[ 02 ] - Amarah James

525 53 5
                                    

Similar

.

.

.

Part dua
.

.

.

Amarah James”





SEKARANG Jeka, Arkan, dan Radit sedang asik memilah-milih makanan yang ingin mereka beli untuk persami nanti. Entah sudah berapa kantung banyaknya yang berhasil dibawa pulang oleh mereka bertiga. Setelah dari Supermarket, mereka beranjak menuju McD didekat supermarket untuk mengisi perut mereka yang kosong.



"Eh gw laper nih!" Radit menatap Jeka dan Arkan dengan mata sayu. Dia memegang perutnya dengan tangan kanan karena tangan kirinya ia pergunakan untuk menenteng belanjaannya. Arkan yang mendapat tatapan menjijikan dari Radit langsung mengajak mereka berdua makan.






"Ayo, gw baik hati nih mau traktir kalian. Tapi nanti gak lagi." Jeka dan Radit tersenyum senang. Akhirnya Arkan mau mengeluarkan sejumlah uang untuk mereka. Mereka berjalan sembari bercanda dengan tentengan belanjaan di tangan mereka masing-masing.




***




Sesampainya mereka disana. Mereka langsung memilih tempat duduk. Arkan yang meneraktir hanya bisa sabar saat disuruh Radit dan Jeka memesan makanan. Memang, di McD ini kita harus memesan dulu dan memberitahu nomor tempat duduknya baru nanti dikirim makanan nya kemeja yang sudah dipesan.


"Pesenin gih! Cepetan."



"Ye.. kenapa gw yang mesen asu! Harusnya elu lah? Kan lu yang mau makan?!" Lerai Arkan tak terima kepada Radit. Radit mendengus dan menyenderkan kepalanya kepada kepala bangku.


"Gw tanya, yang traktir siapa?"




"Gw."




"Lu mau makan juga nggak?"




"Mau!"


"Yaudah sono pesen. Ngapain duduk disini. Lu harus baik-baik sama gw. Karena nanti gw bakal jadi yang pertama nolongin lu!" Arkan menatap sengit Radit. Jeka yang melihat kedua sahabatnya itu hanya dapat memutar bola mata saja. Dia paling malas menimpali kedua sahabatnya.





"FINE! Gw ngalah! Pokoknya ini terakhir gw mau nraktir Lo! Titik! Gak pake koma!" Arkan melengos pergi ke kasir dan memesan makanan nya disana. Radit tertawa kencang sambil menahan perutnya yang sakit karena tertawa.




"Hahahahahahahahahahahahahahahaha... Ohok.. Ohok.." Radit tertawa sangat kencang. Jeka dengan jahilnya memasukan sebuah kentang yang sudah jatuh di mejanya. Sepertinya meja disini belum sepenuhnya dibersihkan. Sekarang malah Jeka yang tertawa.


"Hahahaha.. mampus Lo! Enak gak?" Radit mengangguk sambil mengunyah kentangnya. Sesaat dia diem mengunyah dan menatap ke arah Jeka.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Similar | LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang