The Weigh In My Heart #1

984 74 10
                                    

Kedua kaki ramping berjalan dengan tempo lamban, pikiran entah kemana hari-hari yang ia jalani selama diluar Korea tak sesuai ekspektasinya.

Ekpektasinya melenceng setelah berfikir jika ia diluar Korea soal mengumbar hubungan itu legal (hubungan sesama jenis) memang legal hanya saja pasangannya tak peka atau mulai bosan ia tak tahu.

Ia hanya tahu Jimin tidak akan berhenti menyukai Jungkook. Hati Min Yoongi terbebani karena ulah Jimin.

Berjalan tertunduk melewati beberapa ruangan tak sengaja menabrak lengan rekannya. Ia sempat berheti rekannya pun sama, ia mendongak melihat pria tertampan nomor satu didunia.

"Yoongi Hyung-" setelah kedipan kedua Yoongi berlalu sudah beberapa langkah akan meninggalkan pria tertampan nomor satu. "Berhenti-" 

"Kim Taehyung, mau membantuku?" Yoongi menghadap Taehyung. Taehyung menaikan alis kiri ingin lebih mengerti perkataan Yoongi, Yoongi hampiri Taehyung. "Ikut aku."

Taehyung memasuki kedua tangan kedalam kantung celana, Taehyung tidak mengerti mengapa Yoongi tahu tempat ini. Ruangan kosong ada beberapa barang disana seperti sofa, meja kayu, dan sejenisnya.

"Bagaimana Hyung bisa tahu ruangan ini?" Taehyung duduki dirinya disofa sedangkan Yoongi menutup tak lupa untuk mengunci pintu ruangan.

"Tidak penting." Yoongi menyenderkan tubuh pada pintu yang sudah terkunci, arah pandangan pada Taehyung disofa sana. "Taehyung- Jimin menyukai Jungkook kau tahu?"

"Tentu saja. Sudah lama kan." Taehyung tahu sekarang kenapa Yoongi Hyungnya itu mengajak ia berada disini. Pasti karena Jimin lagi.

"Kenapa kau bisa sedangkan aku tidak, Taehyung?"

"Hyung, Jimin temanku dan Jungkook milikku. Jungkook mencintaiku tidak berlaku untuk Jimin. Jungkook tahu Jimin sangat menyukainya tapi Jungkook anggap hanya perhatian seorang Hyung tidak lebih. Jungkook tak akan bisa tanpa aku Hyung, aku bersumpah." Taehyung memperjelas, tatapan datar ia berikan ke Yoongi lebih terlihat mengintimidasi Hyungnya.

"Aku sangat kekanakan." Yoongi tutup wajah dengan tangan.

"Hyung-"

"Keluarlah, aku hanya ingin bertanya itu saja." Yoongi buka pintu yang sebelumnya terkunci. Taehyung tak hiraukan Yoongi posisinya masih sama.

"Menyuruhku keluar tapi terlihat seperti ingin ditemani. Kemarilah dan tutup pintu" Ditepuk sofa samping Taehyung duduki. Yoongi tutup pintu mengiyakan ajakan Taehyung untuk duduk bersamanya. "Keluarkan saja keluh kesahmu jangan memendam terlalu lama. Tak baik untuk kesehatan fisik dan pikiranmu Hyung. Kita akan selesaikan penampilan di Billboard sebaik mungkin kan."

"Kenapa harus kau yang berucap seperti ini padaku." Yoongi terkekeh raut sedih lebih tampak. Yoongi tarik kemeja Taehyung kepala ia rebahkan pada dada Taehyung memejamkan mata ingin ketenangan. Taehyung biarkan Yoongi berlaku sesukanya, Taehyung elus surai hitam Yoongi memberi kenyaman. Yoongi lebih merapatkan tubuh pada Taehyung, Yoongi tatap Taehyung, tangan kanan Yoongi raih rahang Taehyung. Bibir tipis dan tebal menyatu pemilik bibir tipis ia pangut bibir tebal merasakan setiap sisi.

Taehyung merasakan betapa sakit hati Yoongi terasa pada ciuman yang Yoongi lakukan padanya, penuh emosional. Badan Yoongi terangkat sudah berada diatas pangkuan Taehyung. Ringan bagi Taehyung untuk mengangkat tubuh mungil Yoongi.

Saling berperang meluapkan emosi tak heran jika bibir Taehyung memerah. Lipbam Yoongi melapisi tadinya sudah hilang terhapus air liur. Kedua belah pihak sudah terbawa suasana.

"Ngghh~"

Pangutan terlepas, hidung tajam Taehyung telusuri leher putih pucat. Yoongi remas kemeja Taehyung mata kecil semula berkaca-kaca  menikmati sentuhan. Kala Taehyung kecupi beberapa kali, Yoongi tak bisa menahan air mata sedari tadi membendung. Yoongi peluk Taehyung, ia butuh seseorang menenangkan dirinya. Taehyung elus punggung Yoongi sesekali Taehyung tepuki.

"Bercinta denganku Kim."



TBC/END

The Weigh In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang