IC : 43

2.8K 307 26
                                    

"Halo?" Jina

Na lo tau transport,uang jajan dll itu gak jadi disita bokap gue

"Lah terus kenapa?"

Ya lo seneng kek gitu

"Kok gue harus seneng?"

Ish,jina~ lo mulai ngeledek gue ya?

"Hhee,,beecanda gue.Iya congrats buat kesenangan lo itu han jisung"

Oke..hmm gue boleh main kesana?

"Buat apa? Kuker amat lo sung"

For rehearsal

"Rehearsal apa?"

Rehearsal ketemu camer

"Hey!"

Tut...tut...tut..

"Ck,dasar! Ngerdus terus dari pas pulang dari rs" Kesel Jina

Iya Jina tau selama dia sakit tepatnya selama Jisung jengukin dia dirs itu Jisung aneh,tepatnya lebih sering ngerdus,perhatian sama agak lucu kelakuannya.

Jina pikir dia kehabisan obat normalnya,Jisung bukan ice cold kayak dulu lagi,dia udah berubah drastis.

Deg..deg..deg..

"Duh kok gue deg-degan kan ya? Gue harus duduk dulu..oke relax park jina" Jina berusaha tenang

"Kok jisung mau kesini gue deg-degan? Aneh akh park jina nih" Jina kesel sendiri lantaran jantungnya berdegub kencang membuat pipinya otomatis memerah dan membuatnya kepanasan.Padahal,udara didiluar sangat dingin sampai masuk kedalam.

"Kak? Eh? Gue kira lo lagi tidur.Noh! Ada kembaran gue dibawah!" Jisung

"Kembaran lo? Siapa?" Jina

"Hallah,kak Jisung" Jisung kesel sendiri

"Kembaran nama kali akh sung" Ucap Jina ngacak puncak kepala adeknya sambil turun kebawah.

"Kak! Pacaran ya sama kembaran gue?" Ledek Jisung

"E..eehh? Kok kamu ngomongnya gitu sih?" Jina agak salting

"Ihk,gak usah kayak tomat kali kak mukanya hhaa" Ledek Jisung saat ditangga.

Jina menghiraukan ledekan adeknya Jisung dan datang menghampiri Jisung yang sedang menunggunya.

"Eh? Sung...udah lama?" Jina sambil duduk disofa samping Jisung

"Baru aja sih,nyokap lo mana?" Jisung tengak tengok kekanan kiri

"Ada kok,mau gue panggilin?" Jina udah beranjak berdiri tapi,tangannya kirinya ditahan Jisung.

"Eh...gak usah! Ntar ganggu" Jisung

"Ganggu?" Jina bingung

"Ganggu nyokap lo kalo lagi aktifitas gitu" Jisung agak gugup

"Oh...oke"

"Kenapa lo mau main kerumah gue?" Sambung Jina

"Loh kenapa? Gak boleh? Yaudah gue pergi" Jisung udah ancang-ancang mau berdiri dari sofa tapi,tangannya udah ditahan Jina.

"Eh...gak bermaksud kok" Jina

"Hhaa..it's only for joking" Tawa Jisung pelan sambil ngacak puncak kepala Jina

"Yak!" Jina kesel lantaran rambutnya agak berantakan

"Aigoo~~" Jiaung mencubit pipi Jina gemes

"Ish,sakit tau" Jina berdecak kecal sambil memegang bekas cubitan Jisung tadi.

"Lo belom jawab pertanyaan gue" Jina

"Yang mana?" Jisung

"Kenapa lo mau main kerumah gue? Emang lo gak sibuk?" Jina

"Enggak" Jisung singkat

"Terus?" Jina mengangkat satu alisnya

"Kangen lo aja" Jisung santai

"A? Eungg..."

"Eh nak jisung? Sejak kapan udah disini?" Bokap jina dateng tiba-tiba memecah kepanikan Jina tadi.

"Eh? Iya om baru aja 5 menitan disini" Jisung

"Oh gitu,emangnya kamu gak sibuk?" Bokap Jina

"Enggak om" Jisung

"Jina? Kamu gak buatin minum jisung?" Bokap Jina

"Eh? Iya..lo mau minum apa?" Jina

"Hmm...coklat panas gak apa" Jisung

"Oke tunggu bentar" Jina pergi kedapur.

Beruntung juga ada bokapnya Jina,toh kalo Jina kelamaan sama Jisung yang ada dia bukan kayak tomat lagi kayak lele goreng bisaan.

Dimerahin terus pipinya sampe-sampe bisa item saking merahnya.Lagian hal itu juga buat Jina bertanya-tanya.Jina juga mau tanya sesuatu ke Jisung tapi dia urungkan.

Soalnya Jina yakin kalo misalnya Jina tanya serius Jisung jawab bercanda,sedangkan Jina bercanda Jisung malah anggap serius jadi,Jina agak bingung baca ekspresinya Jisung bercanda apa enggak? Dia juga belom kenal Jisung lebih dalam juga.

Selesai buatin minuman Jina balik keruang tamu tadi tapi,bokapnya Jina gak ada disitu mungkin kekamar atau keluar.

"Bokap gue mana?" Jina sambil naruh minuman didepan Jisung

"Keluar sebentar,gak tau kemana" Jisung

"Oh gitu" Jina

Keheningan terjadi sesaat pasalnya Jina gak tau mau ngobrol apa ke Jisung soalnya dia juga gak pinter ngomong yang seru-seru ke Jisung.Mengingat dia mantan ice cold sebagai julukannya dulu.

"Hmm...besok lo sekolah?" Jisung memecah keheningan

"Eum...kemungkinan besar iya" Jina

Jisung terlihat senyum-senyum sendiri tapi,dia mengumpat alih nunduk mungkin maksudnya biar Jina gak tau.Tapi,salah Jina malah tanya kenapa Jisung senyum sendiri?

"Lo kenapa?" Jina

"Hah? Maksud lo?" Jisung

"Senyum-senyum sendiri? Lo sehat kan sung?" Ledek Jina

"Ck..kalo gue gak sehat gak mungkin gue dirumah lo oke?" Jisung kesel

"Gitu aja kesel,bercanda kali" Jina terkekeh

"Seneng gue juga kalo lonya ketawa" Jisung senyum

"Kenapa?" Jina

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo na,udah lama gue mau ngomong tapi...karna gue sibuk gue jadi lupa terus.Mumpung inget gue mau ngomong sekarang dan catatan! Gue ngomong ini serius bukan bercanda jadi jangan anggap gue sekarang bercanda oke?" Jisung serius

Oke sekarang Jina malah ketakutan.Apa mungkin Jisung bakal marah sama dia karna selalau bercanda?

Apa marah karna jina sakit?

Apa dia mau nembak Jina?

Cih! Jina mikir aneh-aneh dipikirannya. Mana mau Jisung nembak dia pikir Jina.

"Okey,langsung! Gue suka sama lo jina bahkan gue cemburu pas lo sama chan.Would u be mine?" Jisung

Byar...

Itu yang Jina rasakan hatinya bagai ditembak senapan lalu meledak dan hancur berkeping-keping begitu tau Jisung nembak Jina dihadapannya yang bahkan dibilang dekat jaraknya.

(Duh,gue ngerasa susah nafas ya? Ini mimpi bukan sih? Real life apa variety life? Akh berasa film show aja.Gak! Pasti jisung bercanda.Tapi,Jisung bilang dia serius...duh gue jawab apa nih? Kenapa tiba-tiba otak gue buntu seketika?) Pikir Jina.

§
×
§
×
§
×
§

.to be continued.

ICE ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang