Prolog

19 2 0
                                    

Seorang perempuan berambut pendek sebahu sedang berbicara dengan nada kesal ditelepon pagi itu.

" Aku benar-benar tidak habis pikir Ayu, kau bisa-bisanya tidak mengecek dahulu surat kontrak apartement ini ! "

" Maaf bu, saya benar-benar minta maaf. Saya tahu ini akan membuat ibu tidak nyaman. Tapi tenang saja bu, uang deposite-nya akan segera dikembalikan oleh pihak developer."

" Ya Tuhan, tidak mengertikah kau ayu kondisinya saat ini. Bukan uang yang kuinginkan. Aku bisa membayar dua kali lipat untuk deposite itu asalkan aku tidak berbagi tempat tinggal dengan siapa-pun, masalahnya adalah dimana lagi kita bisa menemukan tempat seperti ini dalam waktu 1 minggu ? "

" Saya akan mengusahakan yang terbaik bu, tenanglah saya akan bertanggung jawab untuk hal ini."

" Ayu aku tidak akan pindah kemana-pun, tempat ini sangat nyaman untukku. Kau harus menemukan cara agar pihak kedua dengan suka rela melepaskan apartemen ini untukku. Bagaimana-pun caranya !  " Kiara menutup telepon pagi itu dengan jengkel. 

Titt..titt..titt. Tring. Bunyi pintu apartment 703 itu terbuka. Kiara tersentak berdiri dari duduknya. " Kau siapa ? "

" Park Hyung Shik, dan kau ? Tunggu... manajerku tidak pernah bicara tentang ini sebelumnya, maksudku membeli apartment ini satu paket dengan asisten rumah tangga baruku ? "

' OH MY ! Apa yang barusan orang ini katakan ? ' Orang ini pasti sudah gila. Pekik Kiara dalam hati.

Critical HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang