keesokan harinya mereka datang ke sekolah dengan muka kusut.
"buset fan ran, lu abis ngapain woi, tu mata ampe bengkak gitu, tawuran? kok ga ngajak sih kan gw pengen ikut"
Refan dan Rani tidak menghiraukan percakapan Alen yg sangat berisik dan membuat mereka semakin pusing.
selama pelajaran, Refan tertidur pulas, bahkan saat guru meneriaki namanya tepat di samping telinganya pun dia tetap tidak terbangun. berbeda dengan Rani, selama di kelas, rani sibuk memainkan hp nya, entah itu game atau pun medsos yg dia buka.
bel istirahat berbunyi, aku dan yg lain mendatangi refan yg berada di lapangan karna dia tertangkap sedang tidur di kelas.
"fan, masi disini ae, jajan napa"
"emg udh istirahat ya yan?"
"lu galiat itu banyak fans lu ngeliatin lu dr jauh?"
"hah, demi? gua punya fans? yes akhirnya gua bisa kyk lu"
"eh yan kyknya itu fans lu deh"
"kt siapa mi?"
"itu kyknya pd neriakin nama lu yan"
"DEAN!!!!!!!!" kata para cewe
"ah yan, ga jadi jajan gua, mending gua seharian disini dr pd dengerin fans lu triak triak"
"gua jaajnin deh yan, sebagai princess dhita yang paling cantik sedunia"
"wah wahai princess, aku akan menuruti seluruh perintahmu"
"nah gitu dong, sekarang, kamu beliin saya es teh sama kentang di kantin"
"baik nyonya"
setelah refan pergi ke kantin refan sadar bahwa dia telah dimanfaatkan oleh dhita
stelah refan kembail, dia membawakan apa yg diminta dhita, namun sebagai gantinya, dhita membuat perjanjian dengan refan
"dhit, sebagai gantinya lu harus main gitar di band kita nanti"
dhita langsung mengeluarkan air minum yg sudah berada di dalam mulutnya itu saking kagetnya "lah kok gua"
"gua tau kok lu jago main gitar, jujur aja dhit"
"ngaco lu mah, gua ga jago main gitar, cuma bisa pianika pas smp"
"ga osah boong dhit, gua baca dari..........