BAB 1 : KAU DAN JENDELA

9 1 0
                                    


Jakarta - Februari 2017

" Kii... ada konsul dari bangsal obgyn pasien yang PPCM (post partum cardiomiopati) kemaren Ny. S uda mau di pulangin sama mereka, mereka nanya dari kita uda boleh pulang juga belum. " 

" Oh... kan gue suruh si Ocas yang kesana tadi, emang belum juga dia kesana ?" 

" Si Ocas tadi kayaknya masih nemenin Prof. Jusa visit deh Kii..."

" Yakali Rin dari ono pagi sampe sekarang belum kelar, udah nyasar kemana si tu orang. Yaudah gue cabut dulu kesana, ehh slalu deh itu anak kalo yang gini-gini malees banget."

" Hahaha, lo sama Ocas itu lucu banget sii, sebentar-bentar ribut gaduh lima menit kemudian makan sepiring bedua." Rina terkekeh.

" Aahh uda deh, tu anak karena gue kenal dari jaman kita PPDS makanya ngelunjak tingkahnya, yaudah gue cabut ke obgyn dulu deh Rin dari pada dari padaa entaar..."

" Hati-ati Kii, semoga selamat melewati bangsal sebelahnya..bangsal ortho..wkwkwk " Kali ni Rina tertawa sumringah.

" Eh...bibir lambeh itu yaaa Rin, pleasee..." 

Demi Tuhan !! Ocas memang akhir-akhir ini super menyebalkan. Aku yakin dia dengan sengaja mengabaikanku supaya aku yang menjawab konsul dari bangsal obgyn. Dia aku tahu sedang menghindari Kak Faisal. Oh Tuhan semoga kami tidak bertemu.

***********************************************************************************************

- Bangsal Obgyn -

" Ibu saya dokter Kiara, permisi saya periksa ya bu... Ehmm, dari hasil pemeriksaan echo-nya bagus ibu dan kondisi ibu saat ini sudak stabil, dari bidang yang menanggani kondisi jantung ibu, untuk sementara ini ibu sudah boleh pulang dan istirahat dirumah." jelas Kiara pada pasien yang barusan ia periksa.

" Alhamdullah dokter, jadi saya sudah bisa pulang ya dok ? "

" Iya bu benar ibu, kalo sesuai degan bidang keilmuan saya ibu sudah bisa pulang, tapi jangan lupa 3 hari lagi ibu harus kontrol ke poli jantung. " 

" Baik dokter. Terima kasih banyak dokter, atas bantuannya..." ucap pasien itu tulus.

" Sama-sama bu. Senang bisa membantu." kata Kiara sambil memjabat tangan pasien dan tersenyum, kemudian mohon undur diri dan melanjutkan visit.

                                                                             *****************************

" Kir tumben banget elo yang jawab konsul pasien PPCM ? " cerocos Alvin saat dikonter perawat sembari Kiara tetep nulis rekam medis pasien yang baru saja ia periksa.

" Hemm, menurut loo ? " 

" Si Ocas kabur lagi ? " tebak Alvin sambil terkekeh.

" Itu loo paham, sahabat lo tu yaa, kalo yang gini-gini cepet banget menghilangnya." 

"Yaudahlah kan uda kelar juga pasiennya Ki..."

" Iyaa, Vin gue duluannya males gue lama-lama disini, hororr... kasien elo entar pasiennyo bangsal lo nambah."

" Ya alhamdulillah dong haha, rezeki nggak kemana."

"Udah yaa, gue cabut..." kata Kiara sambil berjalan keluar.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Critical HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang