Amy pov
"Amy!,amy bangunlah"
Aku dapat merasakan seseorang mengguncang badanku,aku membuka mata perlahan,rasa perih dan panas langsung menghampiri leherku,ugh
"Mn,nu-nuna?"
aku tergagap,rasanya seperti sarafku tertusuk,ngilu sekali rasanya bahkan hanya dengan bicara
"Ah,syukurlah amy,kamu membuat aku takut!"
nuna memeluku pelan,mungkin ia sadar leherku terluka
"Kita ada dimana?,anak-anak?,leon?" tanyaku langsung sekaligus,tentu saja aku hawatir dengan keadaan mereka
"Kita ada di dalam sebuah truk,anak-anak tidak apa,mereka hanya dipisahkan dengan kita,sedangkan leon"
Nuna berhenti bicara,raut mukanya seketika menjadi sedih
"Nuna?,leon kenapa?"
Tanyaku sambil menatap nuna dalam
"Leon sempat melawan para pria besar itu sama sepertimu,dia juga di gigit,tetapi di bagian tangan"
Jelas nuna,aku perlahan bangun dari pelukannya
"Leher mu masih terluka amy"
ujar nuna
"Aku tidak apa"
ketus ku,padahal badan ini hampir kaku semua,aku melihat ke sekitarku,banyak anak seumuranku namun syukurlah di truk ini hanya aku yang terluka.
Aku melihat ke depan,jalan terlihat gelap dan ugh,bau darah,aku mencium bau darah dimana mana,aku menyenderkan diriku di sebelah nuna,memejamkan mataku mencoba untuk tenang.
Aneh,rasanya ada seseorang bernafas berat di leherku,hawa nya dingin,aku membuka mata melihat siapa itu.
"Bau mu manis gadis kecil"
Aku terkejut,ingat bahwa pria inilah yang menggigit ku tadi,mata kami berpas-pasan sesaat,merah,matanya merah pekat dengan rambut putih model undercut,seragam yang ia kenakan berbeda dengan pria yang menjaga di belakang kami.
"S-siapa kau?"
Tanyaku gagap,aku takut dia akan menggigit nuna juga
"Ahaha,wajah mu manis sekali,kau masih kecil tapi sudah memiliki keberanian besar ya"
Dia menunjukan taring tajam dibalik smirk-nya
Tangannya perlahan menyentuh pipi ku,lalu turun ke dagu ku,tubuhku seketika membeku,aku memejamkan mataku saking takutnya.
Aku merasakan nafasnya mendekat ke arah leherku,oh tidak,apakah dia akan menggigit ku lagi??
Jangan!,kumohon jangan!
"Mr.William"
Aku membuka mata,melihat ada seorang wanita berpakaian seperti pelayan,dengan rambut abu panjang.
'Oh jadi pria ini bernama William?'
Pikirku,tapi entah kenapa ia masih memegang dagu ku
"What's wrong deina?"
Tanya pria dihadapanku ini
"Don't eat her,she's belong to our lord"
Jawab wanita itu dengan tatapan menyeramkan
"Please let me go Mr.William"
Ucapku,wanita itu sontak melihat ke arahku,aku memegang tangan pria sialan ini lalu mencoba melepaskannya,aku menengok ke arah nuna,syukurlah ia tertidur.
Bukannya melepaskanku,dia malah mendekat mendekat hingga akhirnya ia di sebelah telingaku,nafas beratnya sangat mengganggu ku.
"See you later dear child"
Bisiknya sambil menjilat bercak darah di leherku aku bergidik ngeri lalu dia akhirnya melepaskan cekamannya di dagu ku,aku mundur menjauh darinya.
Kini aku ingat,mereka adalah dokter yang waktu itu menyuntik kami,apa maksud dari semua ini??,sekarang kita ada dimana?
"Hufft"
Aku bergidik kedinginan,dimana tempat dingin yang ada di amerika?,hanya satu,yaitu daerah hutan pinus,Canada.
Truk yang kami naiki berhenti,aku mendengar suara gerbang terbuka lalu truk ini jalan kembali
"Turunlah"
Perintah lelaki yang bernama william tadi,aku membangunkan nuna,semua anak yang ada di truk turun perlahan,kami di arahkan pada lapangan kosong yang luas,tapi sekarang penuh oleh Anak-anak.
"Aneh,aku sama sekali tidak melihat remaja ataupun orang dewasa"
Ketusku,nuna menatap ke arahku,lalu ia memperhatikan sekitar sambil mencari leon
"Aku setuju amy"
ucap nuna masih mencari sesosok leon
"Ah disana!!"
Nuna menunjuk ke arah seorang pria tinggi berjubah hitam,pria ini mengenakan seragam yang berbeda dengan lainnya termasuk william tadi
"Astaga"
Aku menutup mulutku,pria itu menyeret leon tanpa belas kasihan,seperti tanpa pengampunan
"Apa yang harus kita lakuk-"
Aku tidak mendengar ucapan nuna secara seutuhnya namun aku mendengar ia memanggil namaku dengan nada tinggi,reflek badanku lari ke arah pria serba hitam itu dan berdiri tepat dihadapannya.
"Lepaskan bocah itu!,...tu-tuan"
Aku seketika gugup saat melihat mata hitam pekat miliknya,walaupun tidak merah namun matanya lebih menyeramkan dari pria yang sebelumnya.
"Menyingkir"
Titah pria itu sambil menatap mataku,aku merasakan banyak mata yang menatap kearahku,oh tuhan,aku sangat takut sekarang
"Kumohon lepaskan leon"
aku mencoba memohon tanpa gagap
"Apa untungnya bagiku?"
Tanya pria itu
"Ummm"
Berfikir amy berfikir,aku mencoba mencari alasan namun tidak aku temukan satupun
"Lihat?,kau sendiri tidak tau alasannya"
Dia melewati ku sambil menyeret leon yang belum sadar juga
"Bawalah aku sebagai gantinya"
Teriakku,astaga,apa yang baru saja aku ucapkan?,tapi ini demi senyum leon padaku.
Pria itu berhenti,melepaskan leon dan berbalik ke arahku,aku menelan ludah,dia berjalan mendekat ke arahku
"What a brave little girl"
Ucapnya di hadapan muka ku,walau membungkuk tapi badannya tetap tinggi
"He's my family sir"
Ketusku,mencoba berani menatap kearahnya
"Fine,then you'll be my slave"
Ujarnya,slave?,aku akan diapakan oleh pria ini?,tuhan tolong selamatkan nyawaku.
Dia menyentuh tanganku lalu menggenggam nya erat,dia menyeretku juga,nuna tolong aku
"Amy!"
Syukurlah leon sudah aman bersama nuna,namun bagaimana dengan nasibku?
Hanya tuhan yang tau..Hello readers
Stay tune disini and jangan lupa follow aku yak
Wattpad ku sepik😞(ditabok leon)
❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Memories
FantasyDisaat keadaan semua negara terguncang dengan kehadiran mahluk yang dikenal dengan taring dan berdarah dingin menguasai seluruh permukaan bumi. Dimana cinta dan keadilan sudah mulai binasa,manusia mulai menjadi budak bagi para Vampire Namun berbeda...