Simple

6K 801 39
                                    

💕Happy reading💕

AJU NICE! YEAH
GIBUN GIBUN GIBUN WOOOOOO!!
NICE!

Wonwoo menguap sesekali saat suara alarmnya berbunyi menandakan waktu sudah menunjukkan pagi hari. Menggeliat kesana kemari berniat menghilangkan rasa kantuknya.

“Adek! Udah pagi ayo bangun, siap siap terus sarapan!”

Mama Wonwoo sudah memanggilnya dan mau tak mau Wonwoo, pria cancie yang masih mengantuk itu harus bangkit dan bersiap untuk ke sekolah.

Belum juga berdiri dari kasur suara notif ponsel terdengar olehnya

TIID

MingyuKim

MingyuKim
Wonwoo, saya jemput kamu ya jam setengah 7:)

Wonwoo mengusap kasar matanya beberapa kali karena tidak percaya dengan kalimat yang terpampang di ponselnya. Saat yakin itu bukan ilusi maupun mimpi Wonwoo langsung melebarkan senyumannya dan langsung semangat menuju kamar mandi dan bersiap siap. Tapi, dia lupa untuk membalas pesan tersebut.

“Mama. Adek nanti di berangkat bareng Mingyu.” Ucapnya pada sang Mama sambil melahap sarapannya, yang di balas anggukan oleh sang Mama.

TIIID

MingyuKim

MingyuKim
Udah siap Won? Saya sudah di depan rumah kamu:)

Oke! Bentar ya Gyu.
Read

Wonwoo langsung bergegas pamit pada sang Mama dan memilih sepatu warna apa yang akan dia pakai hari ini. Bertanya Soonyoung? Tenang. Wonwoo sudah menghubunginya jika hari ini dia tidak ingin di jemput, kebetulan Soonyoung berangkat bareng Jihoon.

“Hai, Gyu!”

“Hai, Cancie”

BLUSH

Sesederhana itu. Iya hanya ucapan salam yang sederhana mampu membuat pipi tirus Wonwoo yang semula berwarna putih pucat menjadi bersemu merah muda. Mingyu yang melihatnya hanya tersenyum sambil mengusak rambut Wonwoo-nya. Memang dia milikmu Kim?

“Ini helm mu. Ayo berangkat. Kamu udah kabarin Soonyoung kan? Kalo kamu berangkat sama saya.”

“Udah, Gyu. Dia juga bareng Jihoon kok hari ini.” Wonwoo membalasnya sembari mengunci helmnya agar aman sentosa.

“Bukan. Maksut saya bukan hanya hari ini. Tapi sampai kedepannya juga kamu berangkat sama saya.”

BLUSH

Beritahu Wonwoo untuk mengontrol hormon remaja nya.

“Eh? Ga ngerepotin emangnya, Gyu? Kan rumah kita lawanan arah.”

“Kan udah saya bilang semalem. Kalo buat kamu saya rela Wonwoo.”

Wonwoo memilih diam dan tak membalas perkataan Mingyu. Kini mereka berdua udah di jalan buat ke sekolah. Lagi, Wonwoo melingkarkan tangannya di perut Mingyu karna tuntutan dari Mingyunya sendiri. Tak berapa lama mereka sampai di area parkir sekolah. Halaman sekolah udah lumayan ramai murid murid karena 15 menit lagi bel masuk.

“Wonwoo, kalo kamu cuma anggep omongan saya tadi dan kemarin kemarin hanya sebuah gombalan. Kamu salah.  Saya emang tertarik sama kamu dari pertama kali ketemu pas kita tabrakan di koridor kemarin. Tapi saya ga mau buru buru. Jadi jangan anggap saya php ya? Saya bakal ngejelasin hubungan kita. Tapi, saat waktunya tiba. “

Mingyu ngomong serius ke Wonwoo sambil natep lurus mata Wonwoo dan genggam kedua tangan Wonwoo. Wonwoo hanya mampu membalasanya dengan sebuah anggukan dan senyum ke Mingyu yang, Mingyu bersumpah itu satu satunya senyuman yang bisa buat perasaan dia jungkir balik.

“Iya, Gyu. Gue percaya kok. Gue nunggu lu siap. Lagipula kita juga butuh saling kenal kan? Ayo jalani bareng bareng.”

Mingyu yang denger jawaban Wonwoo cuma bisa kasih senyuman dan pelukan tiba tiba yang ga bisa Wonwoo hindari. Mingyu tenggelamin kepalanya di ceruk leher Wonwoo dan tersenyum saat menghirup aroma tubuh Wonwoo yang mirip aroma lemon.

Wonwoo balesin pelukannya dengan ngedusel di dada Mingyu sambil ngehirup aroma tubuh Mingyu yang menurutnya menenangkan.

Hari itu, pagi hari di area parkir sekolah. Di tempat yang memang tidak elit untuk berpelukan. Jeon Wonwoo yakin jika ia memberikan hatinya pada orang yang tepat, ya untuk Kim Mingyu. Dan Kim Mingyu beruntung dapat mengistirahatkan hatinya pada Jeon Wonwoo.

Se simple itu.



End or Next?:))

Ppai! Terimakasih💕

Hai, Gyu! [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang