan memang sangat tepat saat menciptakan dirinya. Lelaki itu adalah suami ku sekarang ini. Kuingat berapa waktu lalu...
Flashback off
Drrrtt... Drrrttt... Drrttt
Handpone ku berdering saat aku baru saja selesai membuat desain untuk busana terbaruku. Kulihat siapa yang menelponku, dan teryata adalah Mamiku."Halo mi" ucapku segera setelah tersambung.
"Sayang, hari ini pulang agak sore ya. Nanti ada acara dinner sama keluarga temennya Papi. Papi sama Mami pengen kamu ikut nak" terocos mamiku panjang lebar
"Yah mi, Key nggak bisa. Key aja janji sama klien." tolakku begitu saja
"Nggak sayang. Pokoknya kamu harus ikut. Ada hal penting yang ingin papi sampaikan nanti." jawab mamiku
"Baiklah mi. Nanti Keysa pulang cepat." jawabku cepat, karena sejujurnya aku sedang malas untuk berdebat
"Baik sayang, mami tunggu. Dah sayang." putus mamiku
"Iyaa mi." kumatikan handphone ku dan kuletakkan sembarangan ke meja kerjaku.
[Keysa POV]
Setelah telepon itu, aku menjadi tidak fokus pada pekerjaanku. Yang kupikirkan saat ini adalah, apa yang akan dikatakan papi malam ini. Dan semua itu membuatku menjadi semakin pusing. Akhirnya, kuputuskan untuk pulang kerumah.
Aku mengendarai mobil Audi R8 warna merah metalik kesayanganku. Yang ku beli dengan hasil kerja kerasku sendiri. Mobil yang dapat digunakan untuk mengebut. Ya, sisi lain dari diriku adalah suka mengebut saat dijalan. Kebiasaanku itu terjadi saat aku masih kuliah. Dengan kakakku yang menjadi pembalap mobil profesional dan terkenal di Indonesia. Ah, aku jadi merindukan kakakku. Dan aku pun sampai dirumah.
"Assalamuaikum mi. Keysa pulangggg" teriakku saat memasuki rumah.
"Waalaikumsalam non Key. Nyonya sedang pergi keluar non" jawab bibi I'im, pembantu rumah tangga yang sudah seperti mama kedua ku sendiri.
"Ohh yasudah bi, key ke kamar dulu." ucapku sambil melangkah pergi
"Iya non. Kalau non Keysa butuh apa" tinggal panggil bibi ya non" jelas bi I'im padaku.
"Siapp bi" jawabku singkat.
Sesampainya dikamar kesayangku, kurebahkan tubuhku ke kasur favoritkuu. Dan kuteringat kembali kata kata mami padaku saat di telepon tadi. Aneh, sebelumnya aku tidak pernah memikirkan suatu hal hingga seperti ini. Kecuali saat memikirkan hal ituu... Sudahlah, bukankah masalalu itu hanya itu pelajaran? Nyamannya tempat tidurku membuagku memejamkan mataku dan aku terlelap begitu sajaa.
Hingga kurasakan kepalaku dibelai dengan pelan. Ah, siapa yang mengganggu waktu tidur nyenyakku ini? Kucoba untuk membuka mataku, dan ternyataa mamiku yang membangunkanku
"Sayang, bangun nak. Sudah sore ini." kata mamiku dengan lembut
"Hoaaammm. Key masih ngantuk mi" jawabku dengan kembali memejamkan mata
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Is Perfect
Romance"Jika kamu bisa menerimanya dengan sepenuh hati, maka kebahagiaan sederhana itu akan sangat berarti" -Keysa Aurora Anjani- "Dengan melihatnya tersenyum saja sudah membuatku merasa bahagia, aku tak perlu yang lain selain dia yang terus bahagia bersam...