1

21 0 0
                                    

Hari pertama memasuki ruang kelas di sekolah baru telah dimulai. Inilah saat dimana aku harus menghadapi kenyataan bahwa aku berada di sebuah kelas bersama teman-teman dari beraneka ragam suku, ras, bahkan agama. Hal yang belum pernah ku alami di sekolahku sebelumnya. Dapat ku pastikan bahwa kini akulah yang paling berbeda dari mereka, bukan mereka yang asing, namun aku. Keterasingan ini yang membuatku mengurungkan diri untuk menjadi diriku yang riang dan ramai seperti biasanya. Ya, pada akhirnya aku duduk sendiri di bangku paling depan tepatnya posisi paling tengah, karena ku kira akan ada siswa atau siswi lain yang akan duduk di sebelahku tapi nyatanya tidak. Aku memilih diam di bangkuku dan menyelami keterasinganku.

Bagaimana tidak, disaat siswi lain mengenakan rok sekolah dasar standar yang ditetapkan oleh dinas pendidikan se-Indonesia, aku malah mengenakan sebuah celana mini yang depannya terlihat seperti rok span. Pasti kalian bisa bayangkan model rok seperti ini adalah model celana bentuk rok yang sedang hits dikalangan perempuan masa kini. Ya, saat itu aku mengenakannya. Saat itu aku menyebutnya celana jadi-jadian. Tidak hanya mengenakan celana jadi-jadian, aku juga mengenakan kemeja sekolah dasar yang dikeluarkan dari celana jadi-jadian tadi. Bisa kalian bayangkan bahwa aku lebih nampak seperti ingin jalan-jalan bukan untuk bersekolah.

Masih soal penampilan yang ku yakin menjadi bahan pembicaraan seluruh anak-anak satu sekolah saat itu. Sepatu yang aku kenakan pun tidak sesuai standar yang ditetapkan dalam tata tertib sekolah negeri di seluruh wilayah Indonesia. Saat itu aku megenakan flat shoes dengan kaus kaki dibawah mata kaki. Lengkap sudah keanehanku dimata semua orang di sekolah ini. Bukan aku mau bergaya atau menjadi pusat perhatian, namun inilah kenyataan bahwa aku kini berada di lingkungan yang sangat berbeda dengan sekolahku sebelumnya. Percayalah, rasa aneh ini masih dapat ku rasakan, merekalah yang terlalu asing dimataku.

Hari pertama aku duduk di bangku kelas ini pun menjadi begitu aneh ditelingaku karena untuk pertama kalinya aku mendengar anak-anak sekecil mereka berbicara bahasa daerah dengan sangat fasih dengan logat yang sangat kental, seperti sudah menjadi bahasa ibu bagi mereka semua. Aku bukan hanya berpindah sekolah, namun aku seperti pindah negara yang menggunakan bahasa asing yang tidak ku mengerti artinya.

Keterasinganku dan ricuhnya suasana kelas yang kini dipenuhi bahasa daerah jawa tengah itu terbuyarkan dengan hadirnya seorang wanita paruh baya berpakaian seragam cokelat muda kebanggaan guru negeri se-Indonesia. Beliau mengambil alih keramaian dari setiap sudut kelas untuk fokus hanya pada suaranya. Sama seperti anak-anak di dalam kelas ini, ibu guru yang berada di depan kelas berbicara dengan logat bahasa jawa yang sangat kental, namun syukurlah bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang dapat ku pahami.

"Selamat pagi anak-anak." sapa ibu guru yang baru saja memasuki ruang kelas dan kini tengah berdiri di depan kelas.

"Pagi bu..." sahut seluruh siswa di kelasku secara kompak

"Perkenalkan nama ibu Ratna yang akan menjadi wali kelas 7B ini. Selain menjadi wali kelas kalian, ibu juga akan mengajar mata pelajaran bahasa inggris untuk semua kelas 7. Jadi agenda pertama kita hari ini perkenalan dan pemilihan aparatur kelas. Setelah itu dilanjutkan pelajaran sesuai jadwal yang sudah dibagi sebelumnya." jelas bu Ratna sambil memegang kertas berisikan absensi nama siswa kelasku.

Selanjutnya bu Ratna mulai memanggil satu persatu nama siswa kelasku. Tidak seperti yang lainnya, bu Ratna tidak terlihat kaget melihat penampilanku yang sangat mencolok. Beberapa hari sebelum berada di kelas ini mamaku datang ke sekolah untuk memohon pemakluman pihak sekolah terhadap seragam lama yang harus ku kenakan sementara ini. Meskipun pada akhirnya seluruh sudut sekolah akan membicarakan seragam ini. Namun aku tidak mau terlalu membawanya dalam pikiran yang berkepanjangan, karena aku yakin desas-desus tentangku dan sorotan mata aneh yang tertuju padaku hanyalah sementara.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 26, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dear Rival (you make me better)Where stories live. Discover now