2 - sebelumnya

6.2K 118 1
                                    


"Pagi mama, pagi abang, pagi papaa"

Sapa seorang gadis cantik, manis dan ceria yang sudah lengkap dengan seragam rapi yang melekat ditubuhnya dengan rambut dibiarkan tergerai sebahu membuat kesan manis lebih terlihat diwajahnya.

"Pagi dek" - jawab abangnya

"Pagi sayang, ayo sini duduk sarapan dulu"- ucap mama

"Pagi cantik" - jawab papa nya

Tanpa bicara gadis tersebut duduk dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajah cantiknya.

"Wahh nasi goreng seafood, ma aku mau tolong ambilin dong hehe" - ucap gadis itu sambil menyodorkan piring ke mama nya

"Iya sini, mama ambilkan"

Setelah itu tidak ada percakapan, yang ada suara dentingan alat makan.

Setelah acara sarapan pagi selesai, barulah papa angkat bicara

"Nanti kaliam jam 7 malam siap-siap ya, jam 8 kita akan ada dinner dengan teman papa"

"Wahh dinner ya pa?, teman siapa pa?" - tanya gadis itu semangat

"Udah tunggu saja nanti malam, kamu berangkat sana keburu telat, hati-hati bawa mobilnya"- jawaban papa nya yang membuat gadis itu cemberut

"Yaudah aku berangkat" - gadis itu bangkit dari tempat duduk sambil mencium pipi mama, papa dan abangnya.

Setelah berpamitan gadis itu berjalan gontai menuju garasi, mengambil mobilnya lalu tancap gas menuju sekolahan.

Sedangkan di dalam rumah tepatnya dimeja makan

"Kita mau kemana sih pa?"- tanya abang dari gadis itu

"Papa mau menjodohkan Aura dengan Reno" - jawab Fahri - papa - santai

"APA?!!"- Luna -mama- dan Fathan -abang- terkejut dengan keputusan Fahri

"Aura masih sekolah pa" - ucap Fathan

"Reno? dia bukannya teman Aura dari masih kecil ya? Anaknya Maria itu kan" - ucap Luna

"Iya ma, dia anak Maria, untuk urusan sekola kamu gaperlu khawatir tan, Aura akan menikah masih bulan depan, jadi setelah kelulusan Aura" - jelas Fahri

"Tapi apa papa yakin Aura akan bahagia?" - tanya Luna

"Mama tenang saja, papa masih kok penuhi kebutuhan Aura, jadi dia gk akan kesusahan" - jawab Fahri tenang

"Paa, Fathan gak rela ya Aura nikah muda, kasian dia pa, nanti kalo ada petir dia mau peluk siapa, biasanya dia langsung lari ke kamar Fahtan, trus kalo dia gk bahagia gimana paa kasian dia harus nikah muda, usianya yang dini seharusnya dia masih bersenang senang dengan teman temannya" - tolak Fathan

"Fathan papa tau kamu sangat sayang sama adik kamu, tapi ini yang terbaik buat aura, papa gak akan buat keputusan yang salah buat anak papa sendiri, dan papa minta tolong sama kamu, tolong bujuk Aura ya agar dia mau menerima perjodohan ini" - Fahri

"Kalo itu emang baik buat Aura yaudah Fathan ikut papa, Fathan berangkat kuliah" - dia langsung beranjak dari kursi langsung menuju garasi memanaskan mobil sebentar lalu berangkat menuju kampus.

Didalam hati Fathan tidak tega kepada adiknya, dia menganggap kalo Aura masih kecil, iya masih kecil karena dia sangat sayang kepada adiknya. Dia tidak mau adiknya itu merasa kesulitan ataupun sedih. Apalagi Fathan adalah sosok pengganti orang tuanya Aura, ya karna orang tua mereka yang menomor satukan pekerjaan.

Dia takut bahwa adiknya tidak bahagia. Dia ingin Aura bahagia dengan pilihannya sendiri. Tapi takdir berkehendak lain, dia hanya bisa berdoa agar adik kesayangannya itu bahagia menjalani pernikahan muda nya.

My Friend is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang