Alarm berbunyi semakin nyaring, menggema di setiap sudut fasilitas bawah tanah yang baru saja mereka temukan. Layar holografik di sekitar ruangan menampilkan berbagai data dan video rekaman eksperimen yang tampak mengerikan. Sosok pria tua yang muncul di layar menatap mereka dengan senyum tipis penuh arti.
"Kalian benar-benar nekat," ujarnya dengan suara berat. "Tapi aku sudah menduga kalian akan sampai di titik ini."
Athena mengepalkan tangan, matanya tajam menatap ke arah hologram. "Siapa kau? Apa yang sedang kalian lakukan di sini?"
Pria itu tertawa kecil. "Aku? Aku hanyalah ilmuwan yang mencoba menyempurnakan evolusi manusia. Kalian baru melihat permukaannya saja. Jika ingin tahu lebih dalam... silakan lihat di sekeliling kalian."
Hera dengan cepat mengakses komputer utama, jemarinya bergerak lincah di atas keyboard holografik. "Aku mencoba mengakses lebih dalam, tapi sistemnya memiliki enkripsi tingkat tinggi. Aku butuh waktu lebih lama."
Afrodit melangkah mendekati tabung kaca besar yang berisi manusia hasil eksperimen. Tubuh yang mengapung di dalamnya tampak berbeda—kulitnya pucat dengan urat biru bercahaya, matanya tertutup, namun sesekali tubuh itu bergerak seperti tengah bermimpi buruk.
"Ini... bukan manusia biasa," gumam Afrodit, tangannya terangkat, merasakan energi aneh yang terpancar dari tabung itu.
Tiba-tiba, lampu di ruangan itu beralih ke warna merah, dan suara peringatan berbunyi lebih keras.
"Mode pengamanan diaktifkan. Penyusup terdeteksi."
Artemis segera mengangkat busurnya. "Kita harus segera keluar dari sini sebelum—"
Sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, dinding di belakang mereka bergeser, mengungkapkan celah yang tiba-tiba mengeluarkan gas putih pekat. Afrodit terbatuk, menutup hidungnya, sementara Athena segera menarik masker dari ranselnya.
"Mereka mencoba melumpuhkan kita!" seru Hera, tangannya masih sibuk di atas perangkat hacking.
Athena meraih perangkat komunikasi di pergelangan tangannya. "Kita tidak bisa keluar begitu saja! Hera, bisa temukan jalur keluar lain?"
"Sedang kucoba! Tapi sistemnya terus berubah!"
Sementara Hera berjuang dengan sistem, Artemis mengamati sudut ruangan dan menemukan sebuah ventilasi udara besar yang tampaknya bisa mereka gunakan.
"Di sana! Kita bisa keluar lewat ventilasi itu!"
Namun, sebelum mereka bisa bergerak, layar holografik kembali menyala, kali ini menampilkan sosok pria bertopeng macan tutul yang mereka temui sebelumnya.
"Aku sudah bilang perjalanan kalian berakhir di sini," katanya, kali ini dengan nada dingin. "Kalian tidak akan bisa keluar hidup-hidup."
Athena menatap tajam. "Itu yang akan kita lihat."
Pertarungan kembali pecah ketika pasukan keamanan bersenjata masuk dari kedua sisi lorong. Artemis langsung meluncurkan anak panah berdaya listrik tinggi, membuat beberapa penjaga terjatuh. Afrodit menggunakan kekuatan telekinesisnya untuk menghentikan peluru di udara sebelum mengenai mereka.
Hera akhirnya menemukan jalur keluar dan meneriakkan koordinatnya. "Lompat ke ventilasi, sekarang!"
Satu per satu, mereka masuk ke dalam ventilasi, sementara Athena tetap bertahan paling akhir untuk melindungi timnya. Sebelum melompat masuk, ia melemparkan granat kejut ke arah lawan, menciptakan ledakan cahaya yang membutakan mereka sesaat.
Mereka merayap melalui ventilasi sempit, napas mereka berat, sementara suara pasukan di bawah semakin jauh. Setelah beberapa menit, mereka akhirnya keluar di sebuah gudang bawah tanah yang lebih kecil.
Afrodit duduk di lantai, mencoba mengatur napasnya. "Itu... nyaris saja."
Hera menatap data yang berhasil ia unduh sebelum mereka kabur. "Aku mendapat sesuatu. Ada file tentang 'Proyek Titan'—dan itu jauh lebih besar dari yang kita kira. Ini bukan hanya eksperimen manusia super. Mereka menciptakan sesuatu yang lebih berbahaya."
Athena menatap layar dengan rahang mengeras. "Kita harus menghentikan mereka sebelum terlambat."
Misi mereka belum selesai. Bahkan, ini baru permulaan.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
AGENT-X [T A M A T]
Fantasyberawal dari data penting negara yang dicuri, agent-x yang berisi empat wanita cantik namun berbahaya harus bekerja sama dengan 7 agen tampan yang menamai grup mereka dengan BTS. perjalanan menangkap pencuri ini diwarnai dengan pembunuhan, pertikaia...