Ketika seorang remaja manja yang sangat mencintai Papanya harus berpisah dengan sang Papa tercinta dan tinggal di sebuah asrama.
"Apa Papa membuangku?"-Lee Woojin
Kang Woojin, seorang putra tunggal dari pemilik Polar Corpocation, Kang Daniel. Satu dari banyaknya anak yang cukup menarik perhatian. Bagaimana tidak? Dengan badannya yang besar dan tegap, ia berjalan layaknya seorang pria dewasa. Persis seperti Sang Papa. Entah itu yang disebut dengan copycat, tubuh tegap dan sempurnanya seorang Kang Daniel sedikit demi sedikit menurun kepada Kang Woojin. Ia terbilang sangat bagus dalam bidang olahraga, oh ayo jangan lupakan prestasi olahraganya yang amat bersinar. Terutama dalam bidang Sepak Bola yang didalaminya sebagai hobi. Anak ini tak pernah bosan membawa pulang mendali untuk sang Papa.
Woojin termasuk anak dengan kecerdasaan yang lumayan bagus. Ingatannya yang tajam dan rasa ingin tahunya yang besar membuatnya menjadi anak yang berawawasan luas. Anak ini tergolong anak yang cukup pintar untuk generasi seumurnya.
Selain dalam akademik dan olahraga, Woojin juga handal dalam musik. Anak tersebut mempunyai hobi musik. Ia sudah bermain piano sejak tahun pertamanya di taman kanak-kanak. Seiring berjalannya waktu, Kang kecil kini menjadi pria multi bakat karena rasa tertariknya. Nyaris sempurna memang, tapi Tuhan selalu adil, bukan?
Woojin, pria tanggung yang sudah berumur 14 tahun. Entah karena didikan sang Papa atau karena sudah terbiasa manja, anak ini tak jauh beda dengan anak berumur empat tahun.
Tidak, Woojin mungkin tidak seperti anak manja pada umumnya. Jika di sekolah, Woojin yang terlihat adalah Woojin yang pintar dan berwawasan luas serta sangat gagah dan berani yang nyaris sempurna. Namun jika dikediaman Kang, ia tak lebih dari seorang Bayi beruang manja yang bahkan mandi masih bersama Papanya. Woojin sendiri juga masih suka bergelung di pelukan Papanya terutama pada pagi hari.
***
"Daniel, Kau yakin? Woojin bisa saja merasa Kau sedang mengasingkannya"
"Hyung, hanya itu satu-satunya jalan terbaik untuknya"
"Tapi, Putramu ditinggal perjalanan keluar negeri seminggu saja sudah seperti cacing kepanasan di bandara. Bagaimana dengan setahun?"
"Aku sudah memperhitungkannya, ini juga berat untukku, hyung. Aku tidak punya pilihan, yang harus kulakukan adalah membuatnya mengerti dan nyaman"
"Kuharap Ia bisa menerimanya"
***
Dan dengan itu, seorang Kang Woojin harus bersekolah di sebuah sekolah dengan sistem asrama
***
Kang Woojin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kang Daniel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
