Bab 10

60.4K 5.9K 259
                                    

Yang mau beli pdfnya bisa langsung DM Wattpad saya yes. Harga 50 rb. ^^

Author playlist : Queena Cui - Love is not over

***

Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!

Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.

Enjoy!

***

Bab 10

Dongmei menunggu dengan tidak sabar di halaman kediamannya. Sesekali ia berhenti berjalan, sementara kedua mata wanita itu menatap pintu gerbang ganda yang setengah terbuka. Kenapa Liwei lama sekali? Pikirnya, tidak sabar. Seketika kedua matanya memicing, giginya gemeretak.

Mungkinkah putra mahkota membohonginya? Batin Dongmei. Namun, pikiran buruk itu langsung menghilang setelah sosok yang ditunggunya melangkah masuk melewati gerbang ganda. Memasang ekspresi kecut, Dongmei bertanya, "Kenapa lama sekali?" ujarnya, kesal.

Hening.

Kedua alis Dongmei saling bertaut. "Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyanya saat Liwei menatap, menilai penampilannya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Mengerti arti tatapan Liwei, Dongmei pun tersenyum, pongah, "Apa kau tidak pernah melihat wanita cantik sebelumnya?"

 Mengerti arti tatapan Liwei, Dongmei pun tersenyum, pongah, "Apa kau tidak pernah melihat wanita cantik sebelumnya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liwei bergeming, raut wajahnya tidak menampakkan emosi apa pun. "Kau terlihat lebih manusiawi," kata pria itu setelah terdiam lama. Tanpa kata Liwei membalikkan badan, sementara Dongmei mengacungkan satu tinjunya ke udara. Kepongahan wanita itu lenyap, diganti oleh perasaan kesal luar biasa. Dongmei memang sengaja berdandan, ia memiliki alasan untuk itu. Ia mengenakan pakaian terbaik, hiasan kepala dan merias wajahnya. Masih dengan perasaan kesal ia berjalan cepat, setengah berlari untuk menyusul langkah putra mahkota yang sudah berjalan mendahuluinya. "Kenapa kau tidak mau mengakui jika aku cantik?" ujar Dongmei setelah berhasil mengejar dan Liwei. Ia berjalan satu langkah di belakangnya.

Putra mahkota masih membisu. Ia mengangguk samar saat empat orang dayang yang berpapasan dengannya memberi salam hormat, sementara Dongmei mengangkat tangan kanan sebagai tanda menerima salam dari keempat dayang itu. Dongmei mendengkus, kedua matanya melirik sinis pada Liwei. "Jika kau terus bersikap seperti ini, tidak akan ada wanita yang mau menikah denganmu."

Sebuah senyum tipis terpatri pada wajah tampan putra mahkota saat secara tiba-tiba ia berbalik, hingga Dongmei yang tidak siap menabrak dada bidang Liwei. Desisan meluncur dari mulut Dongmei. Dia mengangkat wajah, menatap kesal putra mahkota yang balas menatapnya tajam. "Apa kau lupa jika aku seorang putra mahkota?"

Dongmei berdiri membeku. Keagungan yang terpancar dari diri pria itu sedikit mempengaruhinya. Brengsek, kadang ia lupa jika Liwei bukan pria biasa. Kakak kandung Meifeng itu calon penerus takhta. Bulu kuduk Dongmei seketika berdiri saat Liwei mencondongkan tubuh dan berbisik di telinganya dengan nada dingin, "Asal kau tahu, tidak sedikit wanita yang bersedia mengemis hanya untuk kunikahi." Liwei kembali menegakkan tubuhnya. Senyum tipisnya kembali terukir di wajahnya. "Jadi jaga bicaramu!"

Time Slip Princess - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang