4 - Balikan Aja Kali Ya?

34 0 0
                                    

Enjoy 💓💓
.
.
.
.
.
Sigh.

Kok tiba-tiba kangen sama Dion ya?

Kok dia ga ada ngechat atau telepon gue ya?

Dia beneran pasrah apa begimane sih?

Suara notification aplikasi chat pun terdengar dan pop up pun menampakkan "Dion Keparat"

Baru juga diomongin, langsung ngechat orangnya.

Dion Keparat : bisa ketemuan ga?

Dion Keparat : please. Give me one more chance to explain. I need to fix our problem.

Dion Keparat : please. Jangan dibaca doang. Karena kamu harus tau apa yang sebenarnya terjadi.

Hm

Jujur aja sih ya. Gue ga munafik nih. Sebangsatnya Dion, gue masih mengharapkan hubungan gue sama dia bisa lanjut.

Entahlah. Liat nanti. Dia lebih "worth it" dari Pak Adrian, apa ga.

OMG! I need to stop comparing them!

Me : oke. kamu yang nentuin tempat.

Tak lama kemudian, pesan dari Dion muncul

Dion Keparat : oke. Di KOI. Jam 6. See you and thank you.

Ceritanya mau nostalgia dia KOI nih? Ah elah mas.

Me : okay. Sama-sama.

Ugh.

Semoga aku kuat menghadapi semua ini dan mampu mencerna semua omongan Dion dengan kepala dingin.

"Ra, ayo. Udah tinggal 7 menit lagi nih.." ucap Yuna-teman sekantor

"Ehhh iya" ujarku sambil mengambil dompet

-----
Setibanya di kantor, langsung datang seorang nasabah yang membuatku terbelalak kaget.

"Siang,Na!" ucapnya sambil tersenyum ramah

"Siang, Pak Adrian. Ada yang bisa saya bantu?" tanyaku tersenyum sambil berusaha meredakan keterkejutanku

"Gini, Na. Rencana saya mau buka rekening"

"Tahapan apa ya, Pak?"

"Tahapan Xpre**"

Gue pun menjelaskan gambaran tahapan tersebut.

"Oh oke. Boleh saya minta surat-surat data diri?" tukas gue dan langsung diberikannya surat itu ke gue

Ayo! Ini kesempatan yang bagus untuk melihat status Pak Adrian.

Boom! Single! Asique!

"Oke, Pak. Surat-suratnya sudah lengkap dan bisa langsung diproses. Dan untuk memenuhi syarat, bapak harus mengisi saldo minimal 100 ribu"

"Langsung 500 ribu aja. Bisa kan ya?" tanyanya

"Bisa, Pak. Kira-kira 1 jam rekeningnya selesai. Bapak bisa menunggu di ruang tunggu"

"Oke. Terimakasih ya, Na. Tuhan memberkati" ucapnya tersenyum

"Sama-sama, Pak. Tuhan memberkati"

Huh. Akhirnya selesai juga. Kalo ditanya puas, gue pasti jawab 'Iya'. Kenapa? Ya karena gue puas dengan kenyataan bahwa status Pak Adrian masih single.

1 jam kemudian

"Ini, Pak. Kartu dan bukunya. Dan ini datanya ya, Pak" ujar gue sambil memberikan kartu dan lain-lainya ke Pak Adrian

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang