Senyummu menenangkan jiwa, melemahkan hati, memperondakan segala asumsi, begitu menyesakan dalam tangis.
Kamu adalah titik fokus dalam lensa nyata,
Jikapun mengeblur itu hanya tentang masa yang tak suka pada duka senja,
Padahal senja hanya mengindahkan dunia
Bukankah keindahan butuh warna gelap untuk menyelaraskan cahaya.Di situlah kau pijak dalam kokohnya tawa dan canda, dalam sesaknya sendu dan duka.
Semua telah terpasang dalam lensa nyata
Terasa dalam hati yang berduka tak tahu arah untuk berpegang,
Tetapi lensa selalu fokus dalam satu titik cinta.Padahal tak juga menenukan dirinya dalam lensa yang di fokuskan sama.
Purwakarta, 12 mei 2018