Cuci Bajuku!

613 23 0
                                    

“Ya Tuhan!” teriak seseorang gadis berambut coklat tua dengan mata yang tertutup ketika ia hampir jatuh karena kehilangan keseimbangan. Beruntung sebelum ia sempat terjatuh ada sepasang tangan yang menahan tubuhnya sehingga gadis tersebut tidak terjatuh walaupun coklat panas yang dibawanya telah terjatuh. Awalnya gadis itu bingung mengapa ia tidak jatuh tapi ia menemukan jawabannya ketika ia membuka kedua matanya. Sepasang mata biru yang ia lihat ketika membuka mata langsung saja membuatnya terkagum-kagum. Laki-laki pemilik mata biru itulah yang membuatnya tidak jatuh, laki-laki itu menahan Winny, gadis berambut coklat tadi supaya tidak terjatuh ke lantai.

“Arrghh” Laki-laki berambut pirang itu sedikit meringis karena coklat panas yang dibawa oleh Winny kini membasahi kemeja yang ia pakai.

“Ya Tuhan, maaf aku tidak sengaja” ujar Winny sambil berdiri dan berusaha membersihkan baju laki-laki tersebut yang telah terkena coklat panas yang ia bawa dengan tangannya tanpa mempedulikan bajunya yang basah juga, tapi tidak disangka laki-laki tersebut malah langsung menepis kasar tangan gadis itu.

Lelaki berambut pirang itu hanya terdiam dan menatap Winny dengan tatapan tajam. “Kau harus mempertanggungjawabkan semua ini!” ujar laki-laki tersebut dengan nada geram.

“Maksudmu?” tanya Winny dengan wajah polos

 Laki-laki itu pun melepaskan kemejanya yang kotor karena coklat panas tadi dan memberikannya kepada Winny. “Kau harus mencuci kemejaku sekarang!” Ujar laki-laki berambut pirang yang sekarang hanya mengenakan kaos putih polos.

“Sudahlah Niall jangan terlalu berlebihan, itu kan hanya kotor sedikit.” Laki-laki berambut coklat yang sedari tadi berada di samping laki-laki berambut pirang akhirnya ikut berbicara.

Ia menghela nafas kesal. “Tapi tetap saja ini kesalahannya Lou, jadi dia harus bertanggung jawab!” Ujar laki-laki berambut pirang itu kepada laki-laki yang ada di sebelahnya.

Laki-laki berambut pirang itu kembali menatapWinny dengan tatapan tajam. “Cepat kau cuci kemeja ini! Aku tidak mau tau, nanti setelah pulang sekolah aku mau kemeja ini seperti semula.” Ujarnya lalu langsung menarik laki-laki berambut coklat yang di sebelahnya dan pergi meninggalkan Winny yang masih terdiam.

***

“Kau tidak seharusnya seperti itu, Ni. Kasihan kan dia.”

“Kenapa kau membela gadis itu terus sih? Kau bahkan tidak mengenalnya, Lou.”

“Tapi kau keterlaluan, masa kau menyuruh seorang gadis mencuci pagi-pagi begini.”

“Tapi dia memang wajib kan membuat kemejaku bersih kembali?!”

Suara dua laki-laki yang sedang berdebat itu pun langsung membuat seorang gadis yang sedang terlelap di sebuah kursi yang berada di paling belakang sebuah ruangan kelas terbangun. Gadis bermata coklat itu merenggangkan tubuhnya yang cukup pegal karena tidur di kursi dengan kepala yang menempel pada meja yang ada di hadapannya.

“Kalian ini kenapa sih? Ini kan hari pertama sekolah setelah liburan, kenapa kalian malah bertengkar?” tanya Mika, gadis bermata coklat itu setelah kedua laki-laki yang merupakan sahabatnya itu duduk di dua kursi kosong yang tepat ada di depannya.

Louis, laki-laki berambut coklat itu pun mendengus kesal. “Kau tau tidak Ka, si pirang ini menyuruh seorang gadis mencuci kemejanya pagi-pagi begini.”

“Hey! Itu kan juga karena kesalahannya!” bantah Niall, laki-laki berambut pirang itu sambil memasang wajah kesal.

“Ya sudahlah seterahmu, aku mau ke kamar mandi dulu.” Ujar Louis mengalah lalu pergi keluar kelas meninggalkan Niall dan Mika berdua.

Pick One! (Niall & Louis Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang