Chapter 2

8 1 0
                                    

Aku terbangun dan segera melihat jam, aku langsung mandi dan menyiapkan sarapan untuk diriku sendiri. Hari ini aku tidak boleh terlambat datang ke seminarku. Akan sangat memalukan seorang pengisi acara datang terlambat. kemarin aku berbicara cukup banyak dengan Jenny, untung aku masih sempat menyelesaikan presentasiku yang sempat terbengkalai karena kejadian yang tidak terduga kemarin.

Aku merapikan semua yang harus bawa dan segera keluar dari apartemen. Aku menunggu taksi lewat. Aku harap ini tidak akan lama. Tiba-tiba sebuah mobil yang aku kenali berhenti di depanku. Jendela mobil itu terbuka dan aku bisa melihat seorang perempuan yang berada di bangku mobil itu dan di sebelahnya adalah Hans. Aku sudah tau kalau dia pasti sudah memiliki pacar. Walaupun aku tidak tau siapa wanita itu. rasanya hatiku sangat sakit, tapi sudah siap dengan kenyataan ini.

"ayo Claire, biar aku antar. Kamu pasti tidak ingin terlambat kan?" kata Hans. Aku lihat wanita itu tersenyum ke arahku. Aku mengangguk kepala dan masuk ke dalam mobil.

"ah iya, Claire kenalkan ini Rossy. Dia adalah tunanganku. Ros, ini Claire yang sering aku ceritakan" kata Hans memperkenalkan aku kepada wanita yang ternyata adalah tunangannya. Aku sudah bisa menebak hal itu. Rasanya hatiku sudah cukup kuat untuk mendengar hal itu.

"oh hai Claire. Hans sering cerita tentangmu. Kamu ternyata sangat cantik ya" katanya lembut namun aku masih bisa merasakan perasaan cemburunya. Ah dia pasti cemburu jika tunangannya dekat dengan gadis lain. Aku sangat mengerti perasaannya.

"ya, Kak Hans memang sangat baik. Aku sudah menganggap Hans seperti kakakku sendiri" kataku berusaha menghilangkan perasaan cemburunya. Aku melihat Hans yang sudah mengerti dengan situaisi ini.

"Claire sudah aku anggap sebagai adikku. Dia sangat ceria dulu" kata Hans singkat. Kami tidak banyak bicara setelah itu, aku tahu kalau Rossy pasti tidak nyaman dengan kehadiranku.

Akhirnya kami sampai di kampus H awal waktu. Ya, setidaknya aku ada waktu untuk mempersiapkan diriku untuk presentasi.

"terima kasih Kak Hans, lebih baik aku ke dalam duluan. Aku takut panitia mencariku" kataku sambil langsung masuk dan meninggalkan mereka berdua. Aku sedikit bisa memdengar suara Kak Rossy yang sedikit marah. Aku sudah melakukan kesalahan lagi ya. dengan menerima kebaikan Hans untuk kesekian kalinya.

Aku berjalan dan mencari ruang tunggu untuk pengisi acara. Saat aku masuk aku melihat ada beberapa mahasiswa yang sedang mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan. Ah, aku jadi rindu kampusku padahal ini baru 2 hari. Aku mungkin hanya rindu teman-temanku di sana. Tenang, aku akan segera kembali ke sana. Aku tidak akan kuat jika terus berada di kota ini. Terlalu banyak kenangan buruk disini.

"apa kamu Claire?" tanya seorang gadis kepadaku. aku melihat name tag panitia di lehernya. Dia sangat manis untuk ukuran mahasiswa.

"iya" kataku sambil tersenyum. Dia mengangguk dan menuliskan sesuatu di buku yang di bawanya.

"baiklah, mohon tunggu di sini ya. sebentar lagi acara akan di mulai" katanya sambil tersenyum manis. Dia pasti mahasiswa baru, itu terlihat dari cara bicaranya. Aku hanya mengangguk dan dia langsung pergi menghampiri temannya. Ini tahun terakhirku, pasti aku akan merindukannya. Ini juga akan menjadi presentasiku yang terakhir. Aku tidak akan berbicara di depan umum lagi.

Aku duduk di ruang yang memang sudah disiapkan oleh panitia. Aku mempersiapkan diriku untuk tampil. Ini hanya presentasi biasa sebenarnya tapi aku harus tetap mempersiapkan diriku.

"aku tau kalau aku akan bertemu denganmu lagi, Claire" kata seseorang saat aku menoleh lagi-lagi aku melihat wajah itu. aku kaget, bagaimana dia bisa berada di sini. Dia langsung menggenggam tanganku.

KisekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang