Cemburu

190 16 7
                                    

Sinar matahari yang menyinari bumi pagi ini berhasil membuat Winny tersenyum lebar. Ia sangat senang karena hari ini cerah, tidak seperti hari-hari sebelumnya yang selalu saja diguyur oleh hujan. Gadis berambut coklat itu berangkat ke sekolah barunya dengan sangat bersemangat. Namun, langkahnya terhenti begitu ia memasuki kelas dan hanya menemukan Niall di dalam kelas itu. Niall terlihat sedang sibuk memainkan handphonenya dan belum menyadari kedatangan Winny.

“Uhh, pantas saja belum ada yang datang.” Gumamnya pelan ketika melihat jam di tangannya masih menunjukkan pukul enam kurang. Sekolahnya itu baru dimulai pukul tujuh, jadi pantas saja cuma Niall yang baru datang.

Setelah berpikir beberapa kali, akhirnya gadis itu memutuskan untuk masuk ke dalam kelas. Winny berhenti tepat di samping tempat duduk Niall dan berniat memberikan tas kertas yang berisikan kemeja Niall yang sudah dicuci dan dilipat dengan rapi olehnya.

“Hei.” Ujar Winny kepada Niall sambil tersenyum paksa. Jujur saja ia masih takut dengan Niall, ia takut Niall masih marah padanya, atau yang paling parah Niall membentaknya lagi.

Niall pun menengok ke arah suara tersebut dan menemukan Winny sedang berdiri di samping mejanya. Tanpa Winny duga, Niall tersenyum ramah padanya. “Oh, hai. Ternyata kau, kukira siapa.” Ujarnya sambil menatap Winny ramah.

Winny yang sama sekali tidak menyangka kalau Niall akan tersenyum dan ramah padanya hanya bisa diam mematung. Entah mengapa jantungnya juga berdetak lebih kencang ketika melihat senyum yang menghiasi wajah laki-laki berambut pirang tersebut.

“Hei kenapa malah diam?” tanya Niall bingung sambil mengerutkan keningnya ketika melihat Winny hanya diam tanpa menanggapi kata-katanya barusan.

“Hmm.. Ini... aku hanya ingin memberikan ini.” Ujar Winny ragu-ragu sambil memberikan tas kertas yang sedari tadi dibawanya ke arah Niall.

Karena penasaran, Niall pun segera mengambil tas kertas yang diberikan oleh Winny dan langsung membukanya. “Wow, terima kasih ya sudah membuat kemejaku rapih” Ujarnya sambil tersenyum lebar ke arah Winny.

“Ma.. maafkan aku ya soal yang kemarin, aku memang orang yang ceroboh.” Ujar Winny gugup sambil menundukkan kepalanya. Entah mengapa ia merasa sangat gugup sekarang, mungkin karena ia takut Niall akan membentaknya lagi atau... ia malah gugup karena melihat senyuman Niall?

“Sudahlah jangan mengingat kejadian yang kemarin lagi, lagipula sepertinya aku juga terlalu berlebihan.” Ujar Niall sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “Oh iya kenapa kau berdiri saja disitu? Sini duduk di sebelahku.” Lanjutnya sambil menepuk bangku di sebelahnya yang kosong.

“Tapi itu kan bangku Louis” ujar Winny dengan wajah polosnya.

“Tak apa, Louis kan belum datang.”

“Tapi-“

“Kau yakin mau duduk di pojok situ sendirian?” tanya Niall dengan wajah yang membuat gadis berambut coklat itu ketakutan. “Aku dengar kabar bahwa di bangku pojok itu ada han-“

“Uhhh, kau jangan menakut-nakutiku. Baiklah aku akan duduk di sini dulu sampai Mika datang.” Ujar Winny sambil duduk di kursi Louis yang berada tepat disebelah Niall.

Niall tertawa cukup kencang begitu melihat reaksi Winny, namun begitu melihat Winny menatapnya dengan tatapan sebal, ia pun langsung berusaha menghentikan tawanya itu. “Oh iya namaku Niall, Niall Horan.” Ujar Niall sambil berusaha menahan tawanya dan menjulurkan tangannya ke arah Winny.

“Namaku Wi-“

“Winny Ferguson! Aku tau itu, kan kau sudah bilang kemarin.”

“Kapan?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pick One! (Niall & Louis Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang