Kepingan - 1

18 4 2
                                    

Pic: Auristela Allisya Lesham Shaenette

Kita bukan Istiqlal dan Katedral, yang ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan, namun tetap harmonis. Jika mereka punya nyawa siapa yang tau jika mereka jatuh cinta?

****

Jakarta, 10 September 2015


Pagi ini disambut oleh cuaca yang cerah, seperti hari-hari pada sebelumnya. Jakarta, kota yang menawarkan mimpi dan ilusi. Ibukota tercinta kita yang selalu dilanda macet, suara bising kopaja yang bisa membuat telinga tuli, hingga bau asap mobil dan bau khas dari kopaja yang selalu menjadi bagian dari rutinitas warga jakarta dan hal baru yang akan terus dilewati Sye demi mencapai sekolah baru yang akan menjadi sekolahnya kelak. Ya, Auristela Allisya Lesham Shaenette atau yang biasa disapa Sye adalah calon siswi SMA ternama di Jakarta, Sekolah Menengah Atas yang menjadi dambaannya selama ini dan juga dambaan kebanyakan anak untuk bisa sekolah disini. Di SMA Sye bakal punya banyak teman baru, menjadi popular, disenangi kakak kelas, dan juga memiliki pacar ganteng pastinya.

Tiba-tiba DUGGG . . "Aduhh, buset dah sakit amat kepala gue, dasar kursi sialan," rem mendadak kopaja menyadarkan Sye dari lamunannya tentang sekolah baru yang akan ditempatinya untuk tiga tahun kedepan.

"Makanya jangan mengkhayal mulu, sakitkan jadinya kalo sadar. ." Kata Aleta sambil ketawa dengan ciri khas ketawanya, yang menjadikan matanya terlihat hanya segaris saja.

Aleta adalah teman seperjuangan Sye dari SMP, meski sebenarnya Aleta dan Sye berbeda kelas disaat SMP, namun mereka tetap akrab. Mereka bertiga akan menjadi lebih sering berangkat menuju sekolah menggunakan kopaja seperti ini, ya bertiga Sye, Aleta dan pacarnya Aleta yang bernama Cakra. Cakra sebenarnya adalah kakak kelas mereka di sekolah baru kelak, itu sebabnya Aleta ingin masuk ke sekolah ini.

"Tau nih bang, gimana si pake ngerem mendadak segala, gue kan lagi seru-serunya ngayal." Gerutu Sye.

"Eh kita udah sampai nih, ayo adik-adik kita turun." Kata Cakra dengan bergaya seperti guru TK yang menuntun anak muridnya turun dari bis pariwisata.

"Eh, yank pegangin tangan aku dong, aku takut.." Kata Aleta sok manja dengan Cakra.

"Pliss deh Taa, lo gabakal jatoh kali. Mobilnya kan berhenti, lebayy." Kata Sye sebal.

"Yeuuu.. envy ya kamu ahahaa makanya punya pacar dongg." Kata Aleta sambil senyum-senyum sendiri.

"Engga ah, ngapain cari pacar. Gue kan mau sekolah disini bukan pacaran kaya lo." Kata Sye membela diri, padahal dalam hatinya sebenarnya dia iri dengan Aleta.

****

Bel sudah akan berbunyi karena jam didinding depan sekolah hampir menunjukan pukul setengah tujuh.

"Taa, kita harus ke mading sekarang, kalo ga bisa-bisa kita bisa telat masuk kelas. Mudah-mudahan aja kita sekelas yaa.."

"Iyaa, Ketelaaa ayoo.." Kata Aleta sambil menarik tangan Sye.

"Enak aja lo ganti-ganti nama gue, nama gue Auristela yaa bukan Ketela yang lo bilang itu. Bikinin gue nasi kuning lo ganti-ganti nama gue sembarangan." Kata Sye sambil melihat-lihat mading.

"Aduhh Sye lo bawel banget sih. . . Tuhh cari nama lo, gue dapet X Ips 3, lo apa?" Kata Aleta sambil menunjukan namanya didaftar urutan kelas Ips 3 kepada Sye.

FEITH Or LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang