Restaurant

21 2 1
                                        


Hampir mendekati pekan ujian praktek

Alex mengajak Melody ke restoran favorit mereka. Kemudian mereka memesan makanan yang sama, makanan favorit mereka. Makanan telah dihidangkan oleh para pelayan. Saat mereka telah menghabiskan makanan, Melody mengawali percakapan mereka. Melody bercerita tentang ayahnya yang sebentar lagi akan pindah kerja ke luar kota. Alex menanggapi pembicaraan Melody. 

'duh, enaknya aku ngomong gak ya kalau selama ini aku suka dia' Alex ragu-ragu untuk bertanya kepada Melody. Akhirnya Alex bertanya.

"Ehmm.. Mel, aku sekarang boleh cerita gak sama kamu. Kan dari tadi aku sudah dengerin cerita kamu." Alex bertanya

"Ohya boleh kok, Lex. Silakan cerita." Melody 

"Selama ini, aku punya teman yang baik, lucu, pintar. Aku selalu mencoba memperhatikan dia agar dia mendapatkan yang terbaik untuknya. Sebenarnya, aku sudah lama aku suka sama dia. Terus caranya aku nyampaiin ke dia gimana?" tanya Alex

"Ciee ciee.. Alex suka sama cewek nihh.. ya tinggal bilang aja deh, Lex. Siapa sih Lex namanya?" 

"Duh, aku gak berani sebut nihh.." 

"Udahlah Lex, bilang aja ke aku sekarang. Gak akan kubilangin ke siapa-siapa kok.. masa kamu gk percaya sama teman sejak kecilmu?" 

"Sebenarnya orang yang aku suka itu selalu ada buat aku, selalu nemenin aku sejak kecil, rumahnya gak jauh dari rumahku, dia teman terbaikku." 

"Ayolah, Lex.. Siapa sihh?"

"jangan kaget yaa" 

"iya iya, santai banget kok aku" 

"Dia bernama Alamanda Mel...." perkataan Alex terhenti karena ada telpon masuk

"Bentar, Lex jangan lanjutin dulu. Aku mau angkat telpon."

Melody dengan segera mengangkat telpon itu. Melody mendapat telpon dari ayahnya bahwa ia harus segera pulang. Akhirnya Melody berpamitan kepada Alex.

"Lex, maaf ya aku harus segera pulang karena ayah sudah menyuruhku untuk pulang. Maaf ya gak bisa dengerin ceritamu sampai selesai. Kapan kapan aja lanjutin yaa, chat aku juga gapapa kok. Masa chat cuma tanya tugas doang sih.. curhat juga gapapa kok. pulang dulu ya lex.." 

"iya, gapapa Mel. kapan kapan aja deh aku beri tahu kamu langsung, kalo lewat chat gak seru mel.. oke, hati-hati di jalan yaa" 

Sesampainya di rumah, Melody segera meminta maaf kepada ayahya karena ia pulang terlambat. Untung saja ayah Melody memaafkannya. Melody memasuki kamarnya. Saat ia menyiapkan materi yng harus dipelajari untuk ujian praktek, tiba-tiba ia memikirkan perkataan alex.

' Selama ini, aku punya teman yang baik, lucu, pintar. Aku selalu mencoba memperhatikan dia agar dia mendapatkan yang terbaik untuknya.'

'Sebenarnya, aku sudah lama aku suka sama dia. Sebenarnya orang yang aku suka itu selalu ada buat aku, selalu nemenin aku sejak kecil, rumahnya gak jauh dari rumahku, dia teman terbaikku.'

'Dia bernama Alamanda Mel....'

'duh ngapain aku mikirin itu, aku harus fokus ke ujianku. Eh, tapi dia kok serasa hampir nyebut namaku yaa. Memang nama lengkapku Alamanda Melody. Duh, apa bener itu aku??'

Melody mencoba memfokuskan ke ujiannya tetapi ia terus memikirkan perkataan Alex. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 8 tetapi Melody belum memulai belajarnya. Akhirnya Melody tersadar bahwa dia belum belajar. 

Science & MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang