3. Bertemu dengan Dewi (Lagi) dan Masalah

79 6 0
                                    

Setiap hari, saat aku bangun, aku hanya makan dan kembali tidur. Aku tidak dapat menahan rasa kantuk didalam diriku. Mungkin karena tubuhku masih bayi dan dalam masa pertumbuhan meskipun usia mentalku 18 tahun.

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan aku sudah 3 bulan disini. Aku sangat merindukan adikku. Seandainya aku bisa kembali dan melihat keadaannya.

Aku tiba-tiba merasa mengantuk dan akhirnya tertidur.

Selalu seperti ini
Pikirku.

Tapi kali ini terasa berbeda dari sebelumnya.

Aku berada di alam bawah sadarku, dan berada di suatu tempat yang tidak asing, dimana semuanya berwarna putih. Ya, aku berada di 'Dunia Batasan'.

Apa keinginanku dikabulkan?

"Kakak!"

Terdengar suara familiar, dan setelah itu seseorang memelukku.

Dan saat aku membalik tubuhku, yang memelukku adalah Iroha.

Juga tubuhku kembali ke bentuk dewasa.

"Aku sangat merindukan kakak."
Katanya sambil menenggelamkan wajahnya.

"Aku juga merindukanmu."
Kataku dengan mengelus kepalanya.

Dewi juga ada disini. Dia benar-benar menjaga adikku.

Iroha berhenti memelukku dan memegang tanganku.

"Haruto, maaf memanggilmu kembali ke sini."
Dewi terlihat gelisah saat mengatakannya.

"Ya.. Kurasa tidak masalah."

Justru aku merasa berterima kasih karena aku dapat melihat adikku lagi.

"Jadi Dewi, ada apa anda memanggilku kesini?"

Aku merasa penasaran kenapa Dewi terlihat gelisah dari tadi.

"Sebenarnya ada sedikit... masalah."
Kata Dewi dengan menundukkan kepalanya seolah-olah tidak berani menatapku.

"Dan masalah apa itu?"
Tanyaku.

"Ini sebenarnya tentang adikmu."

Tentang adikku? Ada apa dengan dia?

Dewi mulai melanjutkan perkataannya.

"Ini tentang adikmu yang akan lahir. Adikmu yang seharusnya lahir di rahim keluarga dimana aku mengirimmu malah meninggal karena diserang, dan aku tidak tahu akan hal itu. Jadi...."

Aku tahu maksudnya. Iroha yang seharusnya lahir di keluarga yang sama denganku sekarang tidak bisa, karena orang tua ku yang meninggal.

"...Jadi... Karena hal itu aku... Akan memindahkan roh adikmu ke rahim wanita yang merawatmu."

Dewi dengan wajah yang tertunduk mengatakannya.

Aku sebenarnya sudah menebak apa yang terjadi setelah keluargaku meninggal. Dan aku hanya bisa menerimanya mesikipun begitu.

"Maafkan aku. Aku sebagai Dewi tidak bisa melaksanakan tugasku dengan benar."
Lanjut Dewi dengan suara sedih.

"Angkat kepalamu Dewi."

Sesuai permintaanku dia mengangkat kepalanya. Dan dia terlihat sangat tertekan.

"Dewi sudah bekerja dengan baik. Dan sebenarnya aku sudah mengetahui hal itu. Memang sangat disayangkan keluargaku meninggal, dan aku merasa sedih akan hal itu."

Dewi hanya mendengarkanku dengan wajah murung. Jadi aku melanjutkan perkataanku.

"Tapi aku mendapat keluarga baru, dan mereka sangat baik padaku. Dan selama aku bersama adikku, aku sudah merasa bersyukur. Dan juga, Dewi tidak perlu merasa bersalah karena anda sebagai Dewi memiliki banyak tugas."

Setelah mengatakannya dengan panjang lebar, Dewi sedikit tersenyum. Mungkin dia merasa baikan sekarang.

"Terima kasih Haruto. Kau telah memberiku semangat."
Kata Dewi dengan tetap tersenyum cerah.

Akhirnya dia tidak sedih lagi.

Aku tidak suka melihat seorang gadis terluka ataupun sedih. Karena itu adalah prinsip yang diajarkan oleh pamanku.

Aku melihat ke arah Iroha.

Dia tidak terlihat terkejut setelah semua. Dewi mungkin sudah menjelaskannya sebelum kedatanganku.

"Baiklah kalau begitu. Hanya ini yang dapat kusampaikan padamu."

Saat Dewi mengatakannya tubuhku diselimuti cahaya yang sama seperti sebelumnya.

Bukankah ini terlalu cepat?

"Roh yang sudah hidup seharusnya tidak datang ke sini, jadi kau hanya punya waktu sebentar di sini."

Jadi itu alasannya.

Iroha melepaskan tangannya dariku sambil tersenyum.

"Kita akan segera bertemu disana kakak."

"Ya. Dan kita akan tetap bersama disana."

"Janji ya?"

Maksudmu janji untuk tetap bersama?

"Ya."

Dan setelah itu aku mulai kehilangan kesadaranku disana.

Reincarnated In Another World With My sister ( But still We To Be A Family?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang