Dia yang mulai menempati ruang pikiran

90 3 1
                                    

Pagi yang indah, pagi yang selalu cerah, pagi yang selalu menjadi awal sebuah cerita. Pagi itu seperti biasanya sama seperti pagi kemarin namun ada sedikit yang berbeda, tentang hati yang mulai bertanya - tanya dimana manusia pengganggu itu.

"aneh kenapa aku ga ngeliat syahrull pagi ini?" batin jingga sambil menengok ke arah kanan dan kiri

"woy." sapa anis sambil menepuk pundak jingga

"ehh, ngagetin aja sih." jawab jingga

"lagi nyariin siapa sih?" tanya anis yang penasaran

"nggak kok." jawab jingga

Semakin hari jingga menyadari bahwa ada perasaan yang aneh yang ia rasakan setiap kali melihat syahrul

...

Saat malam menjelang tidur jingga memikirkan perihal syahrull, begitupun dengan syahrull dia juga memikirkan perihal jingga

Jingga

"kenapa ya?? Setiap kali gue ngeliat syahrull gue selalu merinding? Setiap kali gue coba buat natap matanya rasanya gue ga kuat, hati gue ngerasa lumer-lumer gimana gitu setiap kali gue liat dia senyum, yaaa walaupun senyumnya bukan buat gue,kenapa gue suka salting kalo ada di deket dia, dan kenapa gue ga ngerasa keganggu setiap kali dia gangguin gue di sekolah, gue malah selalu nantiin hal itu, aneh aneh aneh.... Jangan jangan gue suka sama dia, gila gak mungkin gak mungkin, masa iya sih gue suka sama anak kaya dia."

Syahrull

"jingga.. Jingga.. Kenapa ya gue selalu punya niatan buat gangguin lo kalo di sekolah, padahal lo ga punya salah apa-apa sama gue, setiap kali gue ngeliat lo ada aja hal yang harus gue lakuin buat ngambil perhatian lo, setiap kali gue liat lo senyum gue ngerasa seneng padahal gue ga pernah ngerasain itu sebelumnya kecewek-cewek lain." batin syahrull

"oiya bukunya jingga." langsung mengambil sebuah buku di dalam tasnya

Saat kejadian waktu itu, saat jingga terjatuh di lantai koridor sekolah akibat syahrull menyandungnya, tak sengaja satu buku tertinggal, dan syahrull mengambil nya, buku itu adalah buku yang bisa di bilang penting dalam hidup jingga sebab buku itu adalah buku dengan judul catatan untuk senja buku itu layaknya seperti diary

......

Pada keesokan harinya di balik dinding kelas jingga, seorang laki - laki yang diam - diam merencanakan suatu hal. Siapa lagi kalau bukan syahrull

"kayanya gue harus balikin buku ini deh, tapi gimana caranya, gue ga mungkin ngasih di sekolah dan gue ga mungkin nyapa dia duluan, mau di bilang apa gue sama anak-anak." batin syahrull

Syahrull melihat ke arah jingga yang sedang serius membaca buku di dalam kelasnya itu

"nah itu dia." batin syahrull

Jingga yang sedang sibuk membaca tiba-tiba saja sebuah pesawat kertas menabrak kepalanya

"aduh." keluh jingga

"yes kena." kata syahrull yang sedang bersembunyi di balik dinding depan kelas jingga

"apaan si nih, ga jelas banget." mengambil pesawat kertas itu sambil mencari-cari ke kanan dan ke kiri siapa yang melemparkan pesawat itu

Di bagian luar pesawat itu tertulis "buka dan baca"

Karena penasaran jingga membuka lipatan pesawat kertas itu dan di dalamnya terdapat pesan "temuin gue di alun alun jam 5 sore,gue tunggu di bangku deket lampu jalan!"

"lah siapa yang ngirim sih?" batin jingga bertanya tanya

Syahrull enggan berbicara langsung dengan jingga sebab gengsi

Ntah kadang gengsi bisa di artikan dalam kata cinta atau dalam hal lainnya, banyak alasan di balik kata gengsi.

Kembali lagi kepada pemikiran seorang gadis yang bingung sedang dilema, batinnya bertanya - tanya dari mana asal surat itu? Bagai mana bisa surat itu tertuju padanya? Dalam bentuk pesawat kertas? Lelucon macam apa yang seperti ini? Apa benar nyata ada orang yg ingin di temuinya atau hanya sebuah candaan?

Tentu saja gadis dengan rasa ingin tahu yang besar seperti jingga pasti ia akan berfikir untuk harus bertemu dengan si sang-pengirim pesawat kertas dengan sebuah jadwal pertemuan di dalam nya tanpa berpikir panjang tantunya ia akan pergi menemuinya

Namun, Jika ia langsung bergegas menuju alun-alun selepas sepulang sekolah ia tidak mungkin bisa, pasti ibunya akan marah padanya

Akhirnya jingga memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

Dan syahrull justru memilih untuk langsung ke alun-alun dan menunggu jingga di sana.

JINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang