Sebelum baca, vote dulu yah guys.
Biar author makin tambah semangat.Dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi kalian yang menjalankannya. 😊
■Haply Reading 😘😘.
●●●●●
Sedangkan Jhoe sendri, ia sudah sangat kesal. "Shiit,, siapa sih yang mengganggu itu". Batin Jhoe berbicara.
Ia tidak rela, hanya karena nada dering panggilan itu ia tidak bisa melakukan keinginannya. Padahal ia sudah sangat menginginkan bibir itu."Sialan". Geramnya.
○○○○○
■Author POV
Karena kesal akhirnya Jhoe memilih mengikuti Adel.
"Ya Halo". Sapa Adel
"..."
"Benarkah ?". Tanya Adel Antusias.
Jhoe memicingkan matanya, ia terus melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan, menguping.
"..."
"Ahh aku mencintaimu. Muacchh muach mmm---". Adel terkejut, ketika tiba-tiba ponsel yang di tangannya telah di rebut dengan paksa..
Prank.
'Rasakan'. Batin Jhoe. 'Berani sekali dia mencium pria lain di depanku.' Marah Jhoe.
"Apa yang bapak lalukan dengan ponselku?". Teriak Adel, wajahnya melotot melihat ponselnya kini telah hancur.
"Apa kau tidak liat, aku melemparnya". Jawab Jhoe kelawat santai.
Sebenarnya ingin sekali Jhoe berteriak di depan Adel, kalau dia tidak suka mendengar apalagi melihat Adel mencium orang lain.'Memangnya dirimu siapa Jhoe ? Berani sekali kau ingin marah-marah' Batin Jhoe mengejek.
'Aku bosnya lah'. Ucap Jhoe dalam hati seakan-akan ia sedang menjawab pertanyaan org lain.
'Dasar bego'. Batinnya mencibir, dan Jhoe ganya mengendikkan bahunya.
Haahh ?Adel melongo mendengar jawaban bosnya.
"Ya saya tahu bapak melemparnya. Tapi yang saya tanyakan kenapa bapak melemparnya?". Kesal Adel sambil memungut ponselnya.
Dia pikir beli ponsel itu gak pake uang apa ? Main lempar-lempar saja. Kesalnya di dalam hatinya.
"Salah kamu sendiri, kau dengan seenaknya mencium orang lain". Ucap Jhoe kesal, akhirnya ia bisa menyuarakn isi hatinya.
Lagi-lagi Adel di buat bingung.
"Bapak ini aneh yah. Saya mau cium siapapun itu hak saya. Lagian apa hak anda marah-marah?". Adel menatap wajah Jhoe dengan ekspresi datar.
'Hak' mendengar kata HAK, Jhoe seakan tersadar."ya saya memang tidak punya hak. Tapi saya juga punya hak untuk mencium siapapun termasuk kamu".
Merasa terkejut, Adel pun bersiap ingin protes. Tapi yang ada ia malah membeku karena ternyata bosnya telah melakukan apa yang dia ucapkan beberapa detik yang lalu.
Bibirnya telah dilumat sama Bos-nya. Tanpa sadar pibsel yang 8a rebut tadi terjatuh kembali.
'Astaga bibirku ?". Batin Adel berteriak.
'Sekarang apa lagi yang kau tunggu Adel ? bukankah ini yang selalu kau inginkan..? ayo balas ciumannya'. Batin Adel bersuara kembali, membuat sang empunya ingin protes.
'Ini bukan yang ku inginkan bodoh'. Ia menjawab isi pikirannya tadi.
Saat Adel bersiap ingin mendorong, tangan Jhoe langsung mencengkram pinggang Adel dengan kuat, sehingga membuat Adel meringis.
Dan hal itu membuat Jhoe mengambil kesempatan untuk membuat lidahnya masuk kedalam mulut cantik Adel. Seakan-akan ia ingin mengabsen gigi Adel satu persatu.
Adel merasa ciuman Jhoe sangat menuntut dan sedikit kasar, membuat ia sedikit kewalahan. Ia terus melakukan perlawanan, namun apa daya kekuatannya tak seimbang dengan Jhoe. Dan akhirnya ia hanya bisa pasrah menghadapi bosnya.
Jika boleh jujur, Adel sudah mulai terbuai dengan ciuman Jhoe tapi ia juga punya harga diri, ia tidak akan memvalas ciuman bosnya. Walaupun dia mencintai bosnya ini.
Setelah Jhoe merasa Adel tidak melakukan perlawanan lagi, ia pun melepaskan ciuman itu. Dan.....
Plak.
Adel menampar bosnya dengan kuat, lalu pergi mwninggalkan ke kamar.
Jhoe hanya bisa mematung sambil memegang wajahnya yang habis di tampar oleh karywannya.
"Oh Shit apa yang baru ku lakukan ?". Tanya Jhoe pada dirinya sendiri.
Jhoe kembali menyusul ke kamar wanita itu, namun yang ia dapat adalah hanya sebuah puntu yang terkunci.
"Adel buka pintunya". Ucap Jhoe.
Namun Adel hanya bungkam.
"Adel, kubilang buka pintunya.". Ucapnya lagi.
Dan Adel masih tetap bungkam.
"Baiklah, kali ini saya akan memberikan kau waktu untuk menyendiri". Ucap Jhoe, lalu pergi meninggalkan apartemen Adel.
****
Di dalam kamar Adel hanya terdiam, ia bingung apa yang harus ia lakukan.
Ia menyukai bosnya yang kini telah berubah, tapi ia juga merasa tidak suka.
Yang jelas kini perasaannya bimbang.Jantungnya berdegub kencang.
"Astaga berhentilah berdetak seperti itu. Aku merasa sakit jantung jika seperti ini". Gerutu Adel sambil memegang dadanya.
Nerasa kalau bosnya sudah pergi, ia pun kembali keluar berniat untuk mengamvil ponselnya. Tapi yang ia dapat malah ponselnya sudah tidak ada lagi di tempat ia nenjatuhkannya.
"Kemana ponselku ?". Tanya bingung.
Dan seakan tersadar, barulah ia menepuk jidatnya. "Ini pasti ulahnya lagi, aku sangat yakin jika ia mengambil ponselku itu. Tapi baguslah jika ia bertanggung jawab, setidaknya aku tak perlu repot lagi untuk membelinya". Ucap Adel dengan senyum tipisnya.
●
○
●
○
●
○
●
○
●
○
●
○
●
○
●
○▪▪▪BERSAMBUNG...!!!
Jangan lupa ☆ votenya dan komennya yah guys..
Maaf sedikit 😁😀✌✌
See you 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Jhoenathan dan Adelia
Romance"Karena dia kini hidupku rasanya tak berarti lagi.Dia telah menghancurkan prinsip yang ku anut dan selalu kujaga selama ini. Aku sungguh membencimu". Adelia Jhonsons "Itu sepenuhnya bukanlah salahku. Salahkan tubuhmu yang begitu seksi dan sangat me...