BAB III

17 0 0
                                    

[Keysa POV]

Aku memasuki rumah dengan gontai. Semua pikiranku tertuju pada almarhum kakakku. Semua berlalu dengan begitu cepat. Mami dan papiku sudah tidur. Jadi ku putuskan untuk langsung pergi ke kamarku.

Didalam kamar, kulihat bingkai fotoku bersama kakakku di meja dekat tempat tidurku. Kuraih foto itu dan kulihat betapa manisnya senyum kakakku ini.

"Kenapa kamu pergi begitu cepat kak? Harusnya kamu ada disini besamaku dan mami papi. Key rindu kak" curahku dalam hati.

Drrrtttt drrrtttt drttt
Getar dari handphone ku membuyarkan lamunanku. Kuambil lalu kulihat ada sebuah pesan.

-R.Alvero : "segeralah istirahat. Ini sudah malam"

Ternyata dari Rakha. Lelaki yang dijodohkan denganku.

-Key.Anjani : "baiklah. Kau juga istirahat. Selamat malam

-R.Alvero : " selamat malam. Nice dream

-Key.Anjani : "too. And thank you

Setelah itu aku beranjak dari dudukku. Dan mulai menempatkan diriku pada posisi ternyaman untuk tidur. Hingga aku mulai terlelap begitu saja.

[Rakha POV]

Sejak kejadia tadi, aku semakin penasaran dengan gadisku yang akan menjadi istrikilu nantinya. Ternyata dibalik senyumnya, dia menyimpan rasa sedih yang begitu dalam. Membuatku semakin peduli dengannya.

Entahlah. Sebenarnya perasaan apa ini. Aku belum pernah merasakan ini sebelumnya. Setelah kejadian beberapa tahun lalu, yang membuatku menutup pintu hatiku. Namun berbeda dengannya. Dia selalu menarik perhatianku. Entahlah. Kuputuskan untuk menghubunginya.

R.Alvero : "segeralah istirahat. Ini sudah malam". Kukirimkan pesanku padanya. Setelah tak lama menunggu,,

Drrtt drrt drrt

-Key.Anjani : "baiklah. Kau juga istirahat. Selamat malam". Balasnya singkat. Membuatku tersenyum sendiri

-R.Alvero : " selamat malam. Nice dream"

-Key.Anjani :"too. And thank you".

Hanya sebuah pesan singkat namun membuat hatiku berdebar debar. Apakah aku jatuh cinta dengannya? Tidak mungkin! Aku baru saja mengenal dirinya. So, bagaimana mungkin aku langsung saja cinta padanya? Ataukah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama?

"Sudahlah. Aku semakin pusing dengan semua ini. Sebaiknya aku tidur" rutukku dalam hati.

Dan aku pun mulai terlelap dalam diam.

[Autor POV]

Tak disangka. Setelah pertemuan dan perjodohan mendadak tersebut membuat Rakha merasakan sesuatu yang berbeda pada Keysa. Rakha adalah sosok lelaki dingin yang sulit untuk didekati. Semua itu terjadi karena seseorang dimasa lalunya. Namun dengan kedatangan Keysa dan sikap Keysa ternyata menyentuh hati kecilnya. Yang mana sebenarnya dia masih peduli dengan sekitar. Akankah Rakha menyadari itu semua? Atau malah dia menyanggah semua yang terjadi.

[Keysa POV]

Aku terbangun karena teriakan mamiku di luar kamarku. Kulihat jam di nakas ternyata sudah jam 07.30.
"Waittt... Jam 07.30? Sialll aku terlambatt." gerutuku dalam hati

Aku bangun dengan tergesa gesa. Segela ku berlari ke kamar mandi dan bersiap. Aku menggunakan pakain kerja yang feminin. Setelah semua beres. Aku segera turun dan berangkat.

"Kamu ngga sarapan dulu nak?" tanya mamiku

"Enggak mi. Key sarapan dikantor saja. Key sudah telat" jawabku.

"Yasudah kalau begitu. Hati hati dijalan nak." pinta mamiku

"Ya mi. Key berangkat dulu" pamitku dengan mencium pipi mamiku

Aku berusaha mengendarai mobil kesayanganku secepat mungkin. Jika kalian bertanya, apakah aku gugup? Ya aku gugup. Lebih tepatnya tergesa gesa. Bagaimana tidak? Hari ini ada klien ku yang akan fitting baju untuk pernikahannya. Sebenarnya bisa saja pegawaiku yang melayaninya. Namun mereka meminta agar aku sendiri yang turun tangan. Apa kalian pikir aku akan menolak? Tentu saja tidak. Aku tak ingin mengecewekan pelangganku.

Kulihat lagi fotoku dan kakakku yang kugantung di mobilku.

"Hey aku terlambat kau tau? Jangan marah oke? Ohya bagaimana kamu disana? Baik kan? Aku disini baik. Aku sayang kamu kak." ucapku pada foto itu.

Bagaimana tidak. Jika kakakku masih ada, sudah pasti aku akan dapat ceramah panjang lebar karena terlambat bangun. Kakakku ini adalah orang yang disiplin. Selalu tepat waktu. Jika dibandingkan denganku, kalian pasti tau kan? Kami berbeda dalam urusan kedisiplinan. Namun sekarang aku berusaha untuk berubah menjadi pribadu yang lebih baik dan menghargaii waktu.

Sampai di butik. Aku memarkirkan mobilku dan langsung masuk. Ternya mereka sudah menungguku.

"Maaf saya terlambat" ucapku saat melihat mereka

"Tidak papa. Kami juga baru datang" jawab sang wanita itu

"Baiklah mari kita mulai fittingnya." ajakku pada mereka

"Ya marii" jawabnyaa

~Skipp fitting

"Baiklah kalau begitu kami pulang dulu" pamit mereka.

"Iya, terimakasih sudah mempercayai saya." jawabku pada mereka

"Sama sama, kalau begitu permisii." ucapnya

"Baik. Hati hati dijalan" jawabkuu

Setelah mereka pergi. Aku kembali duduk di kursiku. Akhirnyaa lega jugaa. Aku merasa senang dengan melihat para pelangganku percaya padaku.



Maaf ya lama ndak update.
Sibuk kerja soalnyaa
Wkwkw, sok sibuk ya gua😂😂
Maaf juga kalo rada gaje gitu ceritanyaa.
Makluminlah. Masih pemulaa😅😅
Semoga sukaa😇😇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Beloved Is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang