Nabila Miasafira, itulah namaku, mereka memanggilku Fira bisa juga Mia tapi Dimas biasa memanggilku Bila. Ini sudah tahun ketiga aku bersekolah di SMA Bintang Jaya. Sudah banyak hal-hal indah yg terjadi pada diriku. Namun, kenangan tersebut berubah seperti yang sudah aku ceritakan, aku merasa hidupku berubah menjadi sangat kacau, aku merasa masalah ini lah awal dari ceritaku. Jadi bolehkah aku mulai bercerita?
2 tahun yang lalu saat acara pelaksanaan MOS (Masa Orientasi Siswa).
Fira: "Loh, lo Dimas? Dimas Aryawinata?"
Dimas: "Loh, Bil, kok lo disini? Nyasar Bil? Sini gue anterin ke sekolah lo. Sekolah lo dimana?"
Fira: "Gila ya lo, udah salah manggil nama, masih bilang salah sekolah lagi, kan gue udah bilang, mulai SMA gue udah bukan bila lagi, masa lo lupa sih"
Dimas: "iya deh fir, iya sorry, gue salah, gue ngaku salah"
Fira: "Nah gitu dong"
Dimas: "Fir, ternyata lo masih nyimpen bakat terpendam ya"
Fira: "Ternyata selama ini lo tau bakat terpendam gue, akhirnya, emang apa yang lo tau tentang bakat terpendam gue?"
Dimas: "Bakat terpendam lo adalah......, gak mau ngalah, kayak biasanya, ya gak Fir"
Fira: "Yahelah Dis, kalo itu mah gue juga udah tau kali, kirain bakat terpendam gue yang lain"
(perhatian kepada siswa-siswi baru, dimohon untuk berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara sekarang)
Dimas: "Fir ayo, udah di suruh ke lapangan tuh"
Fira: "iya udah, ayo"
Pelaksanaan upacara di mulai dengan damai, seakan tidak akan terjadi sesuatu yang membuatnya hancur. Setelah bendera dikibarkan, segerombolan orang melempari sekolahku dengan wortel sambil berteriak tidak jelas dari luar gerbang sekolahku. Aku tidak mengira bahwa hal ini akan terjadi. Mereka dari sekolah sebelah yang memang sering dibicarakan beberapa kakak kelasku. Lalu beberapa murid keluar gerbang. Setelah itu kami tidak mendengar suara apapun dari luar sekolah. Kami pun melanjutkan upacara sampai selesai.
sorry pendek, lagi sibuk