2. Baikan

6 1 0
                                    

AMEL
-Gue Amelia Tumaisyaro.

1 menit...
2 menit...
5 menit...
10 menit...
20 menit...

Masih belum ada pesan balasan dari Aldo. Jujur, sedari tadi Amel gusar, hatinya gelisah. Amel menutup handphone-nya dengan bantal, tidak siap dengan sumpah serapah yang mungkin saja menjadi balasan pesan dari aldo atau aldo mungkin mau mengabsen binatang buas di dunia lewat pesan yang akan diterima amel. Amel belum siap mental walaupun dirinya yakin Aldo tidak mungkin melakukannya. Tapi Amel juga penasaran, bagaimana dengan reaksi Aldo? Hingga di detik berikutnya dia membuka bantal dan mengecek handphone-nya. Nihil. Kemudian dia menutup lagi handphone-nya dengan bantal. Kejadian itu berulang kali Amel lakukan hingga di menit ke-27 ada sebuah pesan masuk.

Amel segera mengambil handphone-nya dan melihat pesan yang baru saja masuk.

UNKNOWN
Ma, tolong isi pulsa 25 k no 08xxx. Aku sekarang lagi di penjara, tolong ya ma.

"Ma? Kapan gue nikah ama bapak elu? Gue masih lajang coy. Lagian emang pulsa 25rb bisa ngebebasin orang dipenjara ya?  emang sih keadilan bisa di beli pakek duit, tapi gak gitu juga kalik."
Amel menggerutu tidak jelas sambil menatap layar persegi panjang, seakan benda itu adalah orang yg membuatnya naik darah. Amel menghembuskan nafasnya kasar, meletakkan benda persegi itu di sebelahnya. Mungkin Amel terlalu berharap, faktanya Aldo sudah tidak ingin berhubungan lagi dengan dirinya.

Ting.

Amel mendelik, notifikasi itu berasal dari benda disebelahnya. Jika sampai mama minta pulsa yang mengirimnya pesan, Amelia berjanji akan menelfon nomor tersebut. Tidak peduli jika nomor itu berbeda operator dengan nomornya. Jika pulsanya habis, dia akan membeli pulsa ke konter di ujung gang. Pengguna nomor tersebut akan mendapatkan pencerahan darinya.

ALDO
Kenapa baru bilang?

Degh.
Amel mematung, segala emosinya melebur entah kemana. Terganti oleh perasaan senang luar biasa yang membuat Amel bingung untuk mengekspresikannya. Pesan dari Aldo?  dimenit ke 33, lelaki itu baru bisa membalas?  Ah, syukurlah. Setidaknya pria itu tidak menjauh.

AMEL
-ALDO!
-Gue kira elu marah
-Dan gak mau berhubungan lagi ama gue, hiks

ALDO
Eh, kok malah mikir gitu?

AMEL
-Iya, sorry.
-Abis elu nyebelin sih, lama balesnya.
-Gue kan jadi negthink, gue pikir elu gak mau berhubungan sama gue.
-Makanya gue pura-pura jadi mila.
-Sorry

ALDO
-Sorry, tadi anak-anak ke rumah, gak enak kalo main hp mulu.
-Gak usah kebanyakan negthink, cepet tua ntar.
-Oh ya, udah maem?

Amel tidak bisa menahan senyumnya, Aldonya kembali. Amel tidak sabar menantikan waktu yang akan mengembalikan statusnya dengan Aldo menjadi sepasang kekasih.

AMEL
-Iya udah kok, elu udah?

ALDO
-Udah juga
-Eh, sorry ya. Anak-anak ngajak cabut nih.
-Ntar gue kabarin lagi.

AMEL
-Oh iya, santai aja kalik.
-Have fun ya.
-Hati-hati di jalan.

Pesan Amel tidak lagi mendapat balasan, mungkin Aldo sudah berangkat, pikir Amel. Amel senang, tidak mengira semudah itu Aldo meresponnya. Jika tau seperti ini, dari awal dia tidak perlu menjadikan Mila sebagai tameng. Mengingat kebodohannya sendiri, Amel langsung tertawa sambil merebahkan tubuhnya, menarik selimut dan tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang